Indra yang baru pulang kerja, sengaja pulang cepat dengan senang hati anterin istrinya untuk main ke rumahnya Adinda sekaligus mau kenalan langsung dengan sahabat lama istrinya.
Adinda pertama kalinya melihat Indra, merasa kagum melihat suaminya Helena yang terlihat tampan dan juga seorang bos besar punya perusahaan sendiri.
“Adinda kenalin ini suami saya Indra, maaf iya kemarin kita tidak datang ke acara pernikahan kamu karena Ayah pulang malam dan pekerjaan yang tidak bisa diwakilkan.” ucap Helena memperkenalkan suaminya.
“Beruntung sekali Helana punya suami sempurna seperti Indra.” Batin Adinda merasa iri melihat Helena, yang beruntung mendapatkan suami seperti Indra.
“Oh iya sebagai gantinya, kita bawa kado untuk kamu dan suami kamu karena kita tidak datang ke resepsi pernikahan kalian.” ucap Indra dengan ramah, Indra memberikan bingkisan yang dibawanya.
“Terimakasih Indra dan Helena, tidak masalah kok kalian tidak datang karena saya mengerti kesibukan suami kamu.” ucap Adinda dengan ramah, sambil senyum melihat Indra yang sangat beda sekali dengan Darwin.
“Suami kamu tidak ikut makan malam disini kenapa? Padahal mau kenalan loh Adinda?” tanya Helena yang tidak melihat Darwin.
“Lagi asik main games dia, anak kalian cantic sekali dan nama anak kalian bagus sekali Melati.” lanjut Adinda yang mau punya anak, berharap suatu saat bisa punya anak sendiri.
Adinda senang sekali, bisa melihat langsung anaknya Helena pertama kalinya.
Indra menduga suaminya Adinda tidak ikut makan malam bareng, karena merasa malu belum kerja sampai sekarang.
**
Darwin jalan ke meja makan, pertama kalinya makan malam sendiri karena Adinda diajak makan malam bareng Helena dan suaminya membuat Darwin malas ikut makan diluar.
“Biarin saja lah Adinda pergi, yang penting sudah siapin makanan enak tidak masalah dan tidak peduli juga dia pergi, dari pada dengerin Adinda marah-marah setiap hari bahas uang dan pekerjaan terus.” ucap Darwin sambil ambil nasi dan ikan emas, Darwin tidak menyangka Adinda bisa berubah seperti sekarang jadi bawel dan selalu bahas uang terus.
Darwin menikmati masakan Adinda, walaupun pemula tapi cukup enak di makan membuat Darwin bisa nambah.
**
Helena pamit ke kamar mandi, karena mau membersihkan popok anaknya, membuat Adinda berduaan dengan Indra yang sibuk dengan hanphone nya.
“Kalian pertama kenal dimana?” tanya Adinda basa basi.
“Gila perempuan ini wangi sekali, bisa-bisa tergoda nih mencium aroma parfum yang dipakainya.” batin Indra sambil melihat Adinda, yang berusaha ajak ngobrol bareng.
“Kita kenal di kampus, Helena pindah kesini setelah lulus SMU kan bearti kalian jarang sekali dong ketemu?” tanya Indra melihat penampilan Adinda, yang cukup feminim.
“Iya nih, Helena jarang sekali pulang ke kampung, pas saya nikah kemarin sedih sekali dia tidak datang padahal saya berharap bisa ketemu temen lama.” lanjut Adinda yang sengaja sedih didepan Indra, yang dari tadi melihat kearahnya terus.
Adinda senang sekali bisa bicara dengan Indra dan menghayal punya suami sempurna seperti Indra pasti Adinda merasa bahagia punya suami seperti Indra.
Indra berusaha menahan nafsong, karena terus mencium aroma parfum yang dipakai Adinda sungguh menggoda sekali dan Indra tidak mau dianggap temen yang mecum dengan sahabat sendiri karena mencium aroma parfum saja.
Adinda terus ajak Indra ngobrol, selama menunggu Helena yang masih membersihkan anaknya yang buang air besar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments