Sementara itu di perusahaan Arlan terlihat sedang memarahi semua karyawan, entah apa yang sedang terjadi padanya namun saat ini moodnya sangat tidak bagus
Riko yang baru sampai di perusahaan langsung masuk keruangan Arlan setalah mengetuk pintu
" dari mana saja kamu , ? " amarah Arlan semakin menjadi setelah melihat Riko Karna dari tadi hp nya tidak dapat di hubungi
" bukan kah anda menyuruh saya untuk mencari keberadaan nona Chintya dan membawanya kemari " jawab Riko dengan tenang Karna dia sudah biasa menghadapi tuannya yang tempramen seperti itu
" lalu mana si jalang itu " ucapnya dengan manik mata yang menatap tajam ke arah Riko
" maaf tuan saya tidak menemukannya , saya sudah mencari keseluruh tempat yang mungkin di kunjungi nya , namun hasilnya nihil " ucap Riko setenang mungkin agar tuannya itu tidak curiga
Sementara itu di kediaman orang tua Chintya keadaan mulai sepi. , , ,setelah semua pelayat pulang dan kini hanya tinggal anggota keluarga saja termasuk Merlin yang baru sampai setalah pulang Kerja
Chintya hanya duduk termenung dan melamun matanya yang sembab dan bengkak memperlihatkan betapa kehilangannya dia
" sabar ya sayang , aku selalu ada samping kami kok , ," ucap Merlin sambil memeluk chintya
Merlin sengaja tidak menanyakan sebab anak-anak Chintya meninggal karena dia tahu itu akan membuat Chintya semakin sedih
" semua ini karena aku lin , coba saja dari awal aku lebih memperhatikan mereka mungkin semua ini ga akan terjadi " ucap Chintya
" shuttt,, kamu ga boleh ngomong gitu , , , mungkin Allah lebih sayang mereka" ucap Merlin
,
,
,
,
3 bulan setelah kepergian anak-anaknya Chintya mendapatkan kabar dari pemilik pesantren mereka memberi tahu bahwa telah menemukan dalang dari kematian anak-anaknya, mendengar kabar itu Chintya pun bergegas menuju ke pesantren dengan di temani oleh merlin
sesampainya di pesantren mereka disambut oleh pak kyai dan istrinya, Mereka di bawa masuk kedalam rumah pak ustadz, sesampainya di dalam mereka melihat ada 7 santriwan dan 3 santriwati yang sudah di dampingi oleh orang tua mereka masing-masing
pak kyai dan pak ustadz pun menjelaskan kejadian yang sebenarnya kepada Chintya
setalah mendengar keseluruhan ceritanya Chintya berdiri menghampiri anak-anak yang menjadi pelaku nya
Plakkk , , , Chintya menampar satu persatu anak-anak yang berdiri tersebut , , para orang tua mereka hanya bisa diam dan melihat Karna memang anak mereka bersalah ,, saat dirasa cukup Chintya kembali duduk di kursi
dan berhadapan dengan semua orang tua dan wali santri tersebut, ,
" saya tidak akan menuntut atau membawa pelaku atau pesantren ini kejalur hukum , Karna saya tau jika saya melakukan itu anak-anak saya disana akan sedih , , tapi satu pinta saya kepada pak kyai selaku pemilik tolong keluarkan Mereka semua yang terlibat dalam kasus kematian anak-anak saya , jangan sampai kejadian itu terulang lagi " ucapnya tegas dan tenang
" baik kami akan mengelaurkan Mereka semua , terimakasih Karena sudah mau menyelesaikan kasus ini dengan kekeluargaan" jawab pak kyai
setelah selesai Chintya dan Merlin pun pamit pulang kepada pak kyai namun saat akan keluar Mereka di panggil oleh salah satu santri perempuan
" Tante ini kalung milik Cantika , , " ucapnya sambil menyerahkan kalung yang berbentuk love tersebut
" kamu dapat darimana ,,? " tanya Chintya lembut
" sebelum kejadian itu Cantika memberi itu dan bilang kalau dia mau pergi jauh dan Kalung itu Cantika berikan sebagai kenang-kenangan untuk saya Tante " ucap santriwati itu dengan air mata yang sudah membasahi pipinya
" ya udah kamu simpan ya itukan memang sudah di berikan untuk kamu " jawab Chintya sambil mengusap pipi anak tersebut dan memberi kembali kalung nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Nur Cahyani
ya Alloh dibunuh kasian shintia
2024-08-04
0
Yashinta
aduh chintyaaaaaaaaa
2024-06-10
2
kalea rizuky
lagian goblok anak kecil di taruh pesantren qm. aja tolol harusnya di rmh aja ibumu kn ba jagain anak atau nyewa pembantu emank janda gatel
2024-06-01
0