...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Paritha memberikan betadine pada luka bossnya itu sambi sesekali meniupinya. Wanita itu juga terkadang melirik Abhimanyu untuk melihat reaksi laki-laki itu.
" Kemarin tidak enak badan manjanya setengah mati, sekarang terluka gores mengapa tidak mengeluarkan ekspresi satupun..? " batin wanita itu kebingungan dengan tanpa sadar mencengkram lengan Abhimanyu yang sedang ia pegang.
Ngomong-ngomong, CEO Vogh alias kakak Abhimanyu yang datang tadi sudah pergi 10 menit yang lalu. Entah apa yang Abhimanyu dengan Jared bicarakan karena Paritha diusir secara sarkas oleh Jared.
" Apakah nona Paritha bisa keluar terlebih dahulu? Ini adalah pembicaraan penting antara sesama keluarga Darmawangsa dan tidak boleh ada orang asing di dalamnya " kalau diingat-ingat Paritha yang seharusnya lebih berhak mengusir Jared karena ruangan Abhimanyu juga ruangan wanita itu.
" Sekretaris Paritha, cairan betadine nya " ucapan Abhimanyu yang sembari meringis karena tangannya yang masih dicengkram kuat Paritha dengan kuku-kuku panjang itu hingga menyadarkan Paritha dari lamunannya.
" Oh My God, celana ku kena. Bagaimana cara mencucinya ini " gumam Paritha yang menyesali kecerobohannya dan melepas cengkraman itu, entah kenapa akhir-akhir ini ia sering melamun seperti tertular Abhimanyu.
Paritha melihat ke arah tangan bossnya lagi dimana cairan betadine di tangan bossnya itu hampir mengenai lengan kemeja bossnya juga.
Lantas Paritha menggenggam kembali lengan milik Abhimanyu, " Diam pak! Tangannya jangan bergerak nanti cairan betadinenya kemana-mana. Saya gulung lengan kemeja bapak oke "
Paritha menggulung lengan kemeja bossnya itu sampai siku dan mendapati sesuatu yang aneh. " Mengapa banyak goresan kemerahan..?? " batin wanita itu kebingungan melihat lengan kekar bossnya yang seperti habis digosok lama oleh sesuatu hingga menimbulkan bercak kemerahan.
Sekretaris Abhimanyu itu mendongakkan pandangannya ke arah Abhimanyu. " Bapak tidak berniat ingin-"
" WAAA BAPAKK!! KAN SUDAH SAYA BILANG TANGANNYA DIAMM..!! " histeris Paritha hingga tidak sadar menoyor kepala Abhimanyu seperti saat dirinya menoyor Dipta hingga Abhimanyu jatuh berbaring di sofa.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
" Huhh!! " hela napas kasar ketiga orang tersebut. Dua wanita, yang satunya waria sepertinya.
" Apa masalah kalian..? " tanya ketiganya bersamaan dan ketiganya menghela napas kembali lalu menidurkan diri mereka pada meja kantin. Bahkan sepertinya mereka sudah tidak lagi berminat untuk membeli makan siang hari ini.
" Siapa yang mau cerita duluan? " tanya Paritha tanpa mengangkat kepalanya dari meja sehingga suaranya sedikit tidak jelas.
" Kau saja..!! " jawab Alinka dengan Dipta berbarengan. Lantas wanita itu menghela napas berat kembali.
" Aku hampir tertimpa lampu yang jatuh di Cafe lalu aku juga menoyor kepala pak boss karena pak boss menumpahkan betadine ke celana putihku.." ucap Paritha dengan nada yang tidak bersemangat sambil mengaduk-ngaduk es jeruknya.
" Coba lihat darl " balas Dipta dengan nada yang juga lemas seperti orang mati lalu mengintip dari bawah meja.
" You look like on your period, darl (Kamu seperti sedang menstruasi, darl) " ucap Dipta hendak menidurkan kepalanya lagi di meja.
Takk..
" ADUHHH!! " heboh Dipta yang kesakitan karena dahinya tiba-tiba disentil oleh Paritha, laki-laki itu pun memelototkan matanya tidak terima.
" Dasar mesum!! " umpat Paritha sambil menjulurkan lidahnya meledek Dipta yang masih kesakitan.
" Eyke tidak mesum ya..!! Kalian yang selama ini mesum menyuruh eyke untuk membeli tampon kalian!! " kesal Dipta tak terima mengingat saat sleep over dulu dia pernah disuruh membeli roti jepang oleh dua sahabat perempuannya itu.
Dipta bahkan juga pernah dimintai tolong keduanya untuk membeli kiranti, alhasil laki-laki itu pernah ditatapi aneh oleh mbak-mbak kasir.
" Tenang saja Air, dia kan se-spesies kita cuman beda kelamin doang " ucap santai Alinka membuat Dipta menggerutu tetapi laki-laki itu kembali membaringkan kepalanya pada meja karena sedang malas berdebat.
" Siapa lagi yang akan bercerita? " tanya Paritha menatap kedua sahabatnya yang sepertinya sama-sama kekurangan energi seperti dirinya.
Alinka mengangkat kepalanya tanda ia yang akan bercerita, " Gue nendang lutut CEO Vogh dan mengatainya si^alan " singkat wanita itu dan menjedotkan dahinya ke meja.
" HAH?? " Paritha hingga Dipta ikut mengangkat kepala mereka dan membulatkan mata mereka.
Cerita aneh bin ajaib dari Paritha itu sudah biasa, tetapi kalau cerita itu berasal dari Alinka merupakan sebuah keajaiban.
" Gimana bisa kamu nendang kakaknya pak Abhimanyu, lin? " tanya Paritha dengan raut yang penasaran. Alinka bukanlah tipe orang yang mencari perkara masalah kecuali orang tersebut lah yang duluan mencari masalah dengan wanita tomboy itu.
" Gue sama dia nggak sengaja tabrakan sampai berkas dokumen yang gue bawa jatuh, pas dia nolongin gue. Dia sekalian ngatain gue rata sama pendek " cerita Alinka dengan nada yang kesal mengingat tampang Jared tadi ketika mengatainya.
" Ya udah sekalian aja gue tendang tuh kaki sok panjang terus kabur " hela napas wanita itu sambil mengangkat kepalanya dari meja.
" Tapi gue takut dicariin sama tuh orang. Bisa gawat gue kalau dipecat, cicilan paylater masih banyak weh " rengek Alinka membayangkan apabila dirinya dipecat oleh keturunan Darmawangsa itu walaupun Jared bukanlah menguasai Armawangsa Group melainkan Vogh Group.
" Pak Abhimanyu nggak nyariin gue kan Air?? " tanya Alinka heboh pada sahabatnya itu lantas Paritha menggeleng.
" Sok-sok an bilangin you rata walaupun benar tapi seleranya si medusa yang depan belakang bahkan juga tidak ada " ucap Dipta menanggapi cerita Alinka lalu menarik minuman milik Paritha untuk diminum.
" Memang Dipta Sya^itan " senyum masam Alinka sambil menjambak rambut sahabatnya itu yang berwarna kemerahan.
" ADUHH JANGAN KEKERASAN DALAM TEMAN KE EYKE DONG " ucap Dipta dengan nada yang sebal sambil merapihkan kembali rambutnya yang tadi dijambak oleh Alinka.
" Tapi kemungkinan pak boss nggak bakal ngurusin itu sih. Apalagi hubungan antara saudara Darmawangsa itu.. rumit " Paritha meminum es jeruknya yang tadi sempat diambil Dipta tanpa menghiraukan keduanya yang masih adu mulut.
" Ehh si CEO Vogh memangnya ngapain tadi ke ruangan pak boss..? " tanya Alinka setelah adu debatnya bersama Dipta tadi dan menarik gelas es jeruk milik Paritha lalu meneguknya sampai habis.
" Nggak tau, aku diusir tadi " binar mata kedua sahabatnya itu langsung luntur. Mereka kira mereka akan mendapat gosip baru, ternyata tidak.
" Terus masalah lo apa dip? " tanya Alinka dengan alis naik sebelah, teman warianya ini kalau bukan dia yang bikin masalah ya dia yang buat masalah.
" Nenek eyke pengen eyke datengin dia hari ini dengan posisi eyke harus bawa gandengan " ucap frustasi Dipta mengingat teleponnya tadi bersama sang nenek.
Paritha dan Alinka terdiam lalu melirik satu sama lain, " Lo aja sana yang pergi nemenin dia " telepati Alinka kepada Paritha.
" Nggak mau..! Aku takut dicekoki jus pahit itu lagi " geleng pelan sekretaris Abhimanyu itu mengerutkan alisnya.
" Gue udah kemarin yang kesana..!! Gantian lo lah sekarang. Gue ada acara keluarga nanti " ucap Alinka sambil memelototkan matanya pada Paritha seolah mengancam perempuan itu.
" Apa yang kalian bicarakan? Jadi siapa yang akan menemani eyke kesana..?? " Alinka dan Paritha terkejut ketika suara dari telepati Dipta ikut masuk. Mereka melirik ke arah laki-laki tersebut yang sudah tersenyum manis.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments