Bab 12 - Sikap Aneh Pak Abhimanyu

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

" Ada apa dengan pak boss? Tumben sekali hari ini pakaiannya bukan hitam putih? " bisik dari para karyawan ketika Abhimanyu melewati mereka yang didengar Paritha karena mengikuti laki-laki itu dari jauh.

" Bukankah itu bagus? Artinya pak Abhimanyu tidak seperti orang melayat dan perusahaan ini bukan kuburannya " balasan karyawan satu lagi berambut pendek.

" Ahh apapun itu, hari ini pak boss tampan sekali..!! Aku ingin mengantri untuk menikah dengannya " ucap salah satu karyawati dengan genitnya. Bahkan karyawati dari departement project itu sudah menyiapkan lipstik merahnya untuk diaplikasikan ke bibirnya.

" Pak Abhimanyu sudah pasti tidak ingin dengan yang sudah tidak perawan " ledek teman karyawati tersebut.

" Sia^lan kau! Dia kan juga duda " umpat karyawati tersebut membuat temannya tertawa.

Entah kenapa mendengar pujian dari karyawati tersebut kepada Abhimanyu membuat Paritha bangga. Karena dialah yang menyiapkan turtle neck berwarna cream tersebut untuk dipadukan dengan jas abu-abu yang terlihat cukup mewah.

" Apa sebaiknya aku beralih profesi menjadi desaigner ya? Agar tidak menjadi budak korporat lagi " ucap Paritha dalam hati sambil terkekeh membayangkan waktu yang lebih fleksibel dan tidak harus mengejar target.

Ahh iya, Paritha lupa mengingatkan sesuatu kepada Abhimanyu. " Pak boss..!! " panggilnya pada Abhimanyu tetapi laki-laki itu bahkan tidak memberhentikan atau memperlambat langkahnya.

" Apa dia tidak dengar ya..? " batin Paritha dalam hati dan segera mengejar langkah panjang Abhimanyu.

" Jangan lupa jadwal kencan bapak nanti jam 6 sore..! " ucap Paritha dengan berbisik bahkan menarik bahu lelaki yang tingginya cukup jauh dengannya. Agar tidak ada orang yang dapat mendengar pembicaraan mereka.

" Baik " hanya sepatah kata itu yang Paritha dengar dan laki-laki itu langsung berlalu tanpa menunggunya.

" Ada apa dengannya..?? " batin wanita tersebut kebingungan, entah perasaannya atau memang dari tadi pagi Abhimanyu seolah menghindarinya? bertatapan saja pria itu seolah enggan.

" Ada apa sih dengannya?!! Padahal aku bahkan sudah merelakan kemejaku dimuntahi si pak boss. Dasar tidak tau terima kasih..!! " sinis Paritha yang sepertinya sudah yakin Abhimanyu memang menghindarinya.

Perempuan itu bahkan rela hari ini hanya memakai kemeja putih yang dipinjamnya dari Abhimanyu dengan celana hitam kemarin yang untung tidak terkena oleh muntahan. Karena Paritha telat bangun, wanita itu bahkan tidak mengenakan make up sekarang.

" Padahal tadi dia bangun duluan..!! Tapi dia tidak membangunkanku. Dasar kejam " ucap wanita itu dalam hati sambil mencebikkan bibirnya.

" Sudahlah, aku ingin membeli sarapan dulu " monolog Paritha yang menjadi lapar mengingat kekesalannya terhadap Abhimanyu dan berbalik arah ke kantin.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Disisi lain seorang laki-laki dewasa terlihat melamun saat keluar dari lift berlantaikan 13 dan berbelok masuk ke sebuah ruangan bernuansa abu-abu.

" Selamat pagi pak Abhimanyu, ada yang bisa kami bantu pak? " sambutan ramai itu membuat laki-laki itu terbangun dari lamunannya dengan menimbulkan reaksi ling-lung.

Laki-laki itu menatap interior ruangan tersebut dan benar saja ia salah ruangan bahkan salah lantai pada saat turun lift.

" Ya Tuhan, apa yang saya pikirkan?!! " sejenak Abhimanyu terdiam hingga membuat seluruh karyawan departement Accounting merasa kebingungan dan panas-dingin.

" Apa kita ada salah pemasukan data..?? " telepati salah satu pekerja disana dengan melirik rekannya.

" Semoga saja tidak, accounting bulan kemarin sudah kita cek sampai tiga kali sesuai request bu Paritha " tanggap rekan tersebut dengan menggelengkan kepalanya pelan.

" Ekhem, saya ingin meminta laporan Accounting bulan kemarin " ucap Abhimanyu setelah berdiam diri selama 5 menit.

" Eumm.. kami sudah menyerahkannya kepada sekretaris Paritha pak kemarin " skakmat untuk Abhimanyu.

" Baik, ekhem saya tidak tau. Akan saya cek nanti, terima kasih " sontak para karyawan tersebut membungkukkan diri mereka 90 derajat saat Abhimanyu keluar dari ruangan mereka.

Dengan langkah terburu-buru, Abhimanyu segera memasuki lift dan memencet lantai 50 dengan terus memelototinya agar ia tidak salah lantai lagi. " Sepertinya ini efek saya sakit.. " ucapnya dalam hati sambil menghembuskan napas dan mengusap wajahnya.

" Berhenti memikirkan itu..!! Dasar bo^doh " umpat Abhimanyu pada dirinya sendiri dengan wajah yang memerah mengingat kejadian tadi pagi.

Laki-laki itu terbangun di pangkuan seorang perempuan layaknya anak bayi dan bahkan secara tidak sadar menempelkan bibirnya pada leher jenjang tersebut.

" Memalukan sekali, saya terlihat seperti anak bayi kepada Paritha " gumamnya. Sebab itulah Abhimanyu seolah mengacuhkan sekretarisnya itu karena ia tidak tau bagaimana cara menghadapi Paritha atau berjaga-jaga saat  tiba-tiba sekretarisnya itu akan meledeknya akibat perilakunya semalam.

" Bahkan saya muntah di bajunya.. " Abhimanyu kembali menutup wajah dan bahkan telinganya yang terlihat merah padam.

Untung saja lelaki itu melakukannya saat sedang sakit dan diantara alam bawah sadar kalau tidak sudah dipastikan ia akan disembelih oleh sekretarisnya itu.

" Tetapi.. saya dapat tidur dengan nyenyak semalam tanpa bantuan permen itu setelah mendapat ingatan itu. Bagaimana bisa..? " disamping rasa malunya entah kenapa Abhimanyu mendpat secuil perasaan senang karena dapat tertidur dengan nyaman.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Dukk..

" Terima kasih kembali " ucap sinis Paritha saat mendapati bossnya itu malah melamun ketika dirinya meletakkan soto lamongan beserta nasinya diatas meja.

" Ahh.. iya. Terima kasih sekretaris Paritha " ucap kaku pria itu, bukannya langsung memakan makanannya Abhimanyu malah kembali asik dengan tablet miliknya.

" Ck " decak perempuan tersebut menarik tablet berharga puluhan juta tersebut dari hadapan Abhimanyu.

" Makan dulu nggak..!! Nanti sakit, saya lagi yang repot..!! " galak Paritha sambil memelototkan kedua bola matanya dengan berani kearah bossnya itu.

Sejenak Abhimanyu terdiam dan menatap kearah lain. " Maaf saya merepotkan " ucapan itu membuat sekretarisnya tiba-tiba menghela napas.

Paritha mengeluarkan soto lamongan tersebut dari kantong plastiknya sekaligus mengeluarkan nasi yang dbungkus oleh kertas minyak tersebut. " Kalau memang tau merepotkan, jaga kesehatan " ketus perempuan tersebut sambil mengambil sebuah kursi.

" Aaa..! Buka mulutnya " ucap Paritha yang menyodorkan sendok berisi nasi lengkap dengan kuah sotonya ke hadapan Abhimanyu.

" S-saya bisa makan sendiri..!! Saya bukan bayi " wajah laki-laki tersebut kembali memerah ketika Paritha memperlakukannya seperti bayi.

" Ya sudah..! Cepat makan. Saya juga ingin memakan rawon punya saya " dengus perempuan tersebut mengasihkan sendok plastik itu kepada Abhimanyu.

" Tidak usah malu..! Bapak juga tidak usah menghindari saya. Anggap saja kejadian semalam itu tidak ada, saya juga akan melupakannya " ucap Paritha dengan nada yang datar sambil menyiapkan rawon dan nasi miliknya.

Abhimanyu memberhentikan pergerakan mengunyahnya dan menatap balik kearah Paritha dengan tatapan yang tidak dapat terbaca.

" Mengapa hati saya merasa sakit..? Apakah saya harus membawanya ke dokter Alvin kembali? " laki-laki itu menggeleng-gelengkan kepalanya dan melanjutkan makannya.

" Apakah dia merasa pusing? Mengapa kepalanya digelengkan terus..? " ucap Paritha dalam hati yang dari tadi memperhatikan bossnya itu makan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!