Chintya kembali ke mejanya
" ya Tuhan kenapa dia seperti itu " ucapnya sambil mengelus dada , degupan jantung nya yang sudah tak teratur
tiga hari setalah kejadian itu chintya tak pernah bertemu Arlan Karna mereka sama-sama sibuk oleh perkejaan masing-masing,
" kenapa rasanya ada yang hilang ya , " ucap chintya pada dirinya sambil melihat ke arah ruang Arlan , Rama yang duduk disebelahnya menghampiri chintya yang dari tadi melamun
" hayooo ,, lagi mikirin pak bos ya ?" tanya Rama menggoda
" ha,, enggak kok buat apa juga aku mikirin dia,?" jawab Chintya salah tingkah
" udah jujur aja, itu buktinya kamu ngetik namanya terus " ucap Rama sambil menunjuk ke laptop Chintya
Chintya yang mendengar ucapan rama spontan melihat ke layar laptop nya ternyata benar saja disana sudah terdapat nama Arlan yang sangat banyak , dengan perasaan yang sangat malu ia menutup laptopnya dan beranjak pergi terburu-buru , " malunya akuu , , " pikiknya dengan Suara pelan
Karna tidak memperhatikan jalan Chintya menabrak seseorang di depannya , bughh, , , ia pun mengangkat wajahnya dan berapa terkejutnya ia ketika melihat siapa yang dia tabrak
" ma ,, maaf pak saya tidak fokus pada jalan " ucapnya menunduk
Chintya yang merasa malu dan takut kini bercampur menjadi satu , takut Karna telah menabrak Arlan dan malu karena Rama .
" ikut denganku Karna kau harus mendapat hukuman Karna telah menabrak ku " ucap Arlan sambil menarik tangan Chitnya, chintya yang ditarik oleh Arlan ketakutan hingga tnagahnya sedingin es " matilah aku kali ini dia pasti akan marah besar " bantin Chitnya
Sesampainya di ruangan Arlan mengusir Riko yang sedari tadi mengikutinya
" pergi Riko aku ingin menghukum wanita nakal ini " ucapnya Riko bergegas keluar ,,
" ma ,, maafkan saya tuan saya benar-benar tidak sengaja menabrak anda " Chintya sambil menyatukan kedua tangannya kedepan
" aku memaafkan mu , tapi kau harus mendapat hukuman dariku " Arlan berjalan mendekat dan meraih tengkuk chintya lalu menyambar bibir ranum yang berwarna pink kemerahan itu dan melumatnya dengan lembut , Chintya mendorong Arlan agar menjauh namun Arlan makin memperdalam ciumannya mengabsen setiap inci mulut chintya , ciuman yang awalnya lembut kini jadi lebih kasar Karna chintya mulai membalas bahkan kini tangannya bergantung di leher Arlan , begitupun dengan Arlan tangannya sudah bergerilya kemana-mana deru nafas Arlan yang berat terdengar setelah melepaskan pangutannya " mau lanjut ? " tanyanya dengan sorot mata yang penuh nafsu , " disini.?"tanya balik Chintya " bagaimana nanti jika ada yang masuk tiba-tiba"
mendengar ucapan chintya Arlan pun menggendong Chintya menuju ke ruang rahasia di dalam kantor tersebut , Arlan membuka pintu yang berwarna senada dengan dinding lalu terlihatlah sebuah kamar yang cukup besar dan sangat rapi , ia membaringkan tubuh Chintya di atas ranjang lalu naik di atas tubuh Chintya dan mulai mencumbui Chintya mulai dari mata hidung lalu melumat bibir Chintya tangan nya tak tinggal diam meraba setiap inci tubuh Chintya tangannya kini mulai turun di bagian inti chintya , Arlan memasukkan jari tengahnya kedalam inti chintya hingga membuat Chintya membusungkan dada nya Arlan mulai menggerakan jari nya dengan cepat membuat Chintya menegang Arlan yang melihat chintya akan sampai pada puncaknya menghentikan jarinya dan menggantikan dengan pusaka nya , saat ingin masuk ternyata tidak semudah yang Arlan pikirkan dia perlu mencoba nya beberapa kali hingga pusaka berhasil di telan oleh milik Chitnya
" ahhh ,, kenapa tetap saja sempit " ucapnya yang diam sejenak , lalu mulai menggoyangkan pinggulnya maju mundur pelan dan tangannya meremas dada Chintya , desahan terdengar menggema di ruangan itu , Karna ruangan itu kedap suara jadi orang yang di luar tidak bisa mendengar desahan mereka
" ahh ,, ughh, , " desahan yang keluar dari mulut chintya yang menikmati permainan Arlan , desahan yang membuat Arlan semakin tertantang dan bersemangat menggempur chintya ,
hingga erangan dan desahan yang panjang mengakhiri permainan mereka
kini keduanya terbaring Karna kelelahan chintya yang lelah kini mulai terlelap Arlan menarik tubuh chintya dan memeluknya dari belakang dan mereka terlelap bersama
chintya membuka matanya Karna merasa badannya di timpa kayu yang besar namun ketika melihat lengan besar dan gagah tengah memeluk tubuhnya berusaha menyingkirkan tangan itu , bukanya terlepas Arlan makin mempererat pelukannya
" tuan singkirkan tangan anda saya mau mandi " pinta chintya menepuk pelan tangan Arlan
" biarkan sebentar seperti ini, aku masih ingin memelukmu " ucapnya
Chintya membiarkan Arlan terus memeluknya dan Karna pelukan Arlan chintya kembali terlelap ,
Arlan terbangun dan tersenyum melihat chintya yang tertidur sambil memeluknya " aku akan segera menikah ini" ia mengecup kening chintya dan bangkit menuju ke kamar mandi selesai mandi Arlan melihat chintya masih tertidur dia membangunkan Chintya
" bangun , ,Tia bangunlah " ucap sambil menepuk pelan pipi Chitnya
" nghhh,,," Chintya menggeliat dan membuka matanya " jam barapa ini ?" tanya Chitnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Nur Cahyani
kok bodoh ya shitya uda hina gitu mau
2024-08-04
0
Ahsin
Uda dihina masih mau... jijik kyk murahan
2024-07-17
1
Siti Rahayu
aduhhh Cintya murahan bgt
2024-07-13
0