Kedua mata Adel membelalak lebar saat melihat wajahnya terpampang nyata di televisi dan dia ingat betul ada di mana posisinya pada saat itu.
"Berita mengejutkan kembali datang dari aktor terkenal kita yang sedang ramai menjadi bahan perbincangan publik. Setelah berita panas tentang cinta segita, saat ini aktor tampan tersebut kembali menggemparkan para fansnya dengan beberapa foto yang didapatkan oleh para wartawan. Terlihat dalam foto itu, beliau sedang bersama dengan seorang wanita. Mereka tampak sedang membicarakan sesuatu, bahkan ada foto yang memperlihatkan jika hubungan mereka sangat dekat. Mungkinkah wanita itu adalah kekasih dari seorang Dante Rasendriya?" ucap seorang wanita yang merupakan presentar dari acara gosip yang sedang tayang di televisi, suaranya menggema di ruangan itu karena Fathir sengaja mengeraskan volume televisinya.
"A-apa katanya?" pekik Adel dengan kaget dan tidak percaya. Bagaimana mungkin wanita itu bisa berkata bahwa dia adalah pacar dari laki-laki itu? dan yang lebih pentingnya, kenapa foto-foto mereka bisa sampai ditayangkan di televisi?
"Beritanya baru muncul pagi ini, tapi melihat pakaiannya, sepertinya itu baju yang kau pakai semalam kan, Adel?" tanya Fathir sambil menatap putrinya dengan tajam.
Adel langsung mengalihkan pandangannya ke arah sang papa. Wajahnya tampak pias dan juga syok. "I-itu benar, Pa. Tapi kenapa foto-fotoku bisa ada di sana, siapa yang melakukannya?" Dia benar-benar merasa heran dan tidak habis pikir.
"Yang memfotonya pasti wartawan, tapi kenapa kau bisa sama dia, Del? Apa kau gak kenal sama laki-laki itu?" ucap Ezra sambil menggelengkan kepalanya.
"Aku gak sengaja ketemu sama dia, Kak. Aku hampir saja kecelakaan gara-gara dia," jawab Adel.
Semua orang tersentak kaget saat mendengar ucapan Adel, terutama Ayun yang langsung menatap putrinya dengan khawatir dan cemas. Kemudian Adel segera menceritakan apa yang sebenarnya terjadi antara dia dan laki-laki itu tanpa ada sedikit pun yang di tutup-tutupi, karena memang tidak ada hal lain yang terjadi antara mereka.
"Aku sama sekali gak ada hubungan dengannya, aku bahkan gak kenal sama dia!" ucap Adel setelah selesai menceritakan semuanya.
Fathir dan Ayun menghela napas lega saat mendengar cerita Adel, begitu juga dengan Ezra dan Faiz. Ternyata apa yang terjadi hanya salah paham dan ulah para wartawan saja.
"Tapi apa kau benar-benar gak tau kalau dia itu artis, Del?" tanya Faiz dengan heran. Walaupun dia jarang sekali menonton televisi atau mengikuti cerita tentang artis, tetapi dia tahu betul bahwa laki-laki yang bersama dengan Adel itu adalah seorang artis. Apalagi namanya sedang naik daun dan menjadi bahan perbincangan di mana-mana.
"Pertamanya aku memang gak kenal, tapi abis itu aku merasa gak asing sama wajahnya. Tapi aku betul-betul gak tau kalau dia artis," jawab Adel dengan jujur.
Semua orang menggelengkan kepala mereka saat mendengar ucapan Adel. Memang sih, saat ini gadis itu sedang sibuk-sibuknya di kampus. Bahkan Adel terlihat kewalahan dan tidak ada waktu untuk mengerjakan urusan lain selain pendidikannya, tetapi tidak disangka jika gadis itu sama sekali tidak kenal dengan Dante.
"Ya sudah, kau tenang saja. Biar papa yang mengurus masalah ini," ucap Fathir seraya beranjak bangun dari sofa membuat Ayun juga ikut berdiri. Dia lalu mengajak Faiz untuk segera pergi ke perusahaan dan menyelesaikan masalah berita ini, begitu juga dengan Ezra yang ingin ikut ke perusahaan.
Adel mengangguk paham. Kemudian dia kembali ke kamar untuk membersihkan diri dan bersiap pergi ke kampus.
Sementara itu, di tempat lain terlihat Dante sedang bersama dengan manager dan tim managemennya. Terlihat suasana sangat serius dan mencekam karena mereka tengah membahas masalah yang sedang terjadi saat ini.
"Sebenarnya masalah apa lagi yang sedang kau lakukan, Dante? Apa kau tidak puas dengan berita yang sedang beredar saat ini?" tanya seorang lelaki bernama Danny, dia adalah kakak kandung Dante sekaligus ketua managemen yang menaungi Dante.
Dante hanya diam karena malas membahas tentang masalah ini, apalagi itu hanya sekedar foto yang diambil sembarangan oleh wartawan.
"Aku kan sudah bilang untuk tetap berada di apartemenmu dan jangan pergi ke mana pun! Kenapa kau gak mau dengar sih?" bentak Danny dengan frustasi. kepalanya berdenyut sakit melihat semua masalah yang diciptakan oleh adiknya.
Danta berdecak kesal mendengar bentakan sang kakak. "Aku tidak punya hubungan apapun dengannya, dan aku bertemu dengan wanita itu karena gak sengaja. Mereka saja yang mengambil foto sembarangan!" Bantahnya dengan sebal.
Danny mengusap wajahnya dengan kasar. Lihat, sudah dalam keadaan seperti ini pun adiknya itu tetap saja melawan dan tidak mau mendengar ucapannya.
"Kau juga, Lian. Kenapa kau tidak bisa menjaga bosmu dengan baik, hah? Apa kau mau kupecat?" bentak Danny kembali sambil menoleh ke arah manager pribadi Dante.
Lian tampak menundukkan kepalanya sambil meminta maaf atas apa yang terjadi saat ini. Dia merasa sangat bersalah karena tidak bisa menjaga Dante dan tidak bisa mengawasi laki-laki itu.
"Kenapa Kakak malah menyalahkan Lian? Dia tidak salah apapun!" ucap Dante dengan tajam. "Aku kan tidak tinggal di hutan, sudah jelas aku pasti bertemu dengan manusia. Terus di mana salahnya?" Suaranya sudah naik satu oktaf.
Suasana di dalam ruangan itu semakin bertambah tegang membuat semua orang menunduk takut, apalagi saat melihat amarah Danny dan Dante yang saat ini sedang saling berhadapan.
"Kau tanya di mana salahnya?" ucap Danny dengan suara gemetaran karena menahan emosi. "Masalahmu dengan wanita busuk itu saja belum selesai, sekarang malah kau tambah kayak gini lagi. Apa kau mau menghancurkan perusahaan ini, hah?" Suaranya kembali menggelegar di tempat itu.
Dante mengepalkan kedua tangannya saat mendengar ucapan sang kakak. Namun, belum sempat dia membalas perkataan kakaknya, tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka membuatnya langsung menoleh ke arah pintu tersebut, begitu juga dengan yang lainnya.
"Di-direktur?" ucap semua orang secara bersamaan saat melihat kedatangan Direktur yang merupakan ayah dari Danny dan Dante.
Semua orang langsung menundukkan kepala dengan takut, begitu juga dengan Danny dan Dante.
"Kudengar kau membuat masalah lagi, Dante," ucap Harry dengan penuh penekanan.
"Maaf, Ayah. Tapi itu bukan masalah, aku hanya tidak sengaja bertemu dengan wanita itu," jawab Dante membuat Danny langsung menatapnya dengan tajam.
"Jadi, foto itu tidak memiliki makna apapun?"
"Benar," jawab Dante kembali.
Harry diam sesaat saat mendengar jawaban putra bungsunya itu. "Kalau gitu kau harus membuat foto itu bermakna."
Dante mengernyitkan kening heran saat mendengar ucapan sang papa, begitu juga dengan Danny dan yang lainnya.
"A-apa maksud Ayah?" tanya Dante dengan tidak mengerti.
"Kau harus membuat berita itu menjadi kenyataan. Cari wanita itu, lalu buat hubungan dengannya."
"Apa?"
•
•
•
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Sugiharti Rusli
wah apa ayahnya si Dante tahu yah kalo Adel tuh anaknya siapa,,
2024-01-09
0
Sulimah Sulimah
wah Adel mau d pralat nie SM kluarga Dante..mungkin ppany Dante tau siapa Adel makany mau d prpnjang ursnnya.kyany saingan bisnis papa Fatir DECH mkin seruu💪thor
2023-12-20
0
Kasih Bonda
next Thor semangat
2023-12-16
0