Rp. 357.501.000
Itu tagihan rumah sakit pak Danu
Isi pesan yang membuat kepala Zira tiba-tiba berdenyut.
...****************...
Buru-buru Zira mematikan handphone nya karna takut si pemilik pesan akan menghubunginya lagi.
Astaghfirullah Zira tenang..
Tarik napas..
Hembuskan..
Everything will be okey
Zira berusaha untuk menenangkan dirinya sendiri, dia yakin akan ada jalan keluar dari masalah yang menimpanya, dia yakin setiap kesulitan pasti ada kemudahan.
Setelah dirasa cukup tenang Zira pun melajukan mobilnya ke tujuan semula yaitu kolam ikan miliknya, dia akan mencoba berpikir apa selanjutnya yang akan dilakukannya.
Sesampai di tempat Zira disambut oleh mas Danang orang yang menjaga kolam ikannya
"Mbak Zira" sapa Danang
"Iya mas, tadi ada pak Suryo kesini mas?" tanya Zira karna sebelumnya dia ada janji dengan pak Suryo salah satu customer ikannya
"Belum ada mbak" jawab Danang
"Ooo oke kalau gitu saya tunggu di dalam aja, nanti kalau dia datang tolong panggil saya ya mas" pinta Zira
"Oke mbak" balas Danang
Zira pun meninggalkan mas Danang dan masuk ke dalam ruangannya yang ada di tempat tersebut, ruangan kecil berukuran 3x4 meter yang didalamnya terdapat meja kerja, rak buku dan kamar mandi juga tempat tidur di bagian atasnya, bangunan satu lantai itu disulap sedemikian rupa sehingga bisa terdapat kamar tidur di atasnya yang biasa digunakan Zira apabila dia bermalam disana untuk keperluan pemijahan induk ikan, Zira biasanya akan langsung turun tangan dalam proses pemijahan ikan yang ada di kolamnya.
Karena merasa lelah Zira memutuskan untuk tidur sebentar untuk merilekskan otak dan ototnya.
Hampir sejam Zira tidur dia dibangunkan oleh suara dering dari handphone nya berisi panggilan masuk dari nomor pak Suryo
"Zira saya sudah di depan" ucap pak Suryo
"Iya pak, sebentar ya" jawab Zira
Buru-buru Zira turun dan mencuci wajahnya di kamar mandi lalu dia keluar menemui pak Suryo.
"Maaf lama menunggu pak" ucap Zira
"Ahh engak, malah saya yang minta maaf Danang bilang kamu uda nungguin saya dari tadi sampai tertidur" balas pak Suryo sambil tertawa
"Ahh mas Danang bisa aja, saya mah memang disini ngak cuma gara-gara nungguin bapak aja" elak Zira
"Jadi bapak mau buka kolam berapa sama lebar kolam nya berapa? " tanya Zira memulai percakapan mengenai bisnis mereka
Pak Suryo dan Zira terlibat percakapan cukup serius mengenai dunia bisnis mereka, pak Suryo berencana untuk membuka usaha pembesaran ikan dan dia meminta masukan Zira berapa banyak bibit yang harus dibelinya dan bagaimana cara perawatannya. Dengan senang hati Zira akan membantu dan menjelaskan sesuai dengan pengetahuannya.
Setelah sepakat dengan kerja sama mereka, Zira pun mengalihkan topik pembicaraan dan mulai membahas mengenai pengurusan asuransi kesehatan. Berhubung pak Suryo merupakan salah satu pejabat di kotanya, maka Zira yakin koneksinya pasti banyak untuk membantu dia dalam pengurusan asuransi tersebut. Dia beralasan bahwa pak Danu merupakan keluarga jauhnya yang tinggal di kota x, dan dia merupakan korban tabrak lari tapi tidak memiliki asuransi kesehatan, Zira mencoba membangun cerita sedih agar pak Suryo mau membantunya.
"Sebentar saya coba hubungi teman saya dulu" ucap pak Suryo
"Baik pak Terima kasih" jawab Zira
Pak Suryo pun menghubungi temannya dan mereka berbicara cukup lama
"Kata teman saya untuk mengurus ini butuh waktu dua minggu paling cepat karna prosesnya dari pusat jadi waktunya agak lama" jelas pak Suryo
Sama kayak yang dibilang Dimas kemaren
"Apa ngak bisa di percepat pak, kan bapak bertaring tuh ngak mungkin lah mereka ngak bisa" tawar Zira sedikit tertawa
"Hasil taring saya dua minggu itu paling cepat" jawab pak Suryo juga tertawa
"Kamu kirim berkasnya nanti saya kirim ke teman saya" ucap pak Suryo lagi
"Baik pak, Terima kasih banyak senang berteman dengan orang hebat seperti bapak" ucap Zira menyanjung
"Pintar kamu ya muji muji saya" jawab pak Suryo
"Ahh engak lah pak, fakta ini" elak Zira padahal dalam hatinya emang iya untuk memuluskan jalan tapi nyatanya sama seperti jawaban Dimas kemaren
"Yaudah kalau gitu saya pulang dulu, nanti kalau kamu ada waktu main main lah ke kolam saya" pamit pak Suryo dari dalam mobilnya
"Siap pak, Hati-hati di jalan" ucap Zira sambil melambaikan tangan tanda perpisahan
Setelah kepergian pak Suryo, Zira memeriksa anak-anak ikannya dan membersihkan kolam tempat tinggal anak-anak ikan tersebut. Hingga hampir setengah enam sore Zira baru menyelesaikan pekerjaannya. Zira pun pamit ke mas Danang dan pulang ke rumahnya.
Malam harinya setelah makan bersama Zira masuk ke kamarnya dan mulai memainkan handphone nya, saat sedang men-scroll sosial media nya tiba-tiba terputar video promosi rumah sakit yang menampilkan wajah dokter Ammar sebagai salah satu spesialis terbaik rumah sakit yang melayani pasien VVIP, Zira memperhatikan wajah dokter Ammar dan bergumam
"Ganteng"
"Ahh percuma ganteng kalau pelit" ucap Zira sambil bergidik
"Kayaknya besok aku harus jumpai si dokter pelit ini lah minta tambahan waktu, kan pak Suryo uda mau bantu, pasti selesai asuransi nya" gumam nya pelan
Puas bermain sosial media Zira mencari kontak Dimas dan menghubunginya
"Mas Dimas.." sapa Zira
"Iya sayang" jawab Dimas
"Stop sayang sayangan ya, uda siap belum?" ketus Zira
"Hahaha galak nya" jawab Dimas sambil ketawa
"Aku minta tolong pak Suryo tadi Mas buat urus asuransi nya" ucap Zira lagi
"Pak Suryo kepala dinas x?" tanya Dimas
"Yoi" jawab Zira singkat
"Gila.. ngeri koneksi temen kita ya" ejek Dimas
"Aku bukan ngak percaya sama mu ya Mas, cuma aku memang butuh cepet, tadi dia datang ke kolam ku jadi sekalian aku minta tolong" jelas Zira takut Dimas salah sangka
"Kamu kan emang ngak percaya aku dari dulu" jawab Dimas
"Iii mana ada, aku percaya, banget malahan makanya minta tolong kamu terus" jelas Zira lagi
"Kalau percaya aku, kenapa dari dulu diajak nikah ngak mau" ucap Dimas serius
"Ih kemana-mana jadinya, udah ah bye" pamit Zira dan segera menutup sambungan telepon mereka
"Eh tunggu tujuan nelpon tadi kan buat nanya masalah surat uda selesai apa belum, ya.. ngak dapat jawaban dong" gumam Zira kesal
Zira memutuskan untuk menelpon Dimas lagi besok, sekarang dia akan mengakhiri hari ini dengan tidur panjang hingga pagi.
Keesokan harinya
Zira pergi ke rumah sakit tempat pak Danu dirawat, saat tiba di depan rumah sakit Zira menghubungi bu Marni
"Bu ruangan bapak dimana?" tanya Zira
"Di ruang mawar no 3 lantai 3 mbak" jelas bu Marni
"Oo oke buk, saya kesana ya" jawab Zira lagi
"Iya mbak datang aja" jawab bu Marni
Sampai di depan ruangan Zira berpapasan dengan dokter Ammar dan rombongannya
"Pagi dokter" sapa Zira
...****************...
Ini merupakan novel pertama othor, mohon untuk dimaklumi pemilihan kata dan penulisan yang berantakan, kritik dan saran dari pembaca sangat othor butuhkan untuk lebih baik kedepannya.
Terima kasih telah memilih untuk membaca novel othor 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments