Bab 12 ~ Selamat Malam

“Tuan Yudis ingin kita menikah.”

Kiran mengalihkan pandangannya ke arah lain, tidak  mengerti dengan maksud Ayahnya. Baru saja merasakan kecewa dan patah hati dan sekarang dia diminta menikah dengan pria yang tidak dia cintai. Pria yang selama ini sudah dianggap kakak.

Brama menatap wajah Kiran, terlihat kesedihan di mata gadis itu meskipun berusaha untuk tetap tegar. Bukan hanya Kiran yang tidak siap dengan keputusan itu, Brama pun merasakan hal yang tidak jauh berbeda. Merelakan kisah cinta yang sedang dia coba dapatkan.

“Besok, kita akan temui Tuan Yudis.”

“Apa tidak ada cara lain?” tanya Kiran sambil mengusap wajahnya dari air mata.

“Masalahmu sudah selesai, Indra sudah ditangani. Jangan terlalu merasa bersalah,” ujar Brama sambil menepuk pundak Kiran. “Besok aku jemput!”

“Mas,” panggil Kiran saat Brama sudah berbalik dan akan pergi. “Indra sudah ditangani, maksudnya sudah beres?” tanya Kiran hati-hati. “Lalu file foto dan ….”

“Sudah ada di tangan kami, kamu tidak perlu khawatir.”

“Jadi benar Indra mengancam Ayah?”

“Indra hanya kaki tangan, Ibunya yang mengancam ayahmu.”

“Tante Lidia,” gumam Kiran dengan dahi berkerut dan tampak berpikir.

Malam ini Kiran tidak bisa memejamkan matanya. Berbaring di ranjang dengan berkali-kali merubah posisi, tapi tetap tidak bisa terlelap. Pikirannya masih larut dengan rencana ayahnya. Berharap kalau yang dia dengar itu salah.

Sedangkan di tempat berbeda, tepatnya di kediaman keluarga Lidia. Indra yang masih merasakan sakit di wajahnya serta seluruh tubuh akibat pukulan dan hantaman Braman dan orang kepercayaannya, tapi ibunya seakan mengabaikan hal itu. Lidia terus mengoceh karena gagal dengan rencananya, malah Indra dipecat dari perusahaan.

“Indra, kita harus pikirkan rencana lain. Mama tidak bisa begini, kita harus bangkit dan ….”

“Mah, bisakah kita pikirkan rencana agar aku cepat sembuh. Rasanya sakit Mah.”

“Minum pain killer lalu tidur, besok kamu akan merasa lebih baik. Hal ini lebih penting sayang, kamu dipecat lalu bagaimana hidup kita ke depan.”

“Ck, aku begini karena ambisi mama. Kalau mama terima saja apa yang kemarin kita dapatkan, tidak akan begini,” tutur Indra yang mulai kecewa pada Lidia.

“Mama lakukan ini untuk kamu Indra, untuk kamu,” teriak Lidia karena tidak terima disalahkan oleh putranya sendiri.

“Mama lakukan semua ini hanya untuk mama, karena dendam mama dan kebencian Mama pada Om Yudis. Kita sudah hancurkan masa depan Kiran Mah, dia tidak bersalah dan tidak tahu apa-apa.”

“Dia salah, karena ibunya sudah merebut Yudis.”

Indra mengangkat tangannya seakan menyerah dengan masalah yang dia hadapi. Sulit untuk meyakinkan Lidia, dengan hati yang penuh kebencian dan dendam.

“Indra, mau ke mana kamu?”

“Silahkan Mama sibuk dengan kebencian mama, aku perlu waktu untuk menyembuhkan luka ini.”

“Indra!”

Indra mengabaikan teriakan Lidia. Dengan kondisi tubuh yang sakit dan wajah lebam bahkan untuk bicara pun rasanya nyeri, Indra tidak bisa mengemudi. Taksi membawanya ke suatu tempat, apartemen Vira. Beruntung Vira baru saja pulang dan heran dengan kedatangan Indra yang babak belur.

“Kamu kenapa?”

Indra langsung menuju kamar Lidia dan duduk di tepi ranjang.  

“Aku butuh istirahat.”

“Kamu kenapa, Bukannya ….”

“Rencana gagal. Seharusnya Mama tidak terburu-buru.”

Vira bersedekap dan menatap Indra dengan tajam. Meskipun sudah paha yang dimaksud gagal adalah rencana mendapatkan hak di perusahaan.

“Katakan yang jelas!”

“Om Yudis bisa membaca niat kami, Brama mengatasi dengan baik dan aku berakhir begini. Bahkan aku sudah dipecat dari perusahaan, sudah untung aku tidak dilaporkan ke polis.”

“Jadi, sekarang kamu pengangguran?”

“Hm. Jangan takut sayang, aku akan cari kerja. Relasiku banyak dan aku bukan pria tanpa kompetensi."

Vira mendengus kesal dengan kalimat menenangkan dari Indra. Sampai kapan mereka bisa berada di atas kalau harus bekerja dari bawah. Sepertinya Indra sudah tidak bisa diharapkan lagi. Bersama dengan pria itu sama saja dengan bunuh diri.

Melihat Indra melepaskan pakaiannya dan hanya menyisakan boxer lalu berbaring di ranjang sambil merintih kesakitan tidak membuat Vira iba.

“Kenapa tidak tidur di apartemen kamu?”

“Aku sedang menghindari mama, dia bisa cari aku ke sana. Biarkan aku di sini beberapa hari sampai sehat, setelah itu aku akan cari pekerjaan dan kita ….”

“Tidurlah!” titah Vira lalu pergi ke balkon. Wanita itu menghissap rokok dan memikirkan cara lain untuk bisa ke atas dan mendepak Indra dengan segera. “Dasar pecund4ng, tidak bisa diharapkan. Siapa lagi yang harus aku jadikan pijakan,” gumam Vira.

Masih dengan rokok di selipan jari, ponsel Vira bergetar ternyata panggilan dari Narita.

“Hah, nenek sihir. Sudah malam pun masih saja menggangguku.”

Vira berdehem lalu menjawab panggilan telepon. “Selamat Malam, Ibu Narita.”

 

Terpopuler

Comments

A Yes

A Yes

Brama, ketika nanti kamu pun ikut melukai Kiran, tolong ingat miment ini ,,,, karena Kirang pun tak mau diposisi seperti 😭😭😭😭😭

2024-01-04

2

Retno Budhihartati

Retno Budhihartati

kasihan indra jadi korban ambisi mama lidia, turuti kata hatimu kiran /Smile/

2023-12-19

2

Diastin

Diastin

ternyata narita pun sma jahat

2023-12-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ~ Sangat Mirip
2 Bab 2 ~ Si Bod0h Kiran
3 Bab 3 ~ Sama Persis
4 Bab 4 ~ Dendam Masa Lalu
5 Bab 5 ~ Tidak Sadar
6 Bab 6 ~ Ternyata Kalian
7 Bab 7 ~ Ayah ....
8 Bab 8 ~ Bukan Aku
9 Bab 9 ~ Siapa Laki-laki Itu?
10 Bab 10 ~ Diantara Dua Pilihan
11 Bab 11 ~ Menikah
12 Bab 12 ~ Selamat Malam
13 Bab 13 ~ Ada Apa Dengan Dia?
14 Bab 14 ~ Ikut Campur
15 Bab 15 ~ SAH
16 Bab 16 ~
17 Bab 17 ~ Penyesalan Indra
18 Bab 18 ~ Si Manis Milik Brama
19 Bab 19 ~ Astaga ....
20 Bab 20 ~ Rencana Kiran dan Vira
21 Bab 21 ~
22 Bab 22 ~ Kecuali Diizinkan
23 Bab 23 ~ Bersiaplah
24 Bab 24 ~ Tanggung Jawab
25 Bab 25 ~ Sakit Vs Enak
26 Bab 26 ~ Tidak Selevel
27 Bab 27 ~ Emran dan Kiran
28 Bab 28 ~
29 Bab 29 ~ Dia Masih Mencintaiku
30 Bab 30 ~ Milikku
31 Bab 31 ~ Lagi-lagi Vira
32 Bab 32 ~ Vira Vs Narita
33 Bab 33 ~ Banyak Anak
34 Bab 34 ~ Hubungan Rahasia
35 Bab 35 ~ Terciduk
36 Bab 36 ~ Cari Gara-gara
37 Bab 37 ~
38 Bab 38 ~ Aku Hamil
39 Bab 39 ~ Aku Hamil (2)
40 Bab 40 ~ Cinta ?
41 Bab 41 ~ Kangen
42 Bab 42 ~ Kondisi Kiran
43 Bab 43 ~ Tespek
44 Bab 44 ~ Menyedihkan
45 Bab 45 ~ Pergi
46 Bab 46 ~ Di mana Kamu?
47 Bab 47 ~ Ibu ....
48 Bab 48 ~ Baik-baik Saja
49 Bab 49 ~ Hampir Bertemu (1)
50 Bab 50 ~ Hampir Bertemu (2)
51 Bab 51 ~ Buktikan
52 Bab 52 ~ Jangan Pergi
53 Bab 53 ~ Dilema
54 Bab 54 ~ Enggan Bertemu
55 Bab 55 ~ Itu Janjiku
56 Bab 56 ~ Maafkan Aku
57 Bab 57 ~ Pengakuan
58 Bab 58 ~
59 Bab 59 ~ Makan Kamu
60 Bab 60 ~
61 Bab 61 ~ Brama Junior (1)
62 Bab 62 ~ Brama Junior (2)
63 Part 63 ~ Baby Blues
64 Bab 64 ~ Happy Family (end)
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Bab 1 ~ Sangat Mirip
2
Bab 2 ~ Si Bod0h Kiran
3
Bab 3 ~ Sama Persis
4
Bab 4 ~ Dendam Masa Lalu
5
Bab 5 ~ Tidak Sadar
6
Bab 6 ~ Ternyata Kalian
7
Bab 7 ~ Ayah ....
8
Bab 8 ~ Bukan Aku
9
Bab 9 ~ Siapa Laki-laki Itu?
10
Bab 10 ~ Diantara Dua Pilihan
11
Bab 11 ~ Menikah
12
Bab 12 ~ Selamat Malam
13
Bab 13 ~ Ada Apa Dengan Dia?
14
Bab 14 ~ Ikut Campur
15
Bab 15 ~ SAH
16
Bab 16 ~
17
Bab 17 ~ Penyesalan Indra
18
Bab 18 ~ Si Manis Milik Brama
19
Bab 19 ~ Astaga ....
20
Bab 20 ~ Rencana Kiran dan Vira
21
Bab 21 ~
22
Bab 22 ~ Kecuali Diizinkan
23
Bab 23 ~ Bersiaplah
24
Bab 24 ~ Tanggung Jawab
25
Bab 25 ~ Sakit Vs Enak
26
Bab 26 ~ Tidak Selevel
27
Bab 27 ~ Emran dan Kiran
28
Bab 28 ~
29
Bab 29 ~ Dia Masih Mencintaiku
30
Bab 30 ~ Milikku
31
Bab 31 ~ Lagi-lagi Vira
32
Bab 32 ~ Vira Vs Narita
33
Bab 33 ~ Banyak Anak
34
Bab 34 ~ Hubungan Rahasia
35
Bab 35 ~ Terciduk
36
Bab 36 ~ Cari Gara-gara
37
Bab 37 ~
38
Bab 38 ~ Aku Hamil
39
Bab 39 ~ Aku Hamil (2)
40
Bab 40 ~ Cinta ?
41
Bab 41 ~ Kangen
42
Bab 42 ~ Kondisi Kiran
43
Bab 43 ~ Tespek
44
Bab 44 ~ Menyedihkan
45
Bab 45 ~ Pergi
46
Bab 46 ~ Di mana Kamu?
47
Bab 47 ~ Ibu ....
48
Bab 48 ~ Baik-baik Saja
49
Bab 49 ~ Hampir Bertemu (1)
50
Bab 50 ~ Hampir Bertemu (2)
51
Bab 51 ~ Buktikan
52
Bab 52 ~ Jangan Pergi
53
Bab 53 ~ Dilema
54
Bab 54 ~ Enggan Bertemu
55
Bab 55 ~ Itu Janjiku
56
Bab 56 ~ Maafkan Aku
57
Bab 57 ~ Pengakuan
58
Bab 58 ~
59
Bab 59 ~ Makan Kamu
60
Bab 60 ~
61
Bab 61 ~ Brama Junior (1)
62
Bab 62 ~ Brama Junior (2)
63
Part 63 ~ Baby Blues
64
Bab 64 ~ Happy Family (end)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!