Mamah Amara sangat menanti kehadiran seorang cucu, sehingga membuatnya menekan Agam agar segera mempunyai anak. Begitulah orang tua, jika mempunyai anak yang sudah menikah pasti ingin segera menimang cucu.
Agam lalu mengajak Kania pulang, karena Mamah Amara hanya membicarakan cucu dan cucu. Ia tidak tau harus berbuat apa, untuk membuat orang tuanya tidak membahas masalah itu.
"Mas, kenapa diam dari tadi?" tanya Kania ketika mereka berada di perjalanan pulang ke rumah.
"Sayang, aku tidak tau harus berbuat apa. Kenapa Mamah harus meminta cucu," ungkap Agam.
"Keputusan ada di tangan kamu, Mas," ujar Kania.
Agam terdiam sesaat, dia merasa nyaman dengan Kania tapi hatinya masih memikirkan Naura, dan Louisiana. Hanya Kania wanita yang mencintainya, dari semua istrinya.
"Sayang, bagaimana kalau minggu depan kita bulan madu?" tanya Agam.
"Em ... aku mau aja, Mas," jawab Kania menundukkan kepalanya karena malu.
Agam tersenyum, ia akan berusaha membuka kesempatan untuk Kania. Berusaha menghargai perasaannya, dan membuat Kania bahagia.
"Mas, kenapa belok? Arah rumah kita kan, lurus," kata Kania.
"Kita makan dulu, Sayang," ujar Agam tersenyum manis ke arah istrinya.
Mereka makan di sebuah cafe, dengan nuansa cafe taman. Sehingga membuat mereka seperti orang yang berpacaran, karena tempatnya sangat romantis. Dengan diiringi alunan musik, yang begitu syahdu. Banyak para muda-mudi yang mengunjungi cafe itu, apalagi malam minggu.
"Sayang, kamu mau makan apa?" tanya Agam dengan lembut.
"Terserah Mas, aja," balas Kania tidak terlalu pemilih soal makanan.
Agam memanggil pelayan cafe, dengan cepat seorang pelayan mendekatinya dan memberikan secarik kertas bertuliskan menu makanan.
"Mbak, pesan makanan terserah ada gak?" tanya Agam.
"Jangan bercanda dong, Mas," sahut Kania.
Pelayan cafe tersenyum, dan memberitahukan menu paling favorit di cafe. Banyak juga pilihan menu, jadi membuat bingung. Akhirnya mereka berdua memutuskan memesan nasi goreng, menu terfavorit di cafe itu.
***
Naura dan Louisiana sedang sibuk mempersiapkan makan malam, mereka berdua menyibukkan diri memasak makanan kesukaan Kania dan Agam. Tak lupa meja makan mereka hias, dengan menggunakan lilin-lilin.
"Perfect!" teriak Louisiana kegirangan.
"Bikin kaget aja, Lou," ujar Naura memegang dadanya.
"Naura, perasaan gue gak enak deh," ungkap Louisiana sambil memainkan korek api.
"Cemburu kali, kamu sama Kania," cetus Naura meledek Louisiana.
"Hati gue cuma buat Randy saat ini, semoga saja Mas Agam sadar terus gue diceraikan," kata Louisiana.
Menikah adalah ibadah bagi Naura, ia menasehati Louisiana agar tidak sembarangan bicara. Kalau sudah takdirnya, tidak akan bisa melawan.
Louisiana masih sedikit nurut dengan Naura, karena kelembutan hati Naura mampu meluluhkan sikap ngeyelnya.
"Mereka lama sekali," gerutu Louisiana.
Naura mengajak menunggu mereka berdua, sambil menonton televisi dan bercerita kesana-kemari.
Sudah hampir dua jam mereka menunggu kedatangan Kania dan Agam, Louisiana sampai menguap beberapa kali karena ngantuk. Sedangkan Naura, berusaha menahan rasa lapar. Padahal cacing di dalam perutnya, sudah minta makan dari tadi.
"Lou, kita makan dulu yuk," ajak Naura tidak kuat menahan laparnya.
Louisiana berjalan menuju ke kulkas dan mengambilkan kue, yang dibelinya beberapa waktu yang lalu. Kue itu diberikan pada Naura, agar digunakan untuk mengganjal perutnya yang lapar.
"Makan kue dulu, Naura," ujar Louisiana meletakkan beberapa potong kue di meja.
"Makasih, Lou. Kamu baik banget," ungkap Naura mencubit pipi Louisiana.
Satu jam berlalu, Agam dan Kania tak kunjung datang. Hingga kedua istri Agam, ketiduran di sofa depan televisi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Hanipah Fitri
Agam,... kasihan tu kedua istrimu yg lain
2024-02-11
2
Andariya 💖
kasihan banget naura dan luise, seharusnya agam memberi kabar
agar mereka berdua tdk kelaparan😂😂😂😂
2024-01-03
3