Di lampu merah Zira melihat beberapa orang mahasiswa/i sedang meminta sumbangan untuk korban banjir di salah satu kampung
"Dek.. sini" panggil Zira
"Iya kak, kenapa?" tanya dua orang mahasiswi yang mendekati Zira
"Ini, bagi-bagi sama yang lain ya" ucap Zira sambil memberi beberapa botol minuman yang rencananya akan di berikan kepada polisi tapi tidak jadi karena lupa
"Makasih kak" ucap mereka
"Yoi sama sama" balas Zira sambil kembali melajukan mobilnya karna lampu lalu lintas telah berubah menjadi hijau
Karena bosan Zira pun memutar salah satu lagu yang menggambarkan suasana hatinya saat ini yang sedang berbunga-bunga karena urusan dengan kantor polisi berjalan lancar
Selusin purnama berganti berikan cahaya
Menanti gulita kapan kau berlalu
Lama tak kulihat senyummu
Semusim angin malam halangi terang tidurku
Seribu baju pengantin malam kini
menari di gantung lemari
Dan kini ternyata ujung cerita bak kurnia dewata
Hatiku berseri senyum mentari datang kembali
Pilu yang dulu hilang (Kini berganti merdu)
Badai telah berlalu
Sirna sudah awan hitam di hatiku yang sedang gelisah
Kini akan kukembali jauh terbang tinggi
Ke angkasa
Bersama merpati putih yang tak lelah melayang hingga awan terang
Dan kini ternyata ujung cerita bak kurnia dewata
Hatiku berseri senyum mentari datang kembali
Pilu yang dulu hilang (Kini berganti merdu)
Badai telah berlalu
Duniaku merdu badai telah berlalu
Duniaku merdu badai telah berlalu
Dan kini ternyata ujung cerita bak kurnia dewata
Hatiku berseri senyum mentari datang kembali
Pilu yang dulu hilang kini oh berganti merdu
Khayalku menyata ujung cerita kita bak kurnia dewata
Hatiku berseri matahari yang kunanti telah kembali
Pilu yang dulu hilang kini berganti merdu
Pilu yang dulu hilang
Badai telah berlalu
Badai telah berlalu
Sesampai di rumah Zira melihat ada satu mobil yang terparkir di depan rumahnya, ia pun masuk dan mengucapkan salam
Ada tamu kayaknya pikir Zira
"Assalamu'alaikum" sapa Zira
"Waalaikumsalam.. " jawab orang tua dan kedua tamu yang bernama pak Yono dan bu Siti
"Sini sapa pak Yono sama bu siti dulu" ucap papa Zira
"Iya pa, uda lama tan?" sapa Zira ke bu siti dan menyalaminya bergantian dengan pak Yono
"Engak ah belum lama" jawab bu siti
"Kamu baru pulang dari kolam?" tanya pak Yono
"Engak om, dari kota x, ada yang dicari tadi" jelas Zira
"Ooo iya iya" jawab pak Yono seadanya
"Kamu uda makan? " tanya bu siti lagi
"Tadi uda ngemil tan, jadi belum lapar" jawab Zira
"Jangan makan malam-malam, ngak bagus untuk anak gadis, nanti gendut" ucap bu siti sambil mengelus punggung Zira
"Eh iya tan, hehe" jawab Zira sambil tertawa kecil
"Usaha kamu lancar?" tanya pak Yono lagi
"Kayak biasa aja om" jawab Zira
Zira memberi kode ke papanya bahwa dia tidak nyaman dan ingin segera mengakhiri percakapan ini
"Zira naik, mandi sana" ucap papa Zira yang mengerti maksud dari kode Zira
"Iya pa, tante.. om.. Zira naik dulu ya mau mandi" ucap Zira dan berlalu pergi
Huh alhamdulillah, papa memang is the best
Zira tau maksud kedatangan dari pak Yono dan bu siti, pasti mereka akan mencoba untuk menjodohkan Zira dengan anaknya lagi. Sudah 3 kali mereka datang dengan maksud tersebut tapi selalu Zira tolak dengan halus
Flashback on
"Zira, kamu tau kan anak tante si David" tanya bu siti
"Iya tante, tau" jawab Zira
"Dia jomblo loh sekarang, kalau kamu mau tante bisa kenalkan kalian" ucap bu siti
Wahh.. seakan aku yang ngebet mau kenalan sama si David, lagian peduli apa aku dia lagi jomblo atau engak
"Hehe kenal kok tante sama si David" jawab Zira
"Ya.. maksud tante bukan cuma kenal biasa, yang lebih dari biasa" bu siti coba memberi jawaban yang mengarah ke dunia percintaan
Ya Allah amit-amit sama si David, cowok kegatelan itu, ihhh tampang biasa aja gaya nya luar biasa
"Hehe tante bisa aja" jawab Zira
"Nanti, malam minggu tante suruh David kesini ya jemput kamu biar kalian pergi makan di luar" ucap bu siti lagi mengebu
Engak mamak engak anak suka maksa, seakan semua orang bakalan mau nurut apa kata dia
"Maaf tante Zira akhir-akhir ini sibuk kali, banyak kerjaan yang harus Zira selesaikan, kami lagi banyak orderan tante alhamdulillah" jawab Zira menolak secara halus
"Ya kan ngak sampe malam, malam aja perginya" ucap bu siti memaksa
"Dia memang lagi banyak kerjaan siti, ini aja jam setengah sepuluh dia baru pulang" ucap papa Zira mencoba membantu
"Ooo iya bg, lagi sibuk Zira ya" ucap bu siti berubah perhatian
Dasar, dibilangin ngak percaya, thank you papa
"Yaudah kalau gitu naik Zira, mandi sama istirahat, besok pagi masih banyak yang mau di kerjain kan" ucap papa Zira membelanya karna tau kalau diladeni terus ucapan bu siti ngak akan selesai sampai jam sebelas malam
"Iya pa, om.. tante.. Zira naik dulu" pamit Zira dan segera berlalu pergi
Flashback off
Zira bergidik ngeri membayangkan kalau dia bersama dengan David pasti dia bakalan cepat tua, mengingat tingkah David yang seakan manusia paling tampan se dunia dan mama David yang selalu ikut campur urusan anaknya.
Iii jauh jauh lah dari manusia narsis bernama David itu
Zira mengenal David karna dia adalah salah satu langganan cafe nya, dalam seminggu dia bisa mampir hingga 3 kali. David adalah seorang playboy nomor wahid yang pernah di temui Zira, melihat wanita cantik sedikit saja maka dia akan langsung tebar pesona dan menggoda wanita tersebut. Karyawati cafe Zira pun banyak yang menjadi korbannya, bahkan Zira sendiri pernah digodanya, tapi bukan Zira kalau tidak bisa membalas perbuatan dari si David.
Flashback on
"Zira kamu tau bedanya kamu dan bulan" tanya David saat akan mulai menggombali Zira
"Bodo amat, ini pesanannya" ketus Zira sambil menyodorkan pesanan David
"Ihh kamu jutek banget sih, sini dulu duduk temani aku makan" pinta David masih berusaha mendekati Zira
"Nemani aja?" tanya Zira
"Ya.. kamu bisa pesen apa aja yang kamu mau" jawab David
"Apa aja? " tanya Zira sambil tersenyum
"Iya cantik, apa aja" jawabnya percaya diri
"Oke.. " tantang Zira
"Dek.. sini" panggil Zira ke salah satu karyawannya
"Iya kak, kenapa?" tanya si karyawati
"Aku pesen nasi goreng spesial ya" ucap Zira yang membuat karyawatinya binggung
"Kenapa?" tanya Zira lagi
"Serius kak mau pesen?" tanyanya lagi
"Iya.. bang David mau traktir katanya, sayang kan kalau ngak diambil, kamu mau juga? pesen aja, bg David ini banyak uangnya, kerjaannya bagus, orangnya keren, ngak pelit lagi, kamu pesen juga, tanyain juga sama yang lain" ucap Zira sambil melirik ke David yang mulai gelisah
"Ngak papa kan David, yang lain juga di traktir? " tanya Zira ke David sambil tersenyum manis
"Ahh iya ngak papa, santai aja, pesen aja bilangin ke karyawan yang lain biar abang yang bayar" ucap David sombong
"Tuh denger, bang David baik kan, tanyain ke yang lain, sama pelanggan juga, hari ini bang David yang traktir semua" ucap Zira dengan lantang yang membuat para pelanggan bertepuk tangan bahagia karna dapat traktir tiba-tiba
"Ngak masalah kan David?" tanya Zira lagi pura-pura meminta pendapat
"Ahh iya ngak masalah" ucap David sambil tersenyum kecut
Hahaha mampus, rasain abis gaji mu sebulan malam ini
"Makasih bg" ucap salah satu pelanggan
"Terima kasih mas" ucap lainnya
David hanya tersenyum kecut menyesali keputusannya untuk menggoda Zira yang berujung mengguras isi dompetnya. Sedangkan Zira langsung tancap gas ke dapur untuk membantu membuat pesanan sambil senyum-senyum
"Iii kakak ngak boleh gitu loh, kasian bang David" ucap salah satu karyawatinya
"Hahaha bodo amat, panas tau kuping aku denger dia nyombongin pekerjaannya yang banyak gaji itu sama bisnis-bisnis dia, iii kayak dia aja yang banyak uang di muka bumi ini" jawab Zira
"Hahaha iya juga ya" ucap si karyawati
"Uda kita selesaikan ini cepat biar kita tutup cepat juga" ucap Zira lagi
"Siap bos" jawab mereka
...****************...
Ini merupakan novel pertama othor, mohon untuk dimaklumi pemilihan kata dan penulisan yang berantakan, kritik dan saran dari pembaca sangat othor butuhkan untuk lebih baik kedepannya.
Terima kasih telah memilih untuk membaca novel othor 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments