Adel mengernyitkan kening heran saat melihat keberadaan Faiz di depan pintu ruangannya, sementara Faiz sendiri tampak berjalan masuk ke dalam ruangan sambil menenteng paper bag di tangan kanannya.
Ruangan yang semula ramai seketika menjadi sunyi karena kedatangan Faiz, apalagi para wanita yang terus melihat ke arah laki-laki itu dengan tatapan kagum, bahkan para lelaki yang lain juga terlihat mengagumi penampilan Faiz.
"Aku bawa bekal dari ibu, tadi kau kan belum sarapan," ucap Faiz saat sudah berdiri di hadapan Adel. Dia lalu meletakkan paper bag yang sejak tadi dipegang ke atas meja wanita itu.
Adel langsung tersenyum lebar saat mendengar ucapan Faiz, apalagi ketika melihat paper bag yang ada di ataz mejanya.
"Wah, aku memang sangat lapar sekali," seru Adel dengan sumringah membuat Faiz menggelengkan kepalanya seraya mengusap puncak kepala Adel.
"Makanya, kalau dibanguni itu bangun. Dasar kebo," ejek Faiz sambil terus mengusap-ngusap kepala Adel membuat wanita itu segera menepis tangannya.
"Ah, apa sih. Jilbabku rusak tahu!" pekik Adel dengan sebal. Sudahlah tadi pagi dia tidak sempat menyetrika hijabnya, sekarang malah dibuat kusut oleh laki-laki kurang ajar itu.
Faiz berdecih dengan tidak peduli. Dia lalu melihat ke arah Rachel yang sejak tadi menatapnya, sama seperti semua orang yang ada dalam ruangan itu.
"Selamat pagi, Rachel. Bagaimana kabarmu?" tanya Faiz dengan ramah, walau raut wajahnya tetap datar seperti biasanya.
Rachel yang sejak tadi memperhatikan wajah Faiz karena merasa terpesona, seketika panik dan salah tingkah saat mendengar ucapan laki-laki itu.
"Se-selamat pagi juga, Faiz. Aku baik, bagaimana kabarmu?" balas Rachel dengan tergagap. Dia merasa gugup dan benar-benar salah tingkah.
Faiz tersenyum tipis seraya menjawab pertanyaan Rachel dengan ucapan baik. Kemudian dia segera pamit pada Adel dan wanita itu karena masih ada urusan dengan dosennya.
"Bareng deh," ucap Adel sambil berdiri dari kursi membuat Faiz tidak jadi melangkah pergi. Dia lalu mengajak Rachel untuk ikut keluar bersamanya.
"Loh, bukannya kau ada kelas?" tanya Faiz dengan heran.
Adel menggelengkan kepalanya. Kemudian dia menggandeng lengan Faiz lalu mengajak laki-laki itu keluar bersama dengan Rachel juga sambil menceritakan jika pagi ini dosennya tidak masuk kelas.
Setelah Faiz dan Adel keluar, suasana di dalam ruangan itu kembali ramai. Terutama para wanita yang menjerit histeris karena menceritakan ketampanan Faiz.
"Gilak, Faiz ganteng banget sih," seru salah seorang wanita yang sekelas dengan Adel.
"Iya bener. Udah ganteng, keren, ah sempurnanya calon suamiku," sambung yang lainnya.
"Hey, dasar halu. Mana mungkin dia mau sama butiran debu sepertimu!" teriak salah seorang lelaki yang juga ada di ruangan itu saat mendengar ucapan halu temannya.
"Diam kau bekicot sawah!" balas wanita itu kembali sambil melempar buku yang ada di tangannya.
Suasana kelas pun semakin ramai karena adu mulut yang terjadi di antara teman-teman Adel, sementara orang yang menjadi sumber keributan tampak berjalan dengan santai tanpa peduli dengan apa yang terjadi.
"Langsung pulang aja kalau gak ada kelas lagi, aku mau ke ruang dosen dulu," ucap Faiz setelah menemani Adel dan Rachel sarapan di taman kampus.
"Aku mau ke perpus aja sampai siang, malas kalau bolak-balik," sahut Adel. Kalau sudah sampai di rumah, nanti dia pasti malas kembali lagi ke kampus.
Faiz mengangguk. Dia lalu beranjak pergi menuju ruangan dosen untuk berdiskusi soal judul skripsi yang akan dia kerjakan, sementara Adel dan Rachel tetap berada di tempat itu.
"Kedip woy!" seru Adel sambil menggebrak meja saat melihat Rachel terus menatap ke arah Faiz, membuat wanita itu terjingkat kaget karena ulahnya.
"Dasar gila. Kau mau buat aku kena serangan jantung?" pekik Rachel sambil mengusap-ngusap dadanya yang terasa sesak dan berdebar-debar, untung saja dia tidak kena serangan jantung karena kaget dengan apa yang Adel lakukan.
Adel langsung tergelak saat melihat raut wajah sahabatnya itu, membuat Rachel langsung mencubit lengannya dengan kuat.
"Aw, sakit tahu! Dasar kau tukang cubit," seru Adel seraya mengusap lengannya yang berdenyut sakit.
Kemudian mereka berdua saling adu cubit sambil tertawa lebar membuat suasana terdengar ramai, hingga beberapa orang yang juga ada di tempat itu langsung melihat ke arah mereka.
"Apa kalian tidak bisa pelan sedikit?" seru salah seorang wanita yang berada tidak jauh dari Adel dan Rachel, membuat kedua wanita itu langsung menoleh ke arahnya. "Ini tempat umum, bukan milik kalian sendiri!" Dia menatap dengan sinis.
Adel berdecih mendengar ucapan wanita itu. "Oh, maaf. Sepertinya kami terlalu bahagia jadi tidak sadar kalau ada kau di tempat ini, Amy. Pantas saja suasana di sebelah situ terasa suram." Ejeknya dengan senyum lebar.
Wanita yang bernama Amy itu tampak mengepalkan kedua tangannya dengan geram saat mendengar ucapan Adel, begitu juga dengan kedua temannya yang lain.
"Dasar wanita si*alan!" umpat Amy dengan kesal. Dia yang akan menghampiri Adel tidak jadi melangkahkan kaki karena tangannya di tahan oleh salah satu temannya.
"Jangan, Amy. Kalau kau bertengkar dengan Adel, nanti Faiz juga pasti tahu," ucap teman Amy yang bernama Ranti.
Amy langsung berdecak kesal saat mendengar ucapan Ranti. Si*alan, dia hampir saja membuat kesalahan yang bisa mencoreng nama baiknya sendiri, terutama di hadapan Faiz. Laki-laki tertampan dan terpopuler di kampus ini.
"Awas saja dia," gumam Amy sambil menatap Adel dengan tajam, sementara Adel sendiri tampak tersenyum lebar dengan penuh ejekan ke arahnya.
Rachel menghela napas kasar saat melihat apa yang terjadi. Ini bukanlah kali pertama Adel berseteru dengan Amy, bahkan sahabatnya itu pernah baku hantam dengan seorang wanita gara-gara Faiz.
"Cih, dasar wanita sok cantik," cibir Adel seraya membuang muka sebal saat melihat tatapan sinis Amy. Dia tahu jika wanita itu menahan diri karena tidak mau terlihat jelek di mata Faiz.
"Jangan bertengkar dengannya, Del. Kau mau, masuk ke ruangan wakil rektor lagi?" ucap Rachel dengan khawatir, pasalnya sudah dua kali Adel masuk ke ruangan wakil rektor karena bertengkar dengan wanita lain.
"Bukan aku yang mencari gara-gara, tapi mereka, Ra. Kau lihat saja sendiri, mereka selalu mencari gara-gara denganku cuma karena aku saudaranya Faiz," balas Adel dengan kesal.
Yah, Rachel juga tahu tentang semua itu. Banyak wanita yang merasa iri dan tidak suka dengan Adel karena sahabatnya itu merupakan saudari dari laki-laki tertampan dan terpopuler di seluruh kampus, tetapi ada banyak juga wanita yang mencoba untuk cari perhatian dengan Adel supaya bisa didekatkan dengan Faiz.
"Sudahlah, aku mau balik aja, Ra. Udah gak mood di sini," ucap Adel seraya bangkit dari kursi membuat Rachel juga ikut berdiri.
"Kalau gitu aku ikut juga yah, biar aja mobilku tinggal di sini dulu," pinta Rachel. Dia cemas dengan keadaan Adel saat sedang marah seperti ini.
Adel menolak keinginan Rachel dan berkata jika ingin pulang saja, dan kemungkinan nanti dia tidak akan masuk kelas.
"Bilang aja aku sakit, aku duluan yah," pamit Adel. Dia segera pergi menuju parkiran tanpa menunggu jawaban dari Rachel membuat temannya itu menatap dengan sedih.
Adel benar-benar merasa muak dengan wanita-wanita yang terus mengganggunya. Baik yang selalu menatap dengan sinis, maupun yang mencari perhatian supaya bisa dekat dengan Faiz. Kenapa mereka tidak usaha sendiri jika menyukai Faiz sih, kenapa harus dia yang diganggu?
"Cih, wanita bermuka topeng," gumam Adel saat banyak sekali wanita yang menyapanya dengan ramah, padahal dia sama sekali tidak kenal dengan mereka.
Adel segera masuk ke dalam mobil dan bergegas pulang ke rumah. Dia memacu mobilnya dengan kencang supaya lebih cepat sampai ke tempat tujuan. Namun, seketika Adel menginjak rem secara mendadak karena mobil yang ada di hadapannya tiba-tiba berhenti.
"Astaghfirullahal'adzim. Sebenarnya orang gila mana sih, yang tiba-tiba berhenti kayak gitu?"
•
•
•
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Sugiharti Rusli
padahal kalo mereka tahu Adel sama Faiz kan dari dulu suka ribut, walo akhirnya jadi sodara yah🤭🤭🤭
2024-01-09
0
Rita Riau
antara Adel sama Faiz siapa kakak siapa adik,,,
atau kembar,🤔🤔🤔
2023-12-21
0
marisa yohana
pasti orang yg akan tergila gila kepadamu tuh del😁😁😁
2023-12-14
0