"Tante, maafkan keluarga Naura terutama Ayah. Beliau tidak mau memberikan restu, padahal sudah tau hubungan kita," jelas Naura.
"Jangan bersedih Naura, semua orang tua menginginkan yang terbaik untuk anaknya," ucap Mamah Diah.
Mamah Diah sangat bersyukur Naura masih mau menemuinya, bahkan rela menjenguknya. Beliau tersenyum melihat wajah cantik Naura, yang tidak pernah berubah dari dulu.
"Mamah, kenapa bisa sakit? Mamah, kenapa juga tidak bilang," kata Kevin yang baru saja datang. Ia tidak jadi pergi ke kantor, setelah mendengar kabar Mamahnya dirawat di rumah sakit.
"Mamah sakit karena mikirin kamu! Yang gak nikah-nikah," ketus Mamah Diah.
Kevin melirik ke arah Naura yang sedang menundukkan kepala, ia tidak bisa melupakan Naura yang pernah mengisi kekosongan hatinya.
Naura berpamitan pulang, ia juga berjanji akan datang lagi kalau ada waktu. Mamah Diah sangat berterimakasih, atas kedatangan Naura.
Tiba-tiba Kevin mencekal tangan Naura, saat Naura sudah keluar dari ruangan di mana Mamah Diah dirawat.
"Mas!" kaget Naura.
"Terimakasih kamu sudah mau datang kesini," ungkap Kevin tersenyum.
"Iya, tadi Tante Diah telepon," terang Naura.
Naura tidak mau berlama-lama bertemu dengan Kevin, ia berusaha menahan air matanya agar tidak tumpah.
"Mas, aku pulang dulu," pamit Naura, lalu melangkahkan kaki menuju ke rumah.
Sampai di depan rumah sakit, Naura sudah tidak bisa menahan air matanya lagi. Ia kemudian duduk di sebuah kursi, sambil menangis.
Kevin ternyata mengikuti Naura, ia duduk di sebelahnya lalu membawa Naura ke pelukannya. Air mata Naura semakin deras, dekapan seorang yang sangat dicintainya begitu menenangkan.
"Keluarkan semua air matamu," ujar Kevin sambil mencium kening Naura.
Naura tidak bisa membohongi perasaannya, kalau rasa cintanya pada Kevin begitu besar. Kevin menawarkan diri, untuk mengantarkan pulang. Tapi, Naura menolaknya tidak enak dengan Agam.
"Lepaskan, Mas," pinta Naura merasa tidak enak dilihat orang yang lewat.
"Naura, apa kamu tidak menginginkan kita kembali seperti dulu lagi? Kita bisa menjalin hubungan, tanpa sepengetahuan suamimu. Jujur aku tidak bisa melupakan mu," ungkap Kevin.
"Kalau kita bersama justru akan menyakiti mu, Mas. Seharusnya kamu melupakan aku, dan mencari pendamping hidup," kata Naura.
Tidak semudah apa yang diucapkan oleh Naura, semuanya berhubungan dengan perasaan.
***
Di sisi lain, Kania dan Louisiana sedang menunggu kedatangan Naura. Mereka ingin meminta Naura memasak untuk mereka.
"Louisiana, kita masak duluan yuk," ajak Kania.
"Boleh, yuk," sahut Louisiana. Kebetulan hari ini tidak masuk kuliah, karena capek.
Mereka berdua memasak untuk makan siang, rencananya mereka juga akan mengantarkan makan siang untuk Agam.
Naura pulang dengan kondisi mata seperti bekas menangis, ia langsung duduk di sofa ruang keluarga.
"Lo kenapa, Naura? Orang yang sakit meninggal?" tanya Louisiana.
"Husss ... ! Kalau bicara yang bener dong," ujar Kania.
"Aku baik-baik saja," jawab Naura memaksakan diri untuk tersenyum.
Kania menyuruh Naura untuk istirahat, terlihat wajah Naura yang sangat tidak ceria. Mereka berdua meninggalkan Naura di rumah sendiri.
Sampai di kantor Agam, satpam melarang keras mereka masuk karena tidak ada keperluan yang sangat penting. Louisiana menjadi terpancing amarahnya, sehingga mereka ribut dengan satpam.
Kania mengambil ponselnya, untuk menelpon Agam. Tapi, tidak ada jawaban sama sekali. Ia menjadi kebingungan, karena Louisiana sudah tidak bisa dikendalikan lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Andariya 💖
naura, ini lg sedih banget
ini lousise, emosinya tinggi bamget🤗
2024-01-14
3