Bab. 19

"Selamat pagi, Mas..." ucap Viana ketika melihat suaminya datang.

Dia menyambut kedatangan suaminya bahkan dengan senyuman. Sebagian Raja yang melihat itu semua semakin merasa bersalah dengan keadaan wanita itu.

"Kenapa kamu terlihat baik-baik saja Viana? Seharusnya kamu marah karena aku-"

"Untuk apa aku marah? Kamu mengatakannya bahwa kamu telah menjalin hubungan dengan yang jauh sebelum menikahiku. Lagi pula Kamu sendiri yang mengatakan bahwa pernikahan ini, ayo kita jalani kehidupan ini seperti biasanya. Aku akan menganggap bahwa semuanya baik-baik saja dan aku tidak akan ikut campur dengan urusan kalian berdua. Aku juga menikah karena surat wasiat, jadi kita memiliki jalan hidup kita masing-masing. Di luar kamu mungkin milik orang lain, tapi jika di dalam rumah ini, maka artinya kamu milikku." jawab Viana yang membuat Raja semakin menatap tidak percaya pada istrinya yang sudah menyiapkan sarapan pagi untuknya seperti biasa.

Lihatlah, bahwa wanita itu sama sekali tidak merasa tertekan dengan semua ini.

"Apa kau yakin jika kamu baik-baik saja Vi?"

"Ya! Aku baik-baik saja, memangnya ada apa?" jawab Viana dengan begitu santai menutupi rasa sakit di dalam hatinya saat ini.

"Tidak ada, hanya saja aku takut jika kamu tidak baik-baik saja karena kejujuran ku tadi malam." kata-kata yang keluar dari bibir Raja membuat Viana hanya bisa tersenyum getir merasakan pahitnya hubungan mereka saat ini. Tapi dia sangat berharap sekali, bahwa dia bisa melewati semua ini, karena Viana yakin, di setiap kesulitan pasti ada kebahagiaan di masa depannya.

"Kamu berani jujur pada ku dengan semua ini Mas, lalu apa kamu berani jujur pada kekasih mu di luar sana?"

Deg!

Raja merasa sangat terintimidasi dengan pertanyaan Viana yang membuatnya tidak bisa untuk memberikan jawaban hingga membuat Viana kembali tersenyum untuk itu.

"Tidak perlu di jawab jika-" pembicaraan mereka terhenti saat mendengar suara ponsel Raja yang berdering.

Viana melihatnya, bahwa itu panggilan telepon dari Giselle.

"Kita baru saja membicarakannya Mas, bahwa jika berada di rumah kamu adalah suami ku, jadi aku tidak menginginkan wanita mana pun di luar sana menghubungi suami ku, begitu juga dengan aku nantinya. Setelah kamu keluar dari rumah ini, aku tidak akan menghubungi kamu ada atau tidaknya wanita itu di dekat kamu." Raja menatap pada Viana yang terlihat lebih tegas dari biasanya.

Jika biasanya Viana terlihat lemah lembut, maka kali ini sangat berbeda sekali. Wanita itu terlihat sangat tegas dan berwibawa sekali. Sangat berkelas dan sangat cocok untuk mendampinginya di acara bisnis yang akan di hadirinya nanti.

"Oke fine! Aku akan mematikannya. Sudah puas?" tanya Raja setelah dia menolak panggilan dari Giselle.

Viana tidak mengatakan apa pun lagi, karena saat ini dia hanya fokus dengan suaminya dan sarapan mereka. Sedangkan Raja sendiri masih saja menatap pada istrinya yang terlihat sangat berbeda sekali dari biasanya.

Entah mengapa Viana terlihat jauh lebih cantik saat mereka sedang bicara serius seperti ini.

Karena tidak ingin semakin tertarik ke dalam mata Viana yang berwarna coklat muda bening itu, akhirnya Raja memilih untuk berpamitan saja dari pada harus terus di tarik masuk ke dalam mata Viana.

"Aku berangkat." ucapnya pada Viana karena dia sudah selesai dengan sarapannya. Rasanya pagi ini Raja tidak begitu menikmati makanan yang istrinya siapkan karena suasana mereka sangat berbeda sekali.

"Aku ingin bertemu dengan kekasih kamu Mas,"

"Tidak!" jawab Raja yang langsung menolak keinginan Viana untuk bertemu dengan Giselle.

"Kenapa? Apa kamu takut jika aku menyakitinya?"

"Bukan seperti itu Viana. Aku hanya tidak ingin-ah, sudahlah. Jangan di bahas lagi. Intinya aku tidak akan mempertemukan kalian berdua. Seperti yang kamu katakan, bahwa jika aku di rumah, itu artinya aku milikmu, jadi ayo lakukan semua itu." jawab Raja.

Bukan dia takut jika Viana mencelakai Giselle, hanya saja ketakutannya ketika Giselle bertemu dengan Viana, maka Viana lah yang celaka nantinya. Jadi lebih baik menjauhkan mereka saja dari pada harus mempertemukan keduanya.

"Baiklah, Mas. Mungkin ini yang terbaik untuk kita berdua. Tapi jika suatu saat dia bertemu denganku, aku tidak janji jika aku bisa menahan diri ku untuk tidak menyakitinya. Katakan padanya untuk tidak menganggu ku, jika tidak ingin aku membalasnya. Assalamu'alaikum," ucapnya yang mencium punggung tangan Raja, lalu masuk kembali ke dalam rumahnya setelah berpamitan dan memastikan bekal makan siang suaminya.

***

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

sungguh tegar sekali Viana...tapi hatinya hanya dia yang tahu

2024-02-28

0

Soraya

Soraya

suka karakter nya viana

2024-01-27

0

Ira Sulastri

Ira Sulastri

Viana kamu kan pintar dan punya skill yg bagus, hayuuuuuk semangat untuk masa depan diri sendiri

Bagus Viana, kamu harus tegas😍

2024-01-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!