Bab. 8

Raja tidak pulang ke rumahnya melainkan pulang ke rumah orang tuanya. Dia pulang ke sana karena dia tidak ingin pulang ke tempat di mana anda Viana di sana. Rasanya terlalu lama untuk menjawab pertanyaan yang datang padanya nanti, jadi dia memilih untuk tinggal di rumah kedua orang tuanya saja untuk beberapa hari.

Saat Raja sedang istirahat tiba ponselnya berdering dan itu panggilan masuk dari Viana. Entah apalagi yang akan wanita ditanyakan padanya tapi yang pasti Raja harus siap untuk menjawab setiap pertanyaan darinya.

"Ada apa Vi? kenapa menghubungiku malam-malam seperti ini?" tanya Raja ketika sambungan telepon mereka terhubung.

"Halo Mas, assalamu'alaikum..." ucapin Viana ketika sambungan teleponnya dijawab oleh sang suami.

Dia hanya ingin bertanya kabar suaminya itu apakah dia sudah makan atau belum. Apalagi dia tahu bahwa suaminya itu tidak pulang ke rumah, jadi dia harus berusaha menjadi istri yang baik walau tidak ada cinta di antara mereka berdua.

Deg!

Jantung Raja seperti dihantam batu besar ketika mendengar jawaban dari istrinya yang mengucapkan salam di saat dia sudah langsung bertanya apa yang diinginkannya.

Rasa malu dan tidak enak sekaligus menghampiri Raja. Karena sudah terlanjur malu akhirnya dia menjawab ucapan salam dari Viana. "Waalaikumsalam," jawab Raja hingga membuat Viana tersenyum di atas tempat tidurnya.

Setidaknya dia tahu bahwa suaminya menjawab ucapan salam darinya.

"Mas sudah pulang?"

"Baru saja dan ini ingin istirahat. Memangnya ada apa?" tanya Raja.

"Tidak ada. Jika sudah pulang, jangan lupa sholat ya Mas. Oh iya, besok aku akan pergi ke pasar dan kapan kamu akan pulang?" tanya Viana pada Raja.

"Belum tau, tapi besok berikan pada supir dan aku akan makan siang dengan masakan kamu. Apa saja, terserah kamu ingin membuatkannya." jelas Raja pada Viana.

"Oh, iya. Besok aku masak cumi balado sama oseng kangkung dan bakwan jagung aja ya mas?"

"Terserah kamu. Sudahlah, aku ingin istirahat lebih dulu. Kamu juga harus istirahat juga." ucap Raja pada Viana.

Setelah berbicara dengan suaminya Viana pun langsung mematikan sambungan teleponnya. Begitu juga dengan raja yang langsung merupakan tubuhnya di atas tempat tidur. Tapi baru saja dia ingin memejamkan kedua, tiba-tiba saja ponselnya kembali berdering dan itu panggilan masuk dari Giselle. Entah lagi yang diinginkan wanita ini, tapi yang jelas Raja merasa bahwa ada sesuatu yang akan terjadi lagi setelahnya.

"Ada apa lagi Giselle?" tanya Raja setelah dia menjawab sambungan telepon dari kekasihnya.

"Aku menghubungi aku tadi tapi nomormu sedang berada di panggilan lain. Katakan dengan siapa kamu bicara?" tanya Giselle. Dia merasa curiga karena tidak biasanya nomor ponsel Raja berada di panggilan lain, apalagi ini sudah malam.

"Ini sudah malam Giselle, jangan terus mengajakku berdebat hanya karena masalah sepele tadi siang. Lagi pula kita sudah membicarakan yang ini dan seharusnya kamu sudah tahu apa yang harus kamu lakukan. Jika kamu bertanya dengan siapa aku bicara maka aku bicara dengan Viana. Dia perawat almarhum ayah ku, memangnya kenapa?" jawaban Raja membuat Giselle semakin curiga. Apalagi sudah malam seperti ini kekasihnya itu bicara dengan mantan perawat ayahnya.

"Apa yang kalian bicarakan malam-malam seperti ini? Apa kamu-"

"Berhenti pikiran yang tidak-tidak tentang orang lain Giselle. Belum tentu apa yang kamu pikirkan itu benar, jadi berhenti berpikir buruk tentang orang lain!"

Tut!

Raja langsung memutuskan sambungan telepon mereka begitu saja karena dia tidak ingin bicara lagi dengan Giselle.

"Halo, Raja. Raja, halo..." Giselle benar-benar kesal karena Raja memutuskan sambungan telepon mereka begitu saja.

***

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***