BAB 4

Adinda ajak Darwin membuat surat lamaran pekerjaan, Adinda tidak mau cuman suaminya saja yang kerja sedangkan Adinda dirumah saja, membuat Adinda berniat cari pekerjaan juga supaya tidak menjadi beban untuk suaminya.

“Nanti saja sayang, kita selama disini tidak pernah jalan-jalan sama sekali kan dan kita baru menikah loh jadi habiskan waktu untuk jalan-jalan dulu lah dan baru cari kerja sayang!” tolak Darwin yang malas bersusah payah cari kerja, karena Darwin belum tahu mau kerja apaan selama di Bogor.

“Iya sayang kita jalan-jalan, tapi tetep saja kita sebar surat lamaran sayang supaya ada pekerjaan masa tinggal disini tidak kerja kan tidak enak sayang.” ucap Adinda yang takut, tabungannya keburu habis sedangkan Adinda belum kerja dan juga belum ada pemasukan sama sekali.

“Sudah jangan memikirkan kerja dulu sayang, kita jalan-jalan dulu yuk sayang bosan aku dirumah saja.” lanjut Darwin langsung ambil jaket, karena Darwin mau menikmati tempat wisata yang ada di kota Bogor.

“Iya hayo sayang.” lanjut Adinda pasrah, karena Darwin tidak mau bikin surat lamaran pekerjaan bareng.

Adinda kuncir rambutnya, supaya rapih saat jalan bareng Darwin apa lagi cuacanya cukup dingin membuat Adinda jadi ikutan pakai jaket.

Indra kunjungan kerja di kampung X, karena disana akan dibangun apatermen yang diminta client nya dan Indra mau meninjau lokasinya secara langsung.

“Tanah disini cukup luas dan strategis, memang cocok dibangun apatermen apa lagi buat pendatang dan orang-orang yang mau jalan-jalan di Bogor yang bingung mau sewa tempat tinggal sementara bisa di apatermen yang anda bangun.” ucap Indra sambil melihat, sekeliling tanah yang akan siap dibangun apatermen.

“Anda benar sekali Pak, memang sengaja saya mau bangun apatermen disini Pak supaya jadi daya Tarik dan saya juga memperbanyak fasilitas supaya banyak yang tertarik sewa apatermen yang akan saya bangun.” ucap Client nya Indra, yang melihat peluang apatermennya bisa ramai yang sewa.

“Fasilitas yang banyak, memang penting Pak supaya konsumen betah tinggal di apatermen Pak.” lanjut Indra.

Indra setelah puas melihat tanah, langsung pamit untuk kembali ke kantor karena masih ada pekerjaan yang harus dikerjakannya.

Darwin ajak Adinda ke Taman Sakura Kebun Raya Cibodas, karena Darwin mau melihat langsung bunga sakura yang ada di Indonesia dan mau duduk santai bareng Adinda.

“Sayang pemandangan disini indah sekali, berasa ada di Jepang kita sayang dan foto-foto yuk sayang.” ajak Adinda yang suka, diajak ke taman sakura sama Darwin.

“Mau dong sayang, supaya bisa kita posting di media sosial kita supaya ada foto kenangan kita iya.” ucap Darwin yang mau diajak foto bareng, selain ada kenangan jalan-jalan juga mau pamer ke temen-temennya di kampung yang belum pernah melihat taman sakura.

Adinda langsung keluarin hanphone nya didalam tasnya dan mulai foto-foto, Adinda foto beberapa kali supaya ada banyak foto hari ini untuk diposting.

Helena sudah lama tidak kasih makan anaknya pagi, membuat Helana duduk dihalaman belakang rumahnya.

“Cepet besar dong sayang, supaya Bunda ke salon bisa ajak Melati kita perawatan sepuasnya sayang dan Melati harus menikmati perawatan sayang.” ucap Helena yang berniat, anaknya saat sudah sekolah dasar akan ajak anaknya ke salon, supaya anaknya semakin cantic dan sudah biasa perawatan kulit wajah dan badannya.

Helana tidak mau anaknya,bernasip seperti dirinya dulu yang hitam dan tidak terawat kulitnya karena ketidak mampuan orang tuanya untuk Heliana untuk ke salon, Heliana tahu perawatan semenjak kerja dan menikah dengan Indra.