Adinda pertama kalinya, menjalankan tugasnya sebagai seorang istri dan Adinda sengaja bangun lebih pagi untuk masak sebelum Darwin bangun.
“Semoga mas Darwin suka dengan masakan saya ini, karena ini pertama kalinya masak untuk suami.” ucap Adinda yang melihat catatan, resep masakan yang diberikan ibu nya sebelum berangkat kemarin.
Adinda sengaja minta resep ke ibu nya, supaya bisa kasih masakan enak ke Darwin berkat resep yang diberikan Bunda nya dan Adinda mau menjadi istri yang bisa masak.
**
Indra heran melihat Helena sudah bangun pagi, tidak seperti biasanya Helena bangun siang dan mengabaikan dirinya.
“Ayah minta ijin iya, pagi ini mau ke rumah Adinda sahabat Bunda dari kampung yang baru pindah kemarin.” ucap Helena sambil kasih kemeja dan jas untuk Indra pakai.
“Astaga dia bangun pagi, bukan karena menjalankan kewajibannya ternyata mau main dia!” batin Indra dengan kesal, karena Istrinya seperti tidak mengerti kewajibannya sebagai seorang istri.
“Iya sayang, apa uang belanja Bunda sudah habis?” tanya Indra dengan malas melihat istrinya, yang lagi siap-siap untuk pergi.
“Habis sayang, kirim lagi iya sayang soalnya sekalian belanja susu dan cemilan untuk Melati anak kita.” ucap Helena yang sibuk dengan kosmetiknya.
Helena senang sekali belanja kali ini, bakal ditemani Adinda apa lagi bisa melanjutkan jalan-jalan bareng.
Indra berusaha memaklumi, istrinya boros karena transferannya untuk beli kebutuhan anaknya juga selain dipakai Helena untuk belanja.
**
Adinda setelah selesai masak, bangunin Darwin dan ajak suaminya makan bareng karena masakan sudah siap di meja makan.
“Pagi Mas, sarapan dulu yuk sayang masakan pertama aku sudah matang.” ucap Adinda yang berusaha bangunin Darwin.
“Aku mau makan roti sayang, mulai besok kalo mau siapin sarapan tanya aku dulu iya supaya makanannya tidak dibuang karena aku mau menu yang lain.” ucap Darwin yang memang tidak suka, sarapan nasi dan paling suka makan roti dan kue.
“Sabar Adinda, salah sendiri tidak pernah tanya kebiasaan Darwin setiap pagi makan apa dan kemarin tidak tanya sama sekali.” batin Adinda, Adinda berusaha memaklumi keinginan Darwin dan berusaha mengerti setiap orang sarapan pagi beda-beda.
“Iya sudah nanti aku siapkan roti dan minuman yang Mas inginkan, sekarang kita ke dapur yuk untuk sarapan.” lanjut Adinda berusaha santai, tidak mau kesal dihari pertama tinggal bareng apa lagi kesal karena makanan saja.
Darwin senang sekali, karena Adinda mau buatkan roti dan tidak paksa makan nasi sama sekali, karena Darwin sudah berniat selama tinggal di Bogor Darwin maun rubah menu sarapannya dan mau makan enak setiap hari.
Adinda langsung berdiri, membiarkan Darwin bangun dari tidurannya dan jalan bareng ke dapur untuk sarapan.
**
Helena anterin Indra jalan ke depan rumah, sambil gendong anaknya untuk anterin suaminya sampai didepan mobil.
“Hati-hati dijalan Ayah dan semangat kerjanya.” ucap Helena langsung mencium telapak tangannya Indra.
“Iya sayang aku pasti semangat untuk kerja hari ini, jangan sampai malam iya sayang jalannya dan jangan kelamaan tinggalin Melati dirumah.” ucap Indra yang tidak ingin, istrinya banyak pergi sampai melupakan anak sendiri.
“Ayah tenang saja sayang, aku selalu ingat jangan terlalu lama meninggalkan bidadari kecil kita dirumah.” lanjut Helena yang sadar diri, sekarang sudah menjadi seorang Ibu dan dirumah ada anak yang menunggu kehadiran Helana dirumah.
Helana mundur sedikit dan membiarkan Indra untuk masuk kedalam mobil nya, karena sudah waktunya berangkat kerja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments