Kedekatan Mama dan Ammar

Zira naik ke atas kasur dan kembali membuka ponselnya, ada satu pesan masuk ke handphone nya dari nomor tak dikenal

Minggu depan aku main ke rumah kamu lagi ya

...****************...

Seminggu kemudian

Drt.. drt..

Ponsel Zira berdering menandakan ada satu panggilan masuk

"Siapa sih, ganggu orang tidur aja, ngak tau apa ini hari libur" ucap Zira marah dan langsung mengangkat tanpa melihat siapa yang menelpon

"Sayang.. kamu siap-siap ya aku jemput" ucap orang dibalik telpon

"Salah sambung" jawab Zira langsung mematikan sambungan telepon

Sayang sayang ndas mu, ganggu orang tidur aja

Zira kembali memejamkan matanya, waktu sudah menunjukkan pukul 8.05 tapi Zira masih nyaman berada di bawah selimut

Drt.. drt..

"Siapa sih, salah sambung ini" kesal Zira menjawab panggilan tersebut

"Siapa yang salah sambung?" jawab orang di balik telpon itu

Eh.. bentar, kok aku rasa kayak tau suaranya ya

Zira melihat nama kontak yang tertera dan terlonjak kaget

"Kenapa? masih salah sambung? " tanya Ammar lagi

Zira meremas rambutnya kesal, ini masih pagi dan hari libur, kenapa harus ganggu dia

"Mandi, aku nyampe 10 menit lagi" perintah Ammar

"Nyampe kemana?" Zira mulai buka suara

"Ke rumah calon istriku, cepat mandi, temani aku ke pesta" ucap Ammar

"Hahaha jangan bercanda dokter, anda cukup jadi dokter aja ngak usah jadi pelawak" ucap Zira sambil tertawa garing

"Terserah kamu" jawab Ammar langsung mematikan sambungan telepon mereka

"Less akhlak" umpat Zira lalu meletakkan handphone nya di atas nakas samping tempat tidur

Zira pun turun dari kasurnya, dia mulai membuka gorden lalu masuk ke dalam kamar mandi

"Zira... ada yang nyari, Ammar namanya" ucap mama Zira sambil mengetuk pintu kamar mandi

"Siapa ma?" tanya Zira yang tak mendengar karna suara air lebih dominan

"Ammar" jawab mama Zira

Zira langsung membuka sedikit pintu kamar mandi lalu mengeluarkan kepalanya

"Dokter Ammar ma? " tanya Zira panik

"Ngak tau mama dia dokter atau engak, dia bilang namanya Ammar" jelas mama Zira pura pura tak tahu

"Mati aku" ucap Zira

"Ha.. siapa yang mati?" tanya mama Zira

"Ma bilang ke dia tunggu 5 menit, 5 menit lagi Zira turun" ucap nya langsung menutup kembali pintu kamar mandi untuk menyelesaikan ritual mandinya secepat mungkin

"Hahaha dasar, grogi tuh dia jumpa calon suami" gumam mama Zira

Mama Zira turun dan menyampaikan pesan dari Zira

"Mar tunggu dulu ya, Zira lagi mandi, katanya 5 menit lagi dia turun" ucap mama Zira

"Iya ma, ngak masalah" jawab Ammar

"Ayo kita sarapan dulu " ajak mama Zira

"Boleh ma, belum makan soalnya" jawab Ammar

Mama Zira dan Ammar tampak berbincang dengan akrab di meja makan, Zira yang melihat itu pun sedikit curiga

Kok bisa ya mama akrab banget sama dokter Ammar, kan mereka baru sekali jumpa

"Zira sini sarapan dulu, kamu temani Ammar makan ya, mama mau pergi ke toko, kasian papa sendiri" perintah dari nyonya besar

"Iya ma" jawab Zira

"Ma.. nanti Ammar bawa Zira ke kota x ya, teman Ammar ada yang nikah hari ini" ucap Ammar meminta izin

"Iya bawa aja, mama bosan liat muka dia terus" ucap mama Zira yang membuat Zira semakin curiga

Kok bisa mama mau dipanggil ma sama orang lain, biasanya walaupun orang manggil dia ma, dia bakalan bilang dirinya ibuk, mencurigakan

"Kamu kenapa belum makan juga?" tanya mama Zira ke Zira

"Iya ini mau makan" jawab Zira masih memperhatikan mama nya

"Mar, mama pergi dulu ya, kamu hati-hati nanti bawa mobilnya" pamit mama Zira

Mama kenapa sihh..

Apa dia kenak guna-guna ya sama dokter ini, bisa bisanya dia selembut itu sama orang baru

"Ra.. nanti jangan lupa matikan lampu ya" perintah mama Zira

"Iya ma" jawab Zira lagi

"Ayo ma, Ammar antar ke toko" ucap Ammar ke mama Zira

"Tapi kamu lagi makan" jawab mama Zira

"Tinggal dikit lagi, bentar ma" ucap Ammar sambil menghabiskan sisa makanannya

Setelah habis Ammar pun langsung berdiri

"Ayo ma" ajak Ammar

"Iya ayo, pake motor aja ya" ucap mama Zira

"Ra.. ambilin kunci motor" perintah mama Zira

Zira yang sedang menyuap makanan ke mulutnya pun terpaksa menghentikan kegiatan tersebut dan pergi mengambil kunci motor sesuai perintah dari sang ibunda

Sabar Zira sabar

"Kami pergi dulu" pamit mama Zira

Zira hanya diam tak menanggapi ucapan mamanya, otak nya sedang berpikir mengapa mamanya bisa sedekat itu dengan Ammar

...****************...

Ini merupakan novel pertama othor, mohon untuk dimaklumi pemilihan kata dan penulisan yang berantakan, kritik dan saran dari pembaca sangat othor butuhkan untuk lebih baik kedepannya.

Terima kasih telah memilih untuk membaca novel othor 🙏

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!