Bab 2 - Paritha & Dunianya

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

" Bapak mau..?? " tawar Paritha yang menyodorkan croissant sample tadi sambil mengunyah croissant satunya yang sudah berada di dalam mulutnya.

Paritha menawarkan croissant itu karena Abhimanyu sedari tadi menatapinya dari meja CEO-nya itu.

" Tidak mau, bekas kamu " komentar Abhimanyu lalu berfokus kembali pada komputer miliknya yang tadi diangguri. Paritha mengangkat sebelah alisnya ketika mendengar komentar Abhimanyu.

" Enak saja! Ini belum bekas saya pak. Kalau bekas saya mah masih ada di dalam mulut " balas Paritha sambil tak segan menunjukkan mulutnya yang masih penuh dengan croissant lembek karena sudah tercampur dengan saliva. Memang tidak ada jaim-jaimnya sekretaris Abhimanyu satu ini, sedangkan Abhimanyu sudah tidak menanggapi kelakuan sekretarisnya lagi.

" Bapak yakin nih? Tidak mau croissant ini? Enak sekali tau bikinan mbak-mbak production food tadi " tawar Paritha sekali lagi yang kali ini mencoba untuk membujuk Abhimanyu karena ingat janjinya dengan mbak production food.

" Bahkan tadi dia bilang, dia sampai belajar sama ahli croissant terlebih dahulu supaya menciptakan makanan enak seperti ini. Walaupun di dalam kemasan, croissantnya cuman tinggal dimikrowave atau bahkan dipanggang sebentar agar lebih crunchy " jelas wanita itu mengingat penjelasan dari mbak production food yang dia temui tadi.

" Tidak mungkin kan pak, kalau-"

" Jangan membujuk saya sekretaris Paritha, saya tau kamu bekerja sama kan dengan pihak production tadi? apalagi kamu disogok dengan croissant " komentar Abhimanyu saat menghadapi Paritha yang berusaha menunjukkan keuntungan croissant product yang sedang ia makan.

Sontak Paritha menunjukkan senyum cengengesannya, " Tapi serius pak produk ini bagus untuk kalangan jelata yang ingin makan mewah tapi versi murah. Croissant kalau di cafe-cafe kan cukup pricey "

" Akan sayang kalau product seperti ini dianggurkan begitu saja dan tidak dijual di pasaran. Kalau kita jual kan menjadi croissant kemasan pertama di Indonesia "

Abhimanyu menyimak sambil membenarkan kacamata bulat yang masih menghimpit batang hidungnya membuat laki-laki itu semakin terlihat seperti Go Kyung-Pyo.

" Sekretaris Paritha apakah ingin saya pindahkan ke departement pemasaran? sepertinya anda cocok disana " Abhimanyu kembali berfokus pada komputernya.

" Boleh pak, saya akan langsung berbicara pada pihak HRD " senyum miring Paritha sambil memakai kartu accesnya yang bertuliskan ' CEO's Secretary '.

" Mau kemana..?? " tanya Abhimanyu saat melihat sekretaris seruangannya itu sedang mengambil ponsel dan dompetnya.

" Ke ruangan HRD "

Grekk..

Bunyi kursi terdorong itu langsung mengalihkan atensi Paritha, yang menaikkan alis sebelahnya melihat bossnya itu sudah berdiri dengan wajah panik.

" Tidak boleh..!! " gelak tawa langsung keluar dari bibir mungil Paritha.

" Saya hanya bercanda pak, saya ingin pergi ke kantin bawah kan sudah waktu istirahat. Bapak ingin menitip sesuatu? " ucap wanita tersebut sambil menghapus air mata yang keluar saking lucunya wajah dan kelakuan panik Abhimanyu.

" Saya ingin nasi padang mak Saleh " sontak Paritha langsung memberhentikan tawanya yang berganti dengan wajah datar.

" Ngelunjak..!! Aku cuman kepengen ke kantin bawah untuk makan, dia malah menitip makanan diluar kantor " batin sekretaris Abhimanyu itu sambil tersenyum masam hingga matanya tertutup membentuk bulan sabit.

" Apakah ada yang salah..? " tanya Abhimanyu memastika ketika raut wajah Paritha berganti 180 derajat.

" Tidak pak, baik kalau begitu saya beli dulu nasi padangnya. Dan ini- " Paritha mengasihkan kemasan croissant tadi.

" Dicoba dan dipertimbangkan ya pak, kalau tidak dicoba saya akan beneran pergi ke ruangan HRD " ancam halus wanita tersebut lalu keluar dari ruangan CEO tersebut.

Brakk..

Pintu terhempas begitu kencang yang padahal pintu ruangan CEO tersebut terbuat dari kayu jati yang pastinya sangat berat.

" Mengapa kekuatannya seperti thanos..?? Enteng sekali dia membanting pintu " batin Abhimanyu sambil mengelus dada bidangnya, sepertinya dalam 2 tahun ini tidak terhitung berapa kali dia hampir terkena serangan jantung.

" Tapi.. dia tidak benar-benar ke ruangan HRD kan kalau saya memakan croissant ini? " kali ini Abhimanyu bahkan sambil melihat croissant berisikan cokelat diatas meja kerjanya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

" DARLING!! " teriakan tersebut mengalihkan atensi semua orang di kantin dan Partitha bahkan mengenali suara tersebut.

" Ya Tuhan, selamatkan aku dari ketidak maluan sahabatku " batin Paritha meringis sambil menutupi wajahnya dengan dompet dan ponselnya.

Paritha tau bahwa dirinya lah yang dipanggil oleh Dipta Kalangsa, seorang pria kemayu ala manja-manja yang sedang duduk disamping sahabat Paritha lainnya yaitu Alinka Devonka.

" Udah dip, gue yang malu..!! " peringat Alinka yang duduk dihadapan Dipta, bahkan ia juga ikut menutupi wajahnya dengan rambut pendek miliknya.

" Ihh nama eyke Asa ya..!! Kenapa manggil eyke pakai sebutan itu lagi " dengus Dipta menunjukkan wajah cemberutnya ke hadapan Alinka.

" Ihh si darling kenapa sih nutupin wajahnya begitu " gerutu laki-laki kemayu tersebut.

" MY DARLING PARITHA KENCANA AMURWATHI!! SIN- HUMFF..?!! " teriakan tersebut tersumbat karena Alinka yang sudah tidak tahan dengan suara nyaring Dipta memasukkan gumpalan tissue bekasnya ke dalam mulut Dipta.

" Si An^jir! Udah dibilang udah ya udah ngapa " kesal Alinka mengeluarkan mode singanya hingga Dipta terdiam sambil menunduk.

" Eyke kan cuman semangat mau manggil Paritha " gumam laki-laki kemayu tersebut dengan nada sedih.

" Berisik banget sih kalian, aku yang malu tau nggak " ucap Paritha dengan nada menggerutu memarahi kedua sahabatnya itu.

" Itu tuh si didip yang berisik, mulutnya kecil kayak burung-"

" DIEMM..!! HIKS.. HIKS.. JANGAN PANGGIL EYKE PAKAI SEBUTAN ITU!! KAN EYKE UDAH BILANG " kesal Dipta sambil menatap tajam Alinka setelah melemparkan kunci mobilnya pada Alinka.

" HUWAAA DARLING-!! ALIN ISENG MANGGIL EYKE PAKAI SEBUTAN ITU- " kesal Dipta sambil menghentak-hentakkan kakinya dibalik meja.

" DARL-"

" Shut! Udah berisik ahh, aku nggak bisa makan gado-gado kalo kamu goyangin meja terus sa " komentar Paritha yang menyogok mulut Dipta dengan gado-gado dan menginstruksi Dipta untuk bersandar dibahunya. Karena kebiasaan Dipta adalah bermanja-manja dengan Paritha.

Dipta mendusel-duselkan hidungnya pada jas moka milik Paritha hingga ingusnya pun menempel pada jas tersebut.

" An^jir sa, jorok..!! " komentar Alinka sambil menggeleng-gelengkan kepala melihat kelakuan sahabat cowok satu-satunya tetapi sifatnya lebih kemayu dari pada dirinya.

" Bo^do amat Darling aja nggak komentar..!! " tatap sengit Dipta sambil menjulurkan lidahnya menantang Alinka.

" Sebenarnya habis ini aku bakalan ganti jas sih " ucapan tersebut mendapatkan reaksi gelak tawa dari Alinka tetapi berbeda dengan Dipta.

" DARLING-?!! EYKE TERSAKITI HIKS "

Dipta kembali menangis dengan dramatisirnya, Paritha mah fokus dengan makanannya walaupun sebenarnya terganggu dengan laki-laki kemayu yang menyudul-nyundulnya itu layaknya banteng. Sedangkan Alinka malah puas tertawa sambil mengatai Dipta.

Drama itu tanpa mereka sadari menjadi tontonan karyawan disana termasuk sang CEO dari Armawangsa Group yang sedang membeli air mineral di kantin.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Alinka Devonka...

...28 Tahun...

...Dipta Kalangsa...

...25 Tahun...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!