...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
" Pak Armand!! Tolong bantuin angkat pak boss, pak..!! " teriak Paritha dari lobby kantor dengan menopang Abhimanyu yang bersandar pada pundaknya.
Laki-laki itu bergerak gelisah dengan keringat dingin yang terus mengucur dari pelipisnya, mungkin karena merasa tidak nyaman dengan suhu badannya Abhimanyu terus-terusan mendekatkan dirinya pada ceruk leher Paritha yang terbuka.
" Ishh bapak..! Jangan bergerak terus saya susah bawa bapak " kesal Paritha sambil mendorong wajah Abhimanyu yang terasa panas untuk menjauh dari ceruk lehernya.
" Ya Tuhan, si bapak kenapa non? " tanya pak Armand diikuti oleh dua bodyguard pribadi milik Abhimanyu yang ikut masuk ke lorong lobby.
Ketiga laki-laki tersebut lantas mengangkut Abhimanyu dari tubuh kecil Paritha yang sudah tidak kuat menopang tubuh bossnya yang notabennya jauh lebih besar dan tinggi dibanding dirinya.
" Tadi hampir pingsan pak di depan pintu ruangan, pak Abhimanyu tidak makan ya pak setelah pertemuan terakhir dengan client Prancis? " selidik Paritha sambil berjalan mengikuti ketiganya yang mengangkut Abhimanyu masuk ke dalam mobil Mercedes Benz E-Class tersebut.
" Sepertinya belum non, bapak tidak meminta saya berhenti kemana pun dan langsung kembali ke kantor setelah pertemuan terakhir tadi " balas pak Armand sambil mengatur napasnya yang ngos-ngosan berhubung sudah tua dan ikut mengangkut Abhimanyu.
Beruntung kejadian Abhimanyu pingsan terjadi setelah hampir seluruh karyawan telah pulang, kalau tidak akan menjadi peristiwa heboh di dalam gedung berlantaikan lima puluh tersebut.
" Dasar nyari penyakit, ck " decak kesal Paritha. Benar saja feelingnya mengatakan dia akan lembur hari ini.
" Ayo pak kita pulang ke mansion " ucap Paritha sambil memasuki mobil tersebut diikuti dengan pak Armand yang ikut memasuki mobil dan mereka bergegas pergi ke mansion mewah pribadi milik Abhimanyu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Dalam dua tahun bekerja, mengurus pak boss sakit adalah hal yang biasa untuk Paritha soalnya kalau bukan dirinya siapa lagi? Mantan Istri Bossnya itu tidak bisa diharapkan apalagi keluarga besar Darmawangsa.
Pernah suatu hari Abhimanyu sakit dan saat Paritha menelepon Levanka, perempuan itu malah sedang asyik mabuk-mabukan dengan temannya di Bali. Membuat Paritha yang malah menjadi kewalahan mengurusi Abhimanyu.
Terkadang Paritha kasihan dengan bossnya itu, bekerja demi kejayaan keluarganya tetapi ketika sakit tidak ada satupun yang mau mengurusnya. Miris.
" Bapak mau makan apa sekarang? Saya bingung kalau bapak nggak ngomong apa-apa " ucap Paritha dengan nada yang frustasi.
Bossnya itu tidak ingin memakan sushi yang baru saja Paritha belikan, padahal itu adalah sushi kesukaan bossnya.
" Saya.. ingin tidur saja, sekretaris Paritha " ucap lemas Abhimanyu dan kembali merebahkan dirinya diatas kasur king size tersebut.
" Nggak bisa!! Bapak harus makan dulu sebelum tidur dan minum obat. Tidak ingat kata dokter tadi? Atau bapak ingin dirawat inap disana? biar saya katakan pada dokter Alvin " ancam Paritha sambil menarik lengan kekar bossnya untuk bangun kembali dengan posisi duduk.
" Kepala saya pusing, sekretaris Paritha " rengek Abhimanyu pada sekretarisnya itu.
" Ya, itu karena bapak belum makan..!! Makanya ayo makan dulu " bujuk Paritha lalu mengambil kotak makanan berisi sushi yang ia beli tadi.
" Ayo, saya suapin!! " berdalih kata suapi akhirnya Abhimanyu terpaksa memakan sushi itu dengan pelototan dari Paritha, tetapi baru suapan sushi ke-empat Abhimanyu mengeluh mual.
" Saya mual, sekretaris Paritha " perempuan itu akhirnya menghela napas dan membawakan resep obat dari dokter kepada Abhimanyu.
" Minum dulu obatnya pak, setelah itu saya kerokin " sontak bahu Abhimanyu menjadi turun mendengar ucapan Paritha karena tahapan kerokan adalah hal yang paling tidak disukai pria itu.
Benar saja selama proses kerokan, Abhimanyu selalu berteriak kesakitan membuat Paritha tak jarang memukul punggung kekarnya dari belakang.
" Jangan goyang, pak..!! Sebentar lagi selesai!! Ini merah-merah tuhh anginnya sedang keluar " jelas Paritha sedangkan Abhimanyu mengernyitkan dahinya.
" Tidak ada sistem kerokan dalam dunia medis, Paritha..!! " balas balik Abhimanyu karena dalam setiap buku yang ia baca laki laki itu tidak pernah menemukan fact kerokan terdapat dalam dunia medis. Apalagi istilah masuk angin.
" Tapi buktinya bapak selalu sembuh kan? " Abhimanyu terdiam dan membuat sekretarisnya itu tersenyum kemenangan.
.
Entah mengapa pemandangan ini sangatlah lucu untuk Paritha. Bagaimana tidak? Malam ini perempuan itu mendandani Abhimanyu seperti bayi yang sedang sakit.
" Saya tidak nyaman dengan bye-bye fever ini, sekretaris Paritha " keluh laki-laki tersebut dengan tangan yang selalu menyentuh bye-bye fever di dahinya tetapi tidak berani untuk mencabutnya.
" Jangan berani bapak mencabutnya..!! Atau saya tinggalin bapak di mansion sendirian " ancam Paritha dibarengi dengan pelototan membuat Abhimanyu tidak berdaya.
Laki-laki itu memakai baju tidur hangat bergambarkan teddy bear yang membuatnya semakin terlihat seperti bayi dan Abhimanyu pastikan setelah ini ia akan memarahi siapapun yang membelikannya baju tidur ini.
" Sudah bapak tidur sana..! " suruh Paritha sambil membereskan beberapa bekas peralatan makan Abhimanyu dan bekas peralatan mengerok laki-laki itu tadi.
Tiba-tiba saja Abhimanyu terdiam dan berkata, " Saya.. tidak bisa tidur " sekretarisnya itu pun menoleh dengan alis yang naik sebelah.
" Pejamkan mata saja pak, saya tinggal dulu ya. Saya mau membuat ramen dibawah " ucap Paritha dengan acuh tak acuh sambil membawa peralatan tadi ke lantai bawah.
" Sepi sekali mansion ini, padahal mansion ini sangat luas tetapi terlihat seperti mansion kematian " ucap Paritha dalam hati sambil melihat interior sekitar mansion tersebut tak jarang wanita itu berdecak kagum melihat beberapa barang seperti lukisan mahal disana.
Duk.. Dukk..
Glek..
" Mengapa seperti ada yang mengikutiku..?!! " batin wanita itu yang bahkan sampai tidak bisa meneguk ludahnya dengan benar. Ia mendengar ada tapak kaki yang mengikutinya dari belakang saat menuruni tangga.
Dengan memberanikan dirinya, Paritha membalikkan badannya perlahan. " Bapak..? Kenapa ikut ke bawah pak?!! "
" Saya belum mengantuk, tolong buatkan saya susu " titah Abhimanyu sambil menuruni tangga dan membuat sekretarisnya itu mendenguskan napasnya.
Setiap pergerakan Paritha ketika membuat ramen dan membuat susu diperhatikan oleh Abhimanyu hingga laki-laki itu tiba-tiba merasa mengantuk.
" Ini pak susunya-? Yahh malah tidur diatas meja makan huhh.. " kalau tidak mengingat Abhimanyu adalah bossnya, mungkin dia sudah menempeleng kepala bossnya itu.
" Lucu juga pak boss kalau sedang tidur " baru ungkapan itu keluar dari benaknya, Paritha langsung memelototkan kedua bola matanya.
" APA SIHH " perempuan itu sontak memukul kepalanya dan melanjutkan menyeruput ramennya sambil mengawasi Abhimanyu yang masih tertidur dengan plester bye-bye fever di kepalanya.
" SEBENTAR..?!! SEKARANG BAGAIMANA CARANYA AKU MENGANGKUT DIRINYA KEATAS?!! AHH BIKIN KERJAAN SAJA "
" GAJIKU HARUS DITAMBAH UNTUK LEMBUR INI, TIDAK MAU TAU " dengus kesal Paritha dalam hati.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments