Agam tidak bisa berucap sepatah katapun, rasanya tidak mungkin ia harus meniduri tiga istrinya secara bersamaan. Apalagi selama pernikahan dengan mereka bertiga, belum ada istri yang tersentuh olehnya.
"Bagaimana Agam, kamu sanggup tidak?" tanya Bu Ani.
"Gimana ya Bu, masalah cucu biar Agam bicarakan dulu dengan Kania, Naura, dan Lou," terang Agam.
Para mertua Agam kemudian berpamitan pulang semua, Agam merasa sangat lega. Ia menghembuskan nafas beratnya, lalu masuk ke dalam rumah.
Satu jam berlalu, saat ini Agam mengumpulkan ketiga istrinya untuk membahas masalah cucu. Agam mengungkapkan kejujuran, dirinya tidak bisa meniduri istrinya secara bersamaan.
"Alasannya apa, Mas?" tanya Kania menatap Agam penuh harap.
"Aku tidak bisa mengatakan, Sayang," ujar Agam. Masih menjadi misteri, alasan Agam tidak menyentuh istri-istrinya. Ia tidak pernah mau mengakui itu, walaupun sudah didesak oleh Kania.
"Mas, gue punya ide! Bagaimana kalau tidur barengnya bergantian, sesuai jadwal yang Mas berikan," usul Louisiana.
Louisiana memang cerdas dan mempunyai pemikiran yang masuk akal, tapi semua kembali ke diri Agam sendiri.
"Mas, wajahmu kenapa memar? Ada yang melukaimu?" tanya Naura dengan panik. Mereka bertiga baru sadar ada luka memar di wajah Agam, lalu mereka mengambilkan obat dan alat untuk mengompres.
Agam menolak diobati dan dikompres, dan mengatakan saat di kantor sudah di obati oleh Sintia. Mereka bertiga merasa kesal, ternyata di kantor Agam juga menyimpan seorang wanita.
Dering ponsel Naura berbunyi, membuatnya segera mengangkat karena ada telepon. Ternyata telepon dari pihak mall, mengatakan kalau dompetnya ketinggalan di toilet. Karena banyak surat penting, Naura hendak kembali ke mall itu.
Agam menawarkan diri untuk mengantarkan Naura mengambil dompetnya, tapi Naura menolak. Wanita itu tidak mau membuat Kania sakit hati, dan cemburu. Akhirnya ia berangkat sendiri, dengan memesan ojek online agar cepat sampai di mall tersebut.
Sampai di mall, Naura langsung bertanya kepada petugas keamanan dan menanyakan keberadaan dompetnya. Naura diminta menunggu, karena sudah diamankan di kantor mall tersebut.
"Nona Naura, ini dompet anda. Silahkan dicek, takutnya ada yang hilang," ujar manager mall itu.
"Alhamdulillah, masih lengkap, Bu. Terimakasih banyak sudah mengembalikan dompet saya, ini ada sedikit tip sebagai ucapan terimakasih," kata Naura.
Pihak mall menolak pemberian Naura, karena mereka bisa membantu pengunjung sudah sangat senang. Karena tidak ada keperluan lain, Naura lalu mencari angkutan umum.
Naura memesan ojek online, tapi ditolak. Taksi online juga ditolak, membuatnya harus berjalan mencari kendaraan umum lainnya.
"Apa aku hubungi Mas Agam saja ya," ucapnya dalam hati. Naura berjalan dengan pelan, sambil memainkan ponselnya. Karena terlalu menunduk, ia tidak melihat ada orang di depannya sedang berdiri.
Bruuukkk ....
Keduanya saling menatap, jantung Naura berdetak dengan kencang. Tidak menyangka ia akan bertemu lagi, dengan seorang yang dulu pernah mengisi hatinya. Bibir wanita itu bergetar hendak mengatakan sesuatu, ia tak mampu untuk mengeluarkan sepatah katapun.
Laki-laki itu menatap tajam Naura, sama halnya yang dialami Naura. Untuk berbicara saja terasa sangat sulit, mereka berjuang untuk melupakan satu sama lain. Namun, mereka dipertemukan kembali dengan tidak sengaja.
"Naura ... " lirih laki-laki itu.
"Mas, tidak menyangka kita bertemu lagi. Maafkan orang tuaku," ungkap Naura tertunduk lesu.
"Aku paham, Naura. Harta adalah kebahagiaan," ujar laki-laki itu tersenyum.
"Mas, tunggu penjelasanku dulu," pinta Naura memegang tangan laki-laki itu, menahannya agar tidak pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Hanipah Fitri
curiga nih dgn Agam masa istri cantik cantik tdk ada satu org pun yg belum bobok dgn adam
2024-02-10
2
Andariya 💖
wah, ketiga istri agam masih belum tersentuh
mengapa ya, apa agam ada sesuatu yg di sembunyikan
jadi penasaran😅😅😅😅
2023-12-25
1