Saat ini ketiga istri Agam, sedang berada di rumah tetangganya. Kebetulan tadi tetangga mereka datang, meminta tolong untuk memakan makanan. Tetangga Agam masak dalam jumlah yang banyak, untuk menyambut saudaranya. Karena ada suatu hal saudaranya tidak bisa datang, sehingga memanggil ketiga istri Agam. Sebetulnya bukan hanya istri Agam saja, lebih tepatnya orang satu komplek.
"Kania, pulang yuk! Gue harus pergi," ajak Louisiana yang hanya makan sedikit, takut make up nya luntur.
"Ayo, Naura mana? Cepat panggil," ujar Kania.
Mereka bertiga akhirnya pulang, terlihat pintu rumah sudah terbuka dengan lebar. Louisiana seketika berhenti, ragu untuk masuk ke dalam rumah.
"Louisiana, cepat sedikit jalannya," kata Naura.
"Ambilkan tas gue dong, itu Mas Agam sudah pulang," cetus Louisiana.
"Ini masih jam tiga sore, gak mungkin Mas Agam ngajakin kamu begituan," sahut Kania.
Kania dan Naura menarik Louisiana agar mau masuk ke dalam rumah, ternyata benar Agam menunggu mereka duduk di ruang tamu. Louisiana segera mengambil tasnya, yang dia letakkan di sebelah Agam.
"Kalian dari mana, Sayang?" tanya Agam dengan lembut.
"Tetangga Mas," jawab Naura.
Agam meminta Kania untuk mandi dan berganti pakaian, Agam ingin mengajaknya pulang ke rumah. Louisiana tersenyum bahagia, dia tidak jadi pergi. Sedangkan Naura juga bahagia, karena Kania jalan dengan Agam.
"Louisiana, ingat nanti malam," goda Agam.
"Tidak bisa Mas, gue gak bisa," ujar Louisiana pura-pura santai padahal jantungnya berdetak kencang, takut dengan Agam.
Louisiana pergi ke kamar Naura, setelah Agam pergi dengan Kania. Mereka berdua saling bertukar cerita, menceritakan tentang Agam.
"Naura, kita kan tidak mencintai Mas Agam seperti Kania. Kenapa kita tidak diceraikan atau nikah kontrak saja ya?" tanya Louisiana.
"Aku tidak tau! Mungkin Mas Agam yang punya perasaan ke kita," jawab Naura tersenyum.
Louisiana tidak bisa membohongi dirinya sendiri, dia masih sangat mencintai Randy. Ia memberitahukan ke Naura, makanya saat Agam pergi dengan Kania dia justru bahagia.
***
Agam mengajak Kania pulang ke rumah Mamahnya, baru pertama kali ini ia mengajak Kania.
"Agam, kenapa baru diajak kesini menantu Mamah," ujar Mamah Amara.
"Baru ada waktu, Mah," kata Agam.
Agam meninggalkan Kania dan Mamah Amara, agar saling akrab. Ini adalah pertama kali buat keduanya bisa saling mengobrol.
"Kania, Mamah ada satu pertanyaan. Bisa jawab jujur," cetus Mamah Amara.
"Iya, Mah. Kania akan menjawab dengan jujur," kata Kania. Sebenarnya takut salah menjawab dan merasa tidak nyaman.
"Sebenarnya Agam itu normal tidak? Kenapa Mamah tidak punya cucu, padahal istrinya tiga. Tetangga sudah pada tanya terus," ungkap Mamah Amara dengan wajah sedihnya.
Kania merasa tenang, pertanyaan yang akan membantu dirinya untuk mendapatkan Agam seutuhnya. "Mah, soal itu lebih baik tanya Mas Agam," balasnya.
"Aduh! Kenapa kudu tanya Agam, kamu juga istrinya pasti tau normal tidak," ujar Mamah Amara.
"Agam masih normal, Mah! Buat cucu tidak semudah bikin kue, kalau belum dikasih gimana lagi," sahut Agam mendudukkan diri di sebelah Kania.
"Kalau tidak ada usaha, gimana mau dikasih, Mas," ujar Kania. Agam langsung melotot ke arah Kania, wanita itu pun langsung mengalihkan pandangannya.
Mamah Amara tidak mau tau alasan apapun, dalam waktu dekat Agam harus bisa memberikan cucu. Sekalian tiga cucu justru lebih bagus, itu yang diharapkan Mamah Amara.
Agam merasa menyesal pulang ke rumah, dirinya menjadi didesak harus memberikan cucu. Padahal Mamah Amara kalau mempunyai keinginan harus terpenuhi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Hanipah Fitri
Agam kasih aja si cucu untuk mamah nya, nanti nyesal loh kalau ketiga istrinya pada mogok semua
2024-02-11
2
Andariya 💖
wah, mama agam minta cucu, minta 3 langsung juga😅😅😅🤪
2024-01-03
2