...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, Abhimanyu menghela napas ketika melihat jam yang melingkar manis di pergelangan tangannya itu.
" Entah kenapa saya.. merasa malas untuk hadir di acara makan malam itu " batinnya sambil bersandar dengan kursi kerjanya dan menutupi wajahnya dengan bahu kekarnya.
Malam itu ruang kerjanya terasa sangat sepi dan sunyi selain karena karyawannya yang sudah pada pulang, sekretaris cerewetnya itu sudah izin pulang dari jam 6 sore.
" Apakah saya, harus benar-benar kesana.. Saya tidak ingin bertemu- " tiba-tiba tubuh kekarnya itu bergetar tidak beraturan dan pasokan oksigennya itu seperti berhenti.
Dengan tergopoh-gopoh, laki-laki itu langsung mencari kotak permennya di balik meja kerjanya itu. Dan lantas meminumnya dengan wajah yang sudah pucat.
" Huftt.. tenangkan dirimu Abhimanyu. Tenangkan dirimu " ucapnya dalam hati sambil mengatur napasnya yang terasa berat.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Brakk..
" DIMANA ANAK ITU..?!! APAKAH DIA SUDAH TIDAK MENGHARGAI SAYA LAGI SEBAGAI KEPALA KELUARGA?!! " laki-laki setengah baya tersebut murka hingga meja makan pun digebrak menjadi pelampiasannya.
Sedangkan anggota keluarga lain seperti sudah terbiasa dengan peristiwa ini sehingga mereka hanya diam dan memakan makanannya dengan tenang.
" BISA-BISANYA KALIAN MAKAN DISAAT SAYA- " ucapan murka tersebut berhenti disaat suara berat seorang laki-laki membalas perkataannya diikuti dengan langkah pantofel.
" Saya disini, ayah " ucap Abhimanyu dengan nada datar dan setenang mungkin menghadapi ayahnya.
Salah satu kursi meja makan tersebut ditarik oleh pelayan dan Abhimanyu menyerahkan jasnya pada pelayan serta duduk di kursi yang telah ditarik tadi.
" Apa begitu tata kramamu dengan ayahmu, Abhimanyu..? Setelah saya izinkan kamu untuk bercerai dengan Levonka, kamu nampaknya menjadi lebih pembangkang akhir-akhir ini " ucap sinis sang ayah Garred Darmawangsa.
Abhimanyu diam, dia tidak ingin membalas perkataan apapun dari ayahnya saat ini. Tetapi tanpa ia sadari tangannya mulai mengepal erat di bawah mejanya.
" Levonka adalah aset Armawangsa Group, begitu bo^dohnya kamu melepaskan wanita itu. Kamu membuat saya rugi " Garred berdecih kesal mengingat prosesi perceraian keduanya satu tahun yang lalu.
Sudah Abhimanyu duga, kalau ia diundang kesini untuk lagi-lagi disalahkan atas permasalahan perceraian antara dirinya dengan Levonka. Apalagi menurut Garred, Levonka adalah salah satu aset kekayaan Armawangsa Group.
Tetapi karena perceraian keduanya, yang menjadi aib keluarga. Saham Armawangsa sempat turun yang membuat Abhimanyu habis dipukuli walau saat ini saham Armawangsa Group sudah naik 50% dan mengganti kerugian tahun lalu bahkan lebih.
" Salah ayah..! Mengapa Armawangsa Group diberikan kepada dia, padahal akan lebih baik kalau di tanganku " komentar Jared dengan nada yang datar membuat ayah mereka semakin murka.
" Kau dengan otak bodohmu dan kebiasaan mabukmu..? Yang ada Armawangsa Group akan hancur di tanganmu!! " balas sinis Garred kepada anak sulungnya Jared Darmawangsa Vogh.
Tangan Jared mengepal, " Aku sudah selesai makan, terima kasih atas makanannya " ucap kakak dari Abhimanyu yang berdiri dari tempat duduknya dan membungkuk 90 derajat.
' Apa? Kau bahagia sebagai anak kesayangan..?? ' tatapan permusuhan Jared seolah memberi tau semua ungkapan hatinya kepada Abhimanyu.
" Ck, dasar anak itu " akhir Garred lalu memakan makanannya yang sudah dingin karena kelamaan menunggu kehadiran Abhimanyu.
Acara makan malam itu dilanjutkan dengan keheningan sampai selesai dan Garred menuju topik pembicaraan inti.
" Saya akan menjodohkan kamu dengan anak dari Amurwathi Group " ucap Garred engan nada datar, lebih tepatnya dengan nada memerintah.
" Istriku, apakah kamu sudah mengatur jadwal pertemuan mereka? " merasa terpanggil, Lovenya Darmawangsa Vogh yang sedari tadi diam saja pun mengangguk.
" Saya sudah mengatur jadwal pertemuannya lusa, saya akan ikut mendampingi karena ada nyonya Amurwathi juga disana. Siapa tau kita akan mendapatkan tawaran kerja sama lebih awal " jelas nyonya Vogh sehabis meminum minuman anggurnya.
" Apakah lusa kamu sibuk, Abhimanyu? " perempuan tersebut menoleh kearah anaknya.
" Tidak, saya tidak sibuk. Akan saya laksanakan lusa, tolong beritahu jadwalnya pada sekretaris saya " jawab Abhimanyu dengan tatapan datar kearah perempuan tersebut.
" Saya pamit pulang, terima kasih atas makanannya " Abhimanyu berdiri dari tempat duduknya dan membungkukkan dirinya 90 derajat lalu keluar dari ruang makan mencekam tersebut.
Langkah besarnya yang hampir dekat dengan pintu besar mansion tersebut terhenti ketika seseorang memanggilnya dari belakang.
" Abhimanyu, jas mu tertinggal " ucap nyonya Vogh dengan jas hitam yang dibawanya dan laki-laki itu pun membalikkan dirinya.
" Tenang saja, kali ini saya tidak akan salah memilihkan jodoh untukmu " wanita itu tersenyum misterius sambil memberikan jas itu kepada Abhimanyu. Baru saja ia hendak menyentuh anaknya, sayangnya Abhimanyu menghindar.
" Terima kasih nyonya Vogh " ucap datar Abhimanyu dan pergi dari sana dengan pintu besar mansion yang dibukakan oleh para maid.
" Kamu sama seperti dulu Abhimanyu, hanya ditutupi secuil keberanianmu " seringai Lovenya melihat punggung tegap itu berjalan menjauh darinya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
" MEMANG MACAM GU^GUK KALIAN..!! " teriakan itu menggema di dalam sebuah kamar Apartement, yang disusul dengan tertawaan dua perempuan.
Semua hewan di kebun binatang diabsen oleh Dipta satu-satu. Bagaimana tidak? Ia dipaksa oleh 2 sahabat wanitanya itu untuk didandani, diberikan wig serta dipakaikan baju layaknya Anna saudara dari Elsa. Dan kedua wanita itu juga ikut bercosplay, Alinka jadi Christoff sedangkan Paritha menjadi Elsa.
" AN^JIR..!! CANTIK BANGET SUMPAH LO SA!! " ucapan itu diartikan berlawanan arti oleh Dipta karena Alinka mengucapkannya sambil tertawa terbahak-bahak bersama Paritha.
Mata laki-laki itu menggenang oleh air, sebelum air mata Dipta meledak Paritha pun menyogok mulut sang laki-laki dengan mochi daifuku yang mereka beli sebelum sleep over bareng.
" Cengeng ahh! Udah sini Ana ku, kita foto bareng " ucap Paritha membuat Dipta menggerutu kesal dan menghapus air mata yang tadinya menggenang dipelupuknya.
Ketiganya ber-swa foto dan menguploadnya ke sosial media, terkecuali Dipta yang masih menghapus air matanya.
" Cengeng lo!! Gimana mau ngebela Air dihadapan si Medusa kalo begini aja mewek " ledek Alinka yang spontan mendapat lemparan bantal dari Dipta.
" IHH AKU NGGAK CENGENG..!! CUMAN AIR MATANYA KELUAR TERUS!! KALIAN JAHAT HIKS.. HUWAAA "
Sebagai member termuda dalam circle, Dipta selalu dijadikan bahan bully-an oleh Alinka dan Paritha karena sifat Dipta yang gampang mewek tapi gampang untuk dibujuk juga membuat mereka berdua gemas.
" Cup.. cup cupp mau susu pisang nggak dek? Kakak ada banyak loh, syaratnya jangan nangis lagi " goda Paritha membuat Alinka menahan tawanya.
" Mau, tapi jangan culik aku kak " dengan suara serak Dipta menjawab dan pecah sudahlah tawa Alinka dan Paritha dihadapan sahabat yang sudah mereka anggap sebagai adik kecil.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...Jared Darmawangsa Vogh...
...35 Tahun...
...Lovenya Darmawangsa Vogh...
...62 Tahun...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments