Brama mengusap wajahnya mendapati pemandangan Kiran yang sedang terlelap. Jika hanya tidur mungkin biasa saja, tapi mengenakan hotpants dan tanktop bahkan kaca jendela terbuka membuat gorden bergerak karena tiupan angin.
Pernah dihadapi dengan foto-foto Kiran yang membuatnya terpancing gairah, tapi penampakan kali ini lebih dahsyat karena tersaji di depan mata. Ada hal yang harus dibicarakan dengan Kiran setelah itu harus kembali ke kantor. Brama mendekat dan menepuk pipi gadis itu.
“Kiran,” panggil Brama.
Kiran hanya bergumam pelan dan merubah posisinya memunggungi Brama, membuat pria itu menghela nafas.
“Kiran, bangunlah. Ada yang perlu kita bicarakan,” ujar Brama kembali menepuk pipi Kiran.
“Hm, lima menit lagi.”
Brama menarik selimut di bawah kaki gadis itu dan menyelimuti tubuh yang berhasil membuat gelenyar aneh pada tubuhnya dan sukses membuat Kiran terjaga.
“Mas Bram,” ujar Kiran mendapati Brama duduk di sofa.
“Hm. Lain kali pastikan kamarmu terkunci kalau memakai pakaian yang ….”
“Tapi ‘kan hanya ada Bi Ati dan nggak mungkin dia berani langsung masuk.”
“Ada aku Kiran dan aku laki-laki.”
Kiran menggaruk kepalanya lalu menguap.
“Aku tunggu di luar,” ujar Brama sudah bangkit dari duduknya. Kelamaan berada di sana, bisa membuatnya panas dingin.
Sudah berganti setelan rumahan, Kiran menemui Brama yang sudah menunggunya di sofa ruang tamu. Tentu saja yang dibahas pertemuannya dengan Indra. Brama sudah mendapat laporan kalau Indra memaksa mengajak Kiran.
“Lain kali kamu pergi dengan supir atau aku yang mengantar.”
“Mas Bram ‘kan sibuk?”
“Akan lebih sibuk kalau kamu dalam masalah lagi. Apa indra mengatakan sesuatu?”
Kiran menggelengkan kepalanya.
“Ada hal lain yang perlu kami ketahui terkait Indra?”
Lagi-lagi Kiran menggelengkan kepalanya. “Aku tidak ingin berurusan dengannya lagi,” seru Kiran dengan wajah menunduk. “Dia minta waktu untuk bicara, aku tidak ingin mendengar apapun atau alasan apapun.”
Bertemu dengan Indra sebenarnya kembali mengingatkan akan kecewa dan sakit hatinya saat melihat pria itu berada di bawah selimut yang sama dengan Vira. Entah sudah berapa lama dia dibohongi. Juga ancaman dengan file-file yang membuat dirinya malu seumur hidup.
Yang ada di kepalanya adalah menebak apakah dia masih peraw4n atau tidak, melihat video di mana Indra sedang berada di atas tubuhnya. Meskipun tidak menyadari dan tidak ingat karena dalam keadaan tidak sadar. Hal itulah yang membuatnya semakin merasa bersalah karena Brama menikahinya dalam keadaan dirinya yang menyedihkan.
“Kalau Mas Brama ingin kembali ke wanita yang Mas cintai, aku tidak masalah. Kita bisa akhiri pernikahan ini, setelah satu atau dua tahun.”
Brama menghembuskan nafasnya mendengar usulan Kiran. Benar-benar gadis bodoh. Bagaimana bisa Brama melakukan hal itu, padahal dia sudah berjanji di hadapan para saksi saat pelaksanaan ijab kabul.
“Kamu yakin?”
Kiran mengangkat wajahnya dan mengangguk pelan.
“Yakin selama dua tahun itu tidak akan jatuh cinta denganku? Banyak yang bilang aku tampan dan tatapan matamu mengakui itu.”
“Narsis,” ujar Kiran lirih. “Padahal aku sedang serius.”
Obrolan mereka terhenti karena ada panggilan telepon untuk Brama.
“Iya, sebentar lagi aku ke sana,” ujar Brama lalu mengakhiri panggilan. “Lanjutkan istirahatmu dan singkirkan ide konyol kita akan bercerai dua tahun lagi.”
“Tapi ….”
“Sekarang, belajarlah untuk menerima apa yang ada di depan mata. Termasuk suami tampan kamu ini.”
“Eh.”
***
“Hai, selamat ya.”
Emran tidak menyangka Vira menemuinya di kampus, sempat menatap sekeliling memastikan tidak ada yang mengenali Vira apalagi Erlan.
“Selamat? Memang kamu tahu kalau aku lulus sidang,” ujar Emran lalu mengajak Vira berjalan menuju parkiran.
“Emran Dhananjaya, mana mungkin tidak lulus. Aku yakin kamu menuruni kepintaran dan keuletan Ayahmu.”
Emran tersenyum. Kehadiran Vira membuat hari-harinya semakin bersemangat, semangat untuk berusaha mendapatkan posisi terbaik dan mengajak wanita itu untuk menikah. Mungkin terlalu dini bicara pernikahan, tapi Emran merasa jatuh cinta dan Vira adalah dunianya.
“Kamu bawa mobil?”
“Tidak, sedang diservice. Aku kemari naik taksi dan ….”
“Kita rayakan dulu. Aku ada tempat untuk kita makan dan berbincang.”
“Emran, aku tidak bisa. Bagaimana kalau ada yang lihat dan orangtuamu tahu lalu kita ….” Ucapan Vira terjeda karena ponselnya berdering. Vira menunjukan layar itu pada Emran, Ibu Narita tertera di sana. “Aku tidak ada waktu bahkan untuk diri sendiri. Sekali lagi selamat dan … hei.”
Emran merebut ponsel Vira lalu mematikan daya.
“Emran.”
“Kita bisa pikirkan alasannya nanti, sekarang ikut aku.”
Emran membuka pintu mobil untuk Vira yang masih menunjukan penolakan, tentu saja itu hanya akting karena memang rencananya menemui Emran dan berusaha membuat pria itu semakin jatuh cinta kepadanya.
“Emran, ini salah. Kita bisa dalam masalah.”
“Tidak, percayalah padaku. Ayah sudah kembali aktif di kantor dan dia masih disibukan dengan skandal Kiran.”
“Skandal?” tanya Vira pura-pura tidak tahu.
“Kamu tidak tahu?” tanya Emran sekilas menoleh dan kembali fokus pada kemudi.
“Tidak. Memang ada skandal apa? Bukannya dia sudah menikah dengan Brama.”
“Kiran dan Indra ada hubungan, bahkan foto dan video mereka sempat masuk berita online. Indra sengaja mengabadikan hal itu untuk mengancam Ayah dan dia berurusan dengan orang yang salah. Sekarang Indra sudah didepak dari keluarga, Kiran dinikahkan dengan Brama,” tutur Emran masih fokus pada kemudi. "Yang menyebalkan, Ayah masih saja menyiapkan posisi untuk Kiran di perusahaan. Padahal sudah membuat masalah dan aku, putranya sendiri belum jelas keberadaan ku di perusahaan.”
Vira mengusap paha Emran.
“Sabar dan berusaha. Aku yakin kamu bisa dan Tuan Yudis akan percaya kalau kamu bisa menjadi penggantinya.”
Emran tersenyum.
Aku harus bantu dia untuk naik dan dapat posisi penting atau aku harus berada di tengah keluarga Dhananjaya. Bagaimana pun caranya, batin Vira.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Alanna Th
othor gk ksh tau usia" pemerannya, kurang seru
2024-03-19
1
A Yes
laki laki dungu, ,,, gak sadar klo sebentar lagi dia termasuk korban Vira hahahahaha
2024-01-04
1
ria
hadeee..kamu berada dicinta yg salah emran..
dia ular betina berwujud wanita cantik..
masih mending kakakmu kiran gk diapa2in indra..kiran masih suci meski namax cemar..tp kamu emran ..kamu bener2 salah pilih kalo jadian sama vira..
2023-12-25
0