Adinda melihat m-banking dan melihat sisa saldo tabungannya, yang sudah berkurang banyak membuat Adinda semakin takut hidup susah kalo tabungannya bener-bener habis dan Adinda tidak mau hidup susah selama tinggal jauh dari kedua orang tuanya.
“Hari ini ketemu dengan Helena dan suaminya, coba ah tanya soal pekerjaan ke suaminya Helena barang kali ada lowongan pekerjaan dan percuma mengharapkan mas Darwin suami payah yang tidak mau ada usahanya sama sekali dan selalu menolak diajak cari kerja.” batin Adinda, Adinda semakin yakin tanya pekerjaan ke Indra dan berniat deketin Indra demi masa depannya tidak semakin susah.
Adinda masukin hanphone nya kedalam saku celana, melanjutkan sapu dalam rumah setelah selesai membuat sarapan dan Adinda semakin semangat beberes rumah dan tidak sabar cepet selesai karena Adinda mau ketemu dengan Indra.
“Sayang sarapan dulu, baru lanjutin sapu rumahnya.” ucap Darwin melihat Adinda yang sibuk sapu dalam rumah.
“Iya Mas ini sudah selesai kok, yuk sarapan bareng.” ucap Adinda berusaha bersikap biasa saja, walaupun sudah malas ketemu dengan Darwin yang kerjaannya makan, tidur, dan main games saja. Adinda tidak mau membuat keluarganya malu baru nikah sudah bercerai karena Darwin tidak mau kerja.
Adinda akan berusaha bertahan hidup bersama Darwin, selama Adinda belum menaklukan hatinya Indra dan jika Indra sudah luluh baru Darwin ditinggalkan begitu saja karena percuma hidup bareng tapi jadi malu dan hidup susah karena tidak mau kerja sama sekali.
**
Indra bantuin Helena siapin baju, popok, dan susu untuk anaknya. Hari ini mau jalan bareng Adinda ke taman bermain, Indra tidak merasa canggung ajak Adinda jalan bareng keluarga kecilnya justru Indra senang didekat Adinda karena wangi parfumnya sudah membuat Indra betah dideket Adinda.
“Waktunya jalan sayang, semuanya sudah rapih dan siap jalan kita.” ucap Helena langsung gendong Melati, karena anaknya sudah cantic dengan dipakaikan bandana oleh Helena.
“Iya sayang, mobil juga sudah siap sayang oh iya Adinda apa sudah siap juga sayang?” tanya Indra yang tidak sabar mau ketemu Adinda.
“Kata Adinda dia sudah rapih dan lagi nungguin kedatangan kita saja sayang.” lanjut Helena yang jalan meninggalkan kamar anaknya.
“Tidak sabar mau melihat pakaian wanita itu lagi, apa feminim seperti kemarin atau tidak iya.” batin Indra yang penasaran dengan pakaian yang dipakai Adinda nanti.
Indra pegang tas barang bawaan anaknya, Indra membiarkan Helena yang gendong Melati karena tidak tega membiarkan Helena yang bawa tas jalan menuju mobil.
**
Adinda memberikan uang saku untuk Darwin, takut suaminya mau beli snack karena Adinda belum juga belanja snack yang biasa disimpan didalam kulkas.
“Segini cukup sayang, have fun untuk jalan-jalan hari ini iya sayang.” ucap Darwin langsung siapin stik gamesnya, karena istrinya pergi mau langsung main games sambil makan.
“Dasar tidak tahu malu, kerjaannya main games terus huh.” batin Adinda yang tidak suka dengan apa yang dilakukan Darwin.
“Iya sayang, iya sudah aku ke depan iya sayang menunggu Helena dan suaminya yang sudah dijalan.” ucap Adinda yang langsung mencium tangannya Darwin.
Adinda langsung meninggalkan Darwin, sebelum Adinda kesal melihat suaminya yang mulai asik dengan playstation nya, Adinda sengaja tungguin Helena dan Indra didepan rumah dan tidak akan membuat sahabatnya basa basi ke Darwin karena malu kalo sahabatnya melihat Darwin asik main games.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments