Adinda belanja bahan masakan di depan kontrkan, merasa senang karena ada tukang sayur keliling jadi tidak usah belanja ke pasar jauh-jauh.
Adinda bingung harus jawab apa, saat ibu-ibu tanya Darwin kenapa jam segini belum berangkat kerja padahal hari ini belum hari libur.
“Saya dan suami baru pindah tiga hari Bu, jadi suami saya belum mendapatkan pekerjaan sama sekali.” ucap Adinda berusaha santai dan tidak suka ada orang yang tanya kenapa suaminya tidak kerja.
“Jangan kelamaan nganggur Nak Adinda, walaupun kalian baru pindah kesini tapi kalian butuh pemasukan loh dan jangan jadi pemuda yang pemalas cari kerja malu loh sama yang sudah berumur tapi mau kerja dan bangun pagi.” ucap Bu RT yang belanja, di tukang sayur keliling.
“Terimakasih sarannya Bu dan permisi kalo begitu soalnya saya mau masak.” lanjut Adinda sengaja, Adinda malas sekali terlalu lama ngobrol, pasti berakhir dengan emosi dan kesal.
Adinda mulai merasa malu, karena sampai sekarang Darwin belum kerja sama sekali dan selalu ditanya orang-orang kenapa suaminya tidak kerja juga.
**
Darwin yang sudah selesai sarapan, main hanphone didalam kamar sambil menunggu Adinda yang masih belanja sayuran.
“Dia belanjanya lama sekali sih! Untungnya setiap pagi sarapannya roti dan susu, jadi tidak usah terlalu lama nunggu Adinda belanja!” protes Darwin kesal, karena Adinda pamit belanja sudah satu jam tapi belum juga sampai rumah.
Darwin main hanphone sambil makan snack, Darwin melihat akun media sosialnya mau melihat postingan temen-temennya.
**
Indra yang sudah rapih jalan menuju kamar anaknya, sebelum berangkat kerja dan mau main sebentar dengan anaknya.
“Melati bidadari kecil Ayah, sudah cantic nih sudah mandi dan sudah makan bubur.” ucap Indra sambil gendong anak pertamanya.
“Iya Tuan, soalnya Nona Melati bangun terlalu pagi iya sudah saya langsung mandikan saja Tuan.” ucap Bebysister sambil merapihkan Kasur Melati.
“Kamu ajak jalan-jalan Melati dan beli mainan iya, kalo dijalan ketemu tukang mainan!” perintah Indra dan kasih satu lembar uang merah ke Bebysister anaknya, untuk jalan-jalan pagi supaya anaknya tidak bosan dirumah saja.
Indra setelah kasih uang ke Bebysister langsung kasih anaknya ke Bebysister karena Indra mau berangkat kerja, Indra sudah tidak mengandalkan Helena untuk ajak anaknya jalan-jalan pagi karena sudah tahu istrinya akan bangun siang.
**
Darwin melihat Adinda masuk kedalam rumah cemberut, penasaran kenapa istrinya pulang belanja kelihatan kesal seperti ini.
“Siapa yang bikin Dek Adinda kesal masih pagi begini sayang?” tanya Darwin melihat Adinda yang tutup pintu rumah.
“Omongan pedas tetangga Mas, Mereka tanya kenapa sudah beberapa hari tinggal disini mereka tidak melihat Mas pergi kerja Mas dan jujur aku mulai malu Mas dengan kekepoan mereka terus tabungan aku juga sudah tinggal sedikit Mas, karena tidak ada pemasukan sama sekali Mas cari kerja dong Mas!” protes Adinda yang kesal, karena punya suami betah sekali bermalas-malasan dirumah.
“Tenang saja sih Dek, tabungan Dek Adinda masih banyak dan cukup untuk memenuhi kebutuhan kita sayang, ngapain sih harus pusing dan kesal denger omongan orang lain, sekarang Dek Adinda masak dan sarapan setelah itu kita jalan-jalan iya Dek.” bujuk Darwin sengaja, supaya istrinya tidak kesal karena dirinya tidak kerja sama sekali.
“Ih menyebalkan sekali Mas ini, diminta kerja tapi justru ajak jalan terus setiap hari, iya sudah aku masak dulu!” protes Adinda semakin kesal, suaminya selalu seperti ini setiap disuruh kerja ada saja pengalihan yang dibahasnya.
Adinda langsung jalan menuju dapur untuk masak, karena persediaan bahan masakan didapur sudah habis membuat Adinda belanja ditukang sayur keliling saja supaya cepat dapat bahan masakan dari pada ke Mall sudah jauh dan juga lama perjalanannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments