Bab 17 - Late Dress

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

" Terima kasih atas kerja samanya " pamit Paritha sambil menundukkan dirinya 90 derajat dengan pakaian yang sudah rapi untuk pulang dari kantor. Abhimanyu pun membalas bungkukkan badan itu.

" Saya akan mengembalikan jas ini besok pak, terima kasih atas pinjaman jasnya dan tumpahan betadinenya " sindir wanita itu sedangkan laki-laki yang disindir memegang tengkuk lehernya yang tak terasa gatal.

" Sebentar sekretaris Paritha..!! " ucap Abhimanyu saat Paritha hendak membalikkan tubuhnya.

Sekretaris Abhimanyu itu menaikkan alisnya sebelah ketika bossnya memberikan sebuah paperbag berwarna gelap. " Ini untuk saya..? " tanya Paritha memastikan.

Abhimanyu mengangguk polos, " Saya tidak tau apakah celana kamu dapat dicuci atau tidak jadi saya menggantinya dengan ini "

" Kenapa tidak dari tadi bapak mengasihkan ini ke saya? Kalau begitukan saya tidak usah meminjam jas bapak dan seperti orang sedang kebocoran " gerutu kesal Paritha mengambil paperbag tersebut.

Abhimanyu menanggapi wanita itu dengan gelagapan, takut-takut Paritha mengomeli dirinya sampai 1 jam lagi seperti tadi.

" Maaf, saya sudah memesan sedari tadi tapi baru sampai sekarang. Saya tidak bermaksud membuat kamu kebocoran, apakah betadine yang tumpah di celana kamu tadi masih bisa menetes? " Paritha mengernyitkan dahinya kebingungan.

" Maksudnya betadinenya masih bisa menetes..?? "

" Tadi bukannya sekretaris Paritha bilang seperti orang kebocoran? " tanya Abhimanyu kembali membuat Paritha menepuk jidatnya.

" Maksud saya- ahh terserah bapak saja lah. Mending saya ngomong sama kuah bakso daripada sama bapak " ucap Paritha dengan nada geram sekaligus gemas dengan tingkah laku bossnya itu.

Sekretaris Abhimanyu itu langsung membalikkan badannya dan keluar dari ruangan CEO tersebut dengan tapak heels yang sangat terdengar.

Brakk..

" Apakah ada yang salah..? " batin Abhimanyu yang kebingungan dengan respon Paritha.

" Sepertinya saya selalu salah menurut sekretaris Paritha, bahkan dia tidak berterima kasih " gumam laki-laki itu entah kenapa ia ingin cemberut karena tidak mendapatkan balasan terima kasih dari sekretarisnya.

Padahal dirinya selalu berterima kasih apabila Paritha melakukan sesuatu untuknya.

Tingg..

Ponsel milik Abhimanyu bergetar dan membuat handphone tersebut menyala serta memunculkan notifikasi.

' From Sekretaris Paritha : Terima kasih pak '

Entah kenapa senyum itu langsung bermekaran lalu menjadi kebingungan karena terdapat sebuah chat dari nomor asing disana.

" Siapa ini..? " tanya laki-laki itu dalam hati.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

" Air pulang..!! " salam Paritha saat awal-awal memasuki rumah yang tidak terlalu kecil maupun tidak telalu besar itu.

Walaupun rumah ini bisa dibilang rumah yang amat sangat berbeda dengan rumah dulunya saat masih kecil.

" Apa papi belum pulang yaa dari restoran..? Tapi kenapa lampu rumah menyala semua " ucap wanita itu dalam hati yang kebingungan.

Adiyaksa, ayah dari Paritha dan Prastika memang memiliki sebuah restoran lokal dimana ayahnya selalu membantu memasak atau sekedar mengecek restorannya itu satu jam setelah Paritha pergi bekerja.

Dan kebiasaan papinya itu tidaklah pernah menyalakan lampu saat rumah sedang tidak berpenghuni, katanya boros dan keenakan setan yang ada di rumah. Jadi ini adalah hal yang aneh untuk Paritha.

" DEKK!! BILANG DONG KALAU KAMU DIRUMAH..!! " kesal Paritha karena merasa terkejut ketika baru saja perempuan itu membuka kamarnya dan melihat sesosok perempuan berwajah hijau.

" Bigimini bilingnyi?, iki kin ligi miskirin..! (Bagaimana bilangnya?, aku kan lagi maskeran..!) " ucap Prastika dengan santainya tanpa membuka matanya yang masih terpejam dengan tutupan mentimun.

" Setidaknya sandalmu ada kek di pintu depan " gerutu Paritha sambil menaruh paperbag hitamnya itu di samping adiknya yang masih tertidur diatas kasur miliknya.

" Sindil iki kisirim eir tidi, jidi dijimir diitis. Kikik iji ying gik lihit (Sandal aku kesiram air tadi, jadi dijemur diatas. Kakak aja yang gak lihat) " sinis balik adiknya itu.

Paritha memutar bola matanya malas dan pergi ke kamar mandi dengan handuk yang sudah terpasang di pundaknya.

Prastika membuka mentimunnya dan mengintip kakaknya yang ternyata sudah masuk kamar mandi, " Paperbag apa itu..? " ucapnya dalam hati.

Prastika membulatkan matanya, " Bukankah ini korean dress yang sedang tren itu? Sejak kapan kakak mengikuti tren..? " 

" Ahh ini lucu sekali warnanya seperti hijau pastel seperti warna kesukaanku. Bukannya kakak suka warna yang lebih bold dibandingkan pastel? Fix ini bukan kakak yang milih " tatap selidik Prastika pada gaun yang sedang ia angkat dari paperbagnya itu.

Cklek..

Mendengar kakaknya itu keluar dari kamar mandi, buru-buru Prastika langsung menginterogasi Paritha.

" Dipit dirimini ini? Bikin kikik ying bili pistinyi kin..?? Kikik ngiki dih, kikik pinyi picir kin? (Dapat darimana ini? Bukan kakak yang beli pastinya kan..?? Kakak ngaku deh, kakak punya pacar kan) " tatap tajam wanita itu.

Sedangkan yang diinterogasi mengernyitkan dahinya, " Kamu ngomong apa sihh? Bersihin dulu sana maskermu " usir Paritha lalu memilih dress untuk menemani Dipta menemui neneknya nanti.

Prastika berlari ke dalam kamar mandi untuk membersihkan maskernya yang sudah pecah dan segera kembali kepada Paritha untuk menginterogasi perempuan itu.

Brakk..

" YA TUHANKU..!! " spontan Paritha terkejut saat adiknya itu keluar dengan membanting pintu kamar mandi, untung lipstik yang sedang dipakainya tidak tercoret kearah lain.

" Sekali lagi kamu banting pintu, jangan tidur kamu disini " ancam sebal wanita itu sambil menodongkan eyelash curler-nya kepada Prastika saat adiknya itu sudah di sampingnya.

" Bo^do amat, tinggal tidur bareng papi " Prastika bahkan menjulurkan lidahnya kepada kakaknya itu.

" Dasar anak papi..! " dengus napas Paritha.

" Jawab pertanyaanku sekarang!! Ini bukan kakak yang beli kan? " tanya Prastika sambil membawa paperbag hitam itu.

" Kak-" belum sempat Paritha menjawab Prastika mendahuluinya.

" Dan apakah aku boleh meminjamnya? Hehe " cengengesan wanita itu membuat kakaknya memasang wajah julidnya.

" Ternyata ini alasan kuatnya " batin Paritha sambil memutar bola matanya malas.

" Yang beliin bos kakak, pakai saja. Udah sana anak kecil " jawab Paritha sekaligus usirnya kepada sang adik karena dirinya harus bergegas pergi.

" ACIEEE..!! CIEEE. ADEK BILANGIN PAPI LOH YA KALAU KAKAK DIBELIIN BARANG SAMA BOSS KAKAK " heboh Prastika bahkan sambil mendorong-dorong pundak kakaknya itu.

" IHH JANGAN BILANG JAS ITU JUGA PUNYA BOSS KAKAK " histeris Prastika kembali ketika menyadari ada jas laki-laki yang tergantung di kursi rias kakaknya itu.

" Heumm wangi duit banget " ucap Prastika semakin menggoda kakaknya itu dengan tangan yang sudah terisi jas milik Abhimanyu.

" Udah ahh bocil..!! Berisik!! Mau pergi dulu " ucap Paritha dengan nada sebal dan membereskan tas, ponsel serta jas Abhimanyu juga ia rebut dari tangan adiknya yang super kepo itu.

" CIEEE MAU PERGI SAMA BOSSNYA YAA?? BILANGIN PAPI AHH!! "

" SOK TAU!! MAU PERGI SAMA DIPTA WOI. AWAS AJA LAPOR ANEH-ANEH SAMA PAPI " tatap tajam Paritha dari depan pintu kamarnya.

" Kalo kamu lapor yang aneh-aneh ke papi, kakak bilangin ke papi kalau kamu pernah cium kakak kelasmu dulu " ancam balik Paritha dan berlari menghindari adiknya itu.

" IHH KAKAK CEPU..!! " rengek Prastika lalu mengejar Paritha yang sudah berlarian kecil.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

❤Rainy Wiratama Yuda❤️

❤Rainy Wiratama Yuda❤️

Senang banget sama mereka berdua, saling menyayangi satu sama lain. Paritha dengan kedewasaannya dan Prastika dengan manja nya walaupun mereka kembar dan hidup terpisah. Jangan sampai nanti saat Paritha tau kalau pak Abi dijodohkan dengan adiknya dan Prastika tau kalau Abi adalah bos kakaknya, mereka jadi musuhan.

2023-12-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!