Ketiga Istri Cantik Ku
Hari ini adalah hari pertama kali ketiga istri Agam Wicaksana bertemu, di rumah baru yang baru saja Agam beli. Rencananya mereka akan tinggal bersama di rumah ini, karena Agam tidak mau repot. Apalagi pekerjaannya di kantor begitu banyak.
Ketiga istri Agam mempunyai sifat yang berbeda-beda, mereka juga belum saling mengenal satu sama lain.
"Mas, serius kita berempat tinggal bersama?" tanya Kania istri Agam paling cerewet.
"Tentu saja! kita semua keluarga, Mas harap kalian harus akur," jawab Agam.
"Oke! Mas, juga harus adil," ujar Naura istri Agam yang paling cuek, yang penting baginya nafkah lahir maupun batin adil.
"Gak masalah sih buat gue! Lagian tinggal sendiri juga gak enak," sahut Louisiana istri Agam paling muda, ia masih kuliah jadi pemikirannya belum dewasa.
Agam tersenyum memandang ketiga istrinya itu, ia berharap ketiganya akur dan tidak ada permasalahan apapun. Ia kemudian menunjukkan kamar untuk ketiga istrinya, kamar yang berjejer tiga berada di lantai dua rumahnya.
Ada satu kamar yang tidak berdekatan dengan ketiga kamar itu, nantinya akan digunakan untuk istirahat Agam sendiri.
Rencananya Agam tidak akan menggunakan jasa asisten rumah tangga, ia yakin ketiga istrinya bisa meng-handle pekerjaan rumah.
"Sayang-sayangku, aku harus kembali kerja. Kalian bisa kan, menata barang-barang kalian sendiri," ujar Agam.
"Tega kamu, Mas! Koper aku berat lho," ucap Louisiana dengan manja.
"Mas, buru-buru! Kalian baik-baik ya," kata Agam kemudian pergi meninggalkan rumah.
Tidak ada pilihan lain, ketiganya saling bekerjasama membawa barang-barang mereka ke dalam kamar. Setelah selesai mereka berkumpul di ruang keluarga, yang sudah tersedia sofa panjang untuk mereka bertiga. Tentu saja Agam sudah mendesain rumahnya dengan baik dan benar.
"Kalian berdua kenapa bisa menikah dengan Mas Agam?" tanya Kania istri pertama Agam.
"Ceritanya panjang, Mbak," jawab Naura.
Mereka bertiga saling bertukar cerita, mengenai pernikahan masing-masing dengan Agam. Tidak menyangka mereka bertemu dengan seorang laki-laki, yang ternyata tidak setia.
Kania menceritakan bagaimana ia bisa menikah dengan Agam, dulu mereka bertemu dengan tidak sengaja.
Agam adalah atasannya, saat ia bekerja di perusahaan milik orang tua Agam. Sebagai seorang sekertaris, ia begitu dekat dengan Agam. Orang tua Agam mengira kalau Kania adalah kekasih Agam, terus mereka meminta Agam agar segera menikah dengan Kania.
Kania memang sangat menyukai Agam, sehingga begitu bahagia ketika diminta menikah dengan Agam. Berbeda dengan Agam yang tidak mencintainya, justru membuat perjanjian dengan Kania. Jika pernikahan mereka bertahan satu tahun, dan Agam belum mencintainya Kania harus mengizinkan Agam menikah lagi.
Setahun pernikahan dengan Kania, Agam menikah dengan Naura. Yang kini menjadi istri kedua Agam.
"Mas Agam mempunyai wanita yang sangat dia cintai, makanya tidak bisa mencintai ku," ungkap Kania.
"Maafkan aku, Mbak. Sudah menerima lamaran Mas Agam, gara-gara Bapak ku di kampung mata duitan," ungkap Naura merasa bersalah sudah menyakiti hati Kania.
"Kenapa minta maaf? Lagian Mas Agam tidak mencintai Kania, sepertinya diantara kita bertiga tidak ada yang dicintai Mas Agam," sahut Louisiana.
Agam memang selalu terbuka dan jujur kepada istrinya untuk menikah lagi, bahkan semua mertuanya juga mengetahui. Itulah sisi hebatnya Agam, bisa membuat orang percaya dengannya. Namun, semua itu juga tidak luput dari keuangan yang mendukung.
"Lou, sekarang kamu cerita. Kenapa bisa menikah dengan Mas Agam, kamu kan masih terlalu muda untuk berkeluarga," ujar Kania ingin tau alasan Louisiana menerima Agam sebagai suaminya.
"Kita menikah atas dasar keterpaksaan, gara-gara waktu itu dia menolong gue. Warga kira kita melakukan sesuatu yang tidak baik, sehingga mereka mendesak kita menikah. Anehnya orang tua gue langsung setuju, setelah dengar nama Agam Wicaksana. Heran juga gue, apa hebatnya Agam," terang Louisiana.
"Bisa gak kalau ngomong, gak usah lo ... gue ... gue! Gak sopan kesannya," ketus Kania.
"Sudah kebiasaan pasti sudah diubah," ujar Naura.
"Tuh tau! Yang penting kita bertiga akur," kata Louisiana.
Tak terasa waktu sudah mulai sore, mereka bertiga memasak bersama untuk makan malam nanti. Ketiga istri Agam semuanya bisa memasak, karena itu syarat utama dari Mamahnya Agam. Punya menantu yang bisa memasak, kelak kalau sudah mempunyai anak tidak akan kelaparan.
Selesai memasak dan menyiapkan hidangan di meja makan, mereka membersihkan diri masing-masing lalu menyambut kedatangan Agam. Kecuali, Louisiana yang justru mengurung diri di kamar mengerjakan tugas kuliahnya.
Tak lama kemudian Agam pun datang, mereka berdua menyambutnya dengan senyuman yang indah. Agam meminta Naura untuk membuatkan kopi untuknya, dan membuat Kania mengerucutkan bibir.
"Mas Agam tidak suka manis," ucap Kania dengan tiba-tiba, saat Naura membuatkan kopi.
"Iya, Mbak. Aku sudah tau, Mas Agam juga sering bilang," balas Naura dengan wajah polosnya.
Setelah selesai membuatkan kopi, Naura kembali ke ruang keluarga dimana Agam duduk dengan santai.
"Sayang, kemana Louisiana? Kok tidak kelihatan, apa kalian sedang marah," kata Agam. Harapannya ketiga istrinya menyambut kedatangannya semua, tanpa terkecuali. Tapi, Louisiana justru tidak kelihatan batang hidungnya.
"Ada di kamarnya, Mas. Mau Naura panggilkan?" tanya Naura.
"Tidak perlu, sayang. Duduk saja di sini," jawab Agam meminta Naura duduk di sebelahnya.
Kania datang dengan membawa sepiring kue untuk Agam, ia tidak mau ketinggalan dengan Naura. Tanpa diminta oleh Agam, ia langsung duduk di sebelah laki-laki yang berstatus sebagai suaminya itu.
"Sayang, tidak perlu repot membawakan kue. Kamu tau kan, kalau Mas tidak suka makanan manis," terang Agam.
Kania merasa cemburu dengan Naura, bahkan secara tidak langsung menolak pemberian darinya. Dari raut wajah Kania begitu terlihat dengan jelas, kalau dirinya sedang cemburu.
Louisiana akhirnya keluar dari kamar, ia langsung menuju ke ruang keluarga dengan membawa laptopnya. Tentu saja ia akan meminta Agam untuk membantunya, menyelesaikan tugas kuliah.
"Sayang, kenapa kamu baru keluar? Kenapa tidak menyambut Mas," ujar Agam menatap gadis itu.
"Tugas gue banyak, Mas. Tolong bantu kerjakan ini," kata Louisiana, menunjukkan tugasnya ke Agam.
Agam menolak karena masih merasa lelah, ia ingin istirahat lebih dulu. Ia juga mengatakan nanti akan membantunya, dan mengajarinya.
Kania tersenyum bahagia, melihat Louisiana ditolak juga oleh Agam. Mulai detik ini juga, ia menganggap Naura saingan terberatnya.
"Ya sudah, Mas. Tidak jadi aja, besok gue minta bantuan teman," ucap Louisiana sembari menutup kembali laptopnya.
"Lou, kamu bisa bersikap sopan tidak!" bentak Kania.
"Kenapa lo, bentak gue! Mau lo apa?" ujar Louisiana tak kalah galak dari Kania.
Keduanya menjadi berantem, karena masalah bicara Louisiana yang dianggap tidak sopan oleh Kania. Agam menjadi khawatir, kalau nanti mereka terbiasa seperti ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
pipi gemoy
mampir Thor
2024-03-24
1
Hanipah Fitri
repot banget kali ya si Agam beristri tiga
2024-02-10
1
👑
Bener2 playboy kelas kakap si Agam😂 Istri satu aja udh bkin puyeng apalagi 3. Bener2 kacau nih Agam
2024-01-30
3