Helena melihat Adinda dan Darwin pilih-pilih lemari, Kasur, dan juga kursi. Membuat Helena mendekati Andinda dan suaminya yang lagi sibuk pilih-pilih perabotan untuk rumah barunya.
“Adinda maaf saya terlambat, soalnya harus melihat anak saya sudah mandi dan makan baru bisa kesini” ucap Helena saat berdiri didepan Adinda, Helena merasa tidak enak karena telat setengah jam dari janjinya.
“Beneran loh kesini dan santai saja Helana, sebentar lagi kita selesai belanja tunggu sebentar iya Helena kita bayar dulu.” ucap Adinda yang mau jalan menuju kasir bareng Darwin, karena sudah selesai pilih perabotan yang diinginkan.
“Dek disini saja bareng Helena, biarin Mas saja yang bayar ke kassir iya.” ucap Darwin sengaja, karena mau melihat isi amplop pemberian mertuanya, Darwin berencana mau ambil sebagaian untuk simpanannya sendiri.
“Iya Mas terimakasih iya, nih Mas amplop nya.” lanjut Adinda merasa senang, karena tidak meninggalkan Helena dan bisa ajak ngobrol sahabat lamanya.
Adinda memberikan amplop ke Darwin, supaya suaminya yang bayarin belanjaannya dan Adinda langsung ajak Helena untuk duduk sambil ngobrol selama menunggu Darwin selesai bayar belanjaannya.
**
Indra masuk kedalam ruangannya Evan, untuk makan bareng asisten sekaligus temen masa kuliah karena Indra malas sarapan sendirian tidak ada yang temani sama sekali.
“Istri seperti Helena, ngapain dipertahani sih Indra heran deh saya dengan kamu, setiap hari marah dengan hal sepele yang sama.” ucap Evan langsung kasih nasi kotak, yang sudah disiapkan untuk Indra.
“Walaupun kesal tapi saya masih mencintai Helena, perempuan yang sudah menemani hidup saya selama ini jadi sulit meninggalkan Helena apa lagi kita sudah punya anak lagi.” ucap Indra langsung melihat, makanan yang sudah dibelikan oleh Evan.
“Kalo alasan bertahan karena anak susah juga iya, iya sudah harus tahan terus emosi kamu selama menjalankan rumah tangga perempuan pemalas dan boros seperti Helena.” lanjut Evan yang malas kasih saran lagi, karena Indra masih bertahan hidup bersama Helena iya harus bisa nahan emosi terus melihat Helena yang tidak mau melakukan apapun selama dirumah.
Evan mulai makan sarapannya, Evan yang harus mengalah makan ditunda karena diajak Indra makan di kantor karena sahabatnya kesal melihat istrinya tidak siapin sarapan dan tidak mau makan bareng.
**
Helena merasa lega, akhirnya barang-barang dirumah barunya Adinda sudah selesai disusun sesuai keinginan Darwin suaminya Adinda.
Darwin mengijinkan Adinda pergi dengan Helena, asal pulang bawa makanan supaya punya cemilan untuk main games.
“Kalian hati-hati dijalan iya.” ucap Darwin melihat Adinda yang menyelesaikan merapihkan bahan masakan kedalam kulkas.
“Iya Mas dan kita permisi dulu kalo begitu.” ucap Adinda yang masukin kantong plastic kedalam keranjang, yang sengaja Adinda beli untuk simpan kantong plastic bekas belanja.
“Tenang saja Darwin, istri kamu tidak akan sampai malam kok jalannya.” ucap Helana yakin, karena sore Indra pulang dari kerja dan tidak mau membuat suaminya marah karena Helana pergi dari pagi sampai sore dan kurang waktu bersama anaknya.
Helena dan Adinda keluar dari dapur, untuk jalan menuju depan rumah dan mau ajak Adinda nongkrong di café langganannya.
Adinda yang sudah lama tidak ketemu Helana, merasa kagum melihat perubahan penampilan Helana yang terlihat sangat elegan dan bisa bawa mobil sendiri membuat Adinda kagum melihat Helena sekarang.
Setelah baca jangan lupa like dan love nya semuanya, ditunggu saja kelanjutannya semuanya dan happy reading.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments