Aamiin..
Selesai berdoa Zira segera melipat mukenah yang digunakannya dan keluar dari mushola menuju ke parkiran tempat mobilnya berada
...****************...
Zira terjebak macet di perjalanan menuju ke lokasi pesta anak dari pak Bowo, sesuai dengan prediksinya sebelumnya.
"Ahhh macet parah, ini lah alasan kenapa aku ngak mau ikut kerja kantoran kayak kalian" ucapnya sendiri sambil melihat ke arah orang-orang yang baru pulang dari kantor mereka masing-masing
"Biar ngak nambah macet" katanya sambil tertawa pelan
"hmm lagu apa ya yang enak didenger waktu kayak gini" gumamnya sambil memilih milih lagu yang ada di salah satu aplikasi di handphone nya
"Ahhh lagu ini enak kayaknya, lagi trending" gumamnya lagi
tak sadar ku temukan
temukan wanita rupawan
yang sadarkan
dia seorang
tiada lain tiada bukan
hanya dia
Dia buatku nyaman
Dalam hangat pelukan
Dia perasa
Yang mengerti yang kurasa
Hanya dia
kan ku arungi tujuh laut samudra
kan ku daki pegunungan himalaya
apapun kan ku lakukan tuk dirimu sayang
oh penjaga hatiku
kau dan aku sempurna
Semoga ada cara tuk terus bersama
Selalu ku tunggu
Tak mau berlalu
Kau dan aku
kan ku arungi tujuh laut samudra
kan ku daki pegunungan himalaya
apapun kan ku lakukan tuk dirimu sayang
oh penjaga hatiku
Interlude
Karna bersamamu semua terasa indah
Gundah gulana hatiku pun hancur sirna
janji ku tak kan ku lepas wahai kau bidadariku dari surga
tuk selamanya
tuk selamanya
"Ck, dasar lagu pembohong" umpatnya selesai mendengar lagu tersebut
"Kan ku arungi tujuh laut samudera? it's bulshit"
"Kan ku daki pegunungan Himalaya? oh c'mone lari marathon 500 meter aja pasti uda ngeluh, mau daki himalaya, minimal sadar diri cuy" Zira masih terus mengomentari lirik lagu tersebut
Setelah lebih kurang 30 menit perjalanan Zira sampai di lokasi pesta, dia pun segera memarkirkan mobil nya dan masuk ke dalam gedung tempat pesta diadakan
Di depan gedung Zira di sambut oleh panitia acara yang berjaga di depan ruangan, Zira pun menunjukkan kartu undagannya dan dipersilahkan masuk ke tempat acara.
"Zira... " sapa pak Bowo pemilik acara
"Bapak.. " jawab Zira sambil tersenyum dan mengulurkan tanganya untuk bersalaman
"Ini istri saya Zira" ucap pak Bowo sambil memperkenalkan istrinya
"Halo ibuk.. " sapa Zira sambil tersenyum dan kembali mengulurkan tanganya untuk bersalaman
"Ini yang sering papa ceritakan ituloh ma" ucap pak Bowo ke istrinya
"Ooo jadi ini yang sering diceritain sama suami saya" ucap istri pak Bowo sambil tersenyum dan mengelus punggung Zira
Zira hanya tersenyum menanggapi ocehan dari wanita yang masih cantik diusianya yang sudah tidak muda ini.
Di lain sisi tampak seorang pria tampan sedang berbincang dengan rekannya sambil sesekali melirik ke arah Zira yang masih bersama pak Bowo dan istrinya.
"Pa panggil Andre pa, suruh dia temani Zira makan" ucap istri pak Bowo ke suaminya
"Andre sini" panggil pak Bowo ke Andre anak lelaki nya yang berprofesi sebagai dokter
"Iya pa" sahut Andre
"Temani Zira makan, dia tamu papa" ucap pak Bowo ke Andre
"Zira ini Andre yang pernah bapak ceritakan itu, Andre ini Zira partner bisnis papa" ucap pak Bowo lagi
"Hai Zira" sapa Andre sambil mengulurkan tangannya
"Oh hai dokter Andre, saya permisi sebentar" balas Zira sambil pura-pura mengambil hape nya untuk menghindar membalas uluran tangan dari Andre
Sebenarnya Zira bukanlah wanita alim yang tidak mau bersentuhan dengan lawan jenis, hanya saja dia merasa aneh harus bersalaman dengan pria yang sebaya atau lebih tua sedikit darinya. Kalau dengan bapak-bapak dia akan dengan senang hati mengulurkan tangannya sebagai tanda hormat kepada yang lebih tua.
"Oh maaf dokter anda jadi harus menunggu saya" ucap Zira basa basi
"Tidak apa, ayo saya temani makan" balas Andre
Andre merupakan anak dari pak Bowo rekan bisnis Zira, pak Bowo memiliki usaha restoran dan Zira merupakan pemasok ikan yang ada di restoran tersebut, sehingga hubungan mereka sangat baik sekali.
Andre adalah seorang dokter spesialis anak yang bekerja satu rumah sakit dengan dokter Ammar, dia adalah anak pertama dari pak Bowo dan yang menikah saat ini adalah adik perempuannya.
"Itu adek saya" ucap Andre sembari melambai ke arah adek perempuannya yang berada di pelaminan
"Ooo.. " jawab Zira singkat
Aku ngak peduli sumpah
"Kamu kenapa belum menikah? " tanya Andre ke Zira
Sialan, ternyata dia netizen kepo seekaliii..
"Masih di order" canda Zira
"Maksudnya? " tanya Andre lagi
"Wkwk ngak ada maksud apa-apa, belum pengen aja" jawab Zira sambil tertawa
"Hmm.. sotonya enak, pake katering siapa?" tanya Zira mengalihkan pembicaraan
Ya pake katering dari restoran bapaknya lah Zira Zira
"Kayaknya sih pake katering dari restoran papa, tapi aku kurang tau juga" jelas Andre
Zira tidak menanggapi dan asik memakan soto yang ada di depannya
"Zira saya kesana sebentar ya, itu ada temen saya datang" pamit Andre ke Zira yang dibalas anggukan kepala oleh Zira
"Huh.. alhamdulillah" gumam Zira pelan
"Saya tidak bersalaman dengan orang lain" ucap dokter Ammar pelan sambil meledek ke Zira
"Dokter.. " sapa Zira ke Ammar
Ya allah, dunia yang begitu luas ini kenapa harus jumpa dia lagi
"Kamu ngapain kesini?" tanya Ammar
Ngapain kesini? ck kukira dia cerdas
"Sama seperti anda dokter" jawab Zira sarkas sambil berdiri dan meninggalkan Ammar sendirian
Zira menuju ke pelaminan hendak memberi selamat kepada kedua mempelai sekaligus pamit kepada pak Bowo dan istrinya.
"Selamat pengantin baru" ucap Zira kepada mempelai
"Makasih kak" jawab anak perempuan pak Bowo
"Pak.. buk.. saya duluan ya, jamuan makannya enak" pamit Zira ke pak Bowo dan istrinya
"Iya Zira, Terima kasih ya sudah mau datang" jawab istri pak Bowo sambil memeluk Zira
"Iya bu, pak Bowo ngundang ngak mungkin saya ngak datang" basa basi Zira
"Lain kali kamu main ke rumah ya, saya tunggu loh" ucap istri pak Bowo lagi
"Hehe ngak janji loh bu, ibu kan tau saya tinggal jauh dari sini" tolak Zira sehalus mungkin
"Ya udah, nanti kami suruh Andre yang jemput" kekeh istri pak Bowo
Zira hanya tersenyum dan pamit meninggalkan acara yang masih dipenuhi oleh para tamu undangan.
Zira berjalan pelan ke parkiran mobil, dia merasa sangat lelah hari ini
Sesampai di basement tempat ia memarkirkan mobilnya, Zira masuk ke kamar mandi terlebih dahulu, dia merasa butuh untuk membasuh wajahnya untuk menghilangkan kantuk yang mendera akibat dari lelah yang ia rasakan.
"Astaghfirullah" ucap Zira kaget saat melihat dokter Ammar berada tepat di depan pintu keluar kamar mandi
"Kamu kenapa kayak nengok hantu aja" balas Ammar
Iya kamu hantunya, setan
"Dokter kenapa di depan pintu, ngalangin orang jalan aja, lagian ini kamar mandi khusus cewek, dokter mau ngapain?" tuduh Zira
"Eee.. kamu jangan mikir macem-macem ya" elak Ammar
"Ini saya mau ngantar souvenir kamu, ketinggalan di atas meja" jelasnya
"Ooo oke, makasih dokter" jawab Zira sembari mengambil souvenir yang diberikan oleh Ammar
"Kalau gitu saya permisi dokter" pamit Zira
"Zira HP kamu rusak? " tanya Ammar
"Engak dokter, kenapa? " Zira balik bertanya
"Ngak papa" jawab Ammar
"Aneh" pikir Zira
...****************...
Ini merupakan novel pertama othor, mohon untuk dimaklumi pemilihan kata dan penulisan yang berantakan, kritik dan saran dari pembaca sangat othor butuhkan untuk lebih baik kedepannya.
Terima kasih telah memilih untuk membaca novel othor 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Rita Riau
kayaknya pak dokter sengaja gangguin Zira,,, buat caper,,, 🥰🥰
2023-12-19
0