Bab 3 - Tips naik gaji

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

" Terima kasih atas kerja kerasnya hari ini " ucap keduanya berbarengan sambil membungkukkan badan mereka 90 derajat.

Terkesan aneh tapi memang itulah rutinitas pamitan antara Abhimanyu dengan Paritha ketika pekerjaan mereka sudah selesai, rutinitas pamitan ini bermula dari awal Paritha masuk kerja. Mungkin inilah adat dari Armawangsa Group..?? Paritha sebagai budak korporat hanya mengikuti saja.

" Sekretaris Paritha, anda bisa pulang "

" Ya memang saya pengen pulang pak " ucap Paritha dalam hati lalu membawa tasnya dan pergi dari ruangan CEO tersebut.

" Huftt.. lagi-lagi pulang jam 9. Inilah nasib budak korporat, untung saja gajiku selalu naik 20% setiap tahun " gumam Paritha sambil cekikikan karena ia mengingat bagaimana proses dirinya selalu mendapat kenaikan gaji 20% per tahunnya.

...----------------...

" Ini surat pengunduran saya, surat ini sudah disetujui oleh pihak HRD. Tinggal bapak saja yang menyetujuinya " ucap datar Paritha sambil mengasihkan sebuah amplop putih dihadapannya.

" Baiklah, saya menyetujuinya " ucap Abhimanyu tak kalah datarnya. Tatapan mereka bahkan sengit bagaikan dua mata pisau saling beradu.

Pada saat itu baik Paritha dan Abhimanyu tidak ada yang ingin mengalah dengan emosi dan ego masing-masing yang tertahan. Paritha yang pada saat itu kesal karena dituduh pelakor oleh mantan istri Abhimanyu dan menyalahkan Abhimanyu.

Sedangkan Abhimanyu yang pada saat itu sedang pusing akan perceraiannya pun menjadi kesal karena disalahkan atas kesalahan yang ia tidak tau menau.

Paritha memang salah membubuhkan masalah pribadi diatas masalah kantor hingga wanita itu resign. Tapi toh Abhimanyu tidak mempertahankan dirinya ditengah 1 tahun dirinya hampir bekerja, untuk apalagi dia disini?

" MENGAPA DOKUMEN PENTING ITU BISA TERLEWAT HAH..?!! BECUS TIDAK SIH KAMU " Abhimanyu yang terkenal kalem itupun seketika meledak ketika mendapati sekretaris barunya lalai tidak membawa dokuen penting disaat meeting penting dengan company lain.

" Sa-saya.. hiks.. hiks.. saya minta maaf " ucap sekretaris baru Abhimanyu sambil berlari keluar dari ruangan CEO. Sekretaris itu adalah sekretaris kedua yang ia dapati setelah Paritha resign.

" Yang benar saja.. " desah kasar Abhimanyu dengan mengusap wajahnya kasar.

Tok.. Tokk..

" Masuk..!! " ucap Abhimanyu dengan nada lelah.

Bu Mira selaku pihak HRD menghembuskan napas dengan berat ketika memasuki ruangan CEO tersebut. " Kalau saya boleh saran tuan, lebih baik tuan bujuk sekretaris Paritha kembali kesini saja. Tidak ada sekretaris se-cekatan sekretaris Paritha lagi tuan "

Ucapan tersebut akhirnya membuat Abhimayu mengalah dan menurunkan ego, dibanding ia harus kehilangan beberapa punda-pundi uang kembali. Mending laki-laki itu membujuk sekretaris cerewetnya itu untuk kembali.

Malam harinya, Abhimanyu sudah bolak-balik dihadapan kasurnya sebanyak 30 kali mempertimbangkan untuk menurunkan egonya dan menelepon mantan sekretarisnya itu.

" Hahh.. sudahlah.. " hela napas Abhimanyu dan akhirnya ia mendial-up nomor telepon milik Paritha.

" Halo..? Heum- ada apa pak? " suara Paritha terdengar lebih dahulu dari balik teleponnya. Suara tersebut terdengar serak seperti habis bangun tidur.

" Kembalilah ke Armawangsa Group, sekretaris Pari-" ucapan Abhimanyu langsung terpotong oleh ucapan gadis setengah sadar itu.

" Note pak, hoamm.. mantan sekretaris " ucap Paritha disela nguapannya.

" Baiklah, kembalilah mantan sekretaris Paritha. Saya akan menaikkan gaji kamu 10% setiap tahunnya " tawar Abhimanyu kepada mantan sekretarisnya itu.

Keheningan sejenak berada diantara mereka berdua, dibalik telepon Paritha memelototkan matanya sambil mencoba mencerna pikirannya. Siapa yang tidak akan terkejut karena ditarik ke perusahaan kembali dan malah ditambah gajinya di jam 2 pagi?

" Sekretaris Paritha..? "

"Iya pak, saya masih disini. Boleh nambah 10% lagi pak? " tawar balik Paritha membuat Abhimana berpikir terlebih dahulu.

" Baik, balik ke Armawangsa Group besok sekretaris Paritha " setuju Abhimanyu setelah 2 menit berpikir membuat Paritha hampir teriak kesenangan.

" SIAP PAK "

Akhirnya hidup Abhimanyu dan Armawangsa Group kembali tenang ketika Paritha kembali ke kantor seolah tidak terjadi apa-apa.

...----------------...

Paritha memasuki rumahnya dalam keadaan lelah, 30 menit perjalanan di taxi dari perusahaan ke rumah nyamannya menjadi 1 jam lamanya karena terdapat parade yang membuat macet di jalan padahal sudah jam 9 malam.

" KAKAKK!! " sebuah teriakan perempuan terdengar menggema di dalam rumah, perempuan yang memanggilnya kakak itu bahkan langsung lompat ke punggungnya dalam keadaan Paritha yang tak siap.

" AN^JIR DEK!! UHUKK.. UHUK.. " kebiasaan mengumpat Alinka sepertinya sudah tertular kepada Paritha. Alinka mengumpat karena tiba-tiba adik bagongnya itu memeluknya dari belakang dengan sangat erat seperti berniat membunuh dirinya.

" IHH KAKAK MULUTNYA KETULARAN KAK ALINKA, TIKA ADUIN KE PAPI LOH YA..!! " memang dasarnya Prastika Kencana Amurwathi ini jail kepada kakaknya.

" PA- HEUMM!! " Paritha menutup mulut adiknya yang lebih berisik daripada dirinya itu saat Prastika hendak  memanggil ayah mereka.

" Berisik ahh anak kecil..!! " Prastika yang mulutnya masih dibekap oleh kakaknya menoleh dengan memelototkan kedua bola matanya.

" Enak saja anak kecil..! Kita hanya beda 5 menit yaa..!! Sudah bagus aku memanggilmu kakak daripada Air " sinis Prastika sambil menaikkan sebelah bibirnya seolah sedang menjulidi kakaknya.

" Air, sudah pulang nak..?? " suara berat itu menyudahi kakak beradik kembar yang sedang saling menatap sinis.

" Sudah papi " jawab Paritha lalu ia memeluk papinya yang sudah merentangkan tangan kepadanya. Paritha bahkan melewati Prastika dengan senyum kemenangan.

" IHH PAPII-!! LIHAT ITU KAK AIR..!! AKU JUGA MAU DIPELUK POKOKNYA " sebal Prastika dengan kaki yang dihentak-hentakkan lalu berlari kearah ayahnya dan Paritha yang masih saling berpelukan.

" BOCAH!! NGGAK USAH SERUDUK JUGA DONG..!! " kesal Paritha karena wanita itu dan ayah mereka bahkan hampir jatuh. Sebagai balasan setimpal Paritha menyentil dahi adiknya.

" ADUHH..!! PAPII, KAK AIR KASAR!! " adu Prastika seperti anak kecil dan bersembunyi dibalik ketiak papinya membuat sang papi malah tertawa.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

" Gimana kuliahmu? " tanya Paritha sambil memandang langit-langit kamarnya, bertanya kepada Prastika yang sudah berbaring disampingnya dan ikut menatap langit-langit kamar.

" Ya gitu " jawab singkat Prastika.

" Ya gitu gimana? Yang jelas dong, kamu udah mau 5 tahun kuliah dek. Mau jadi mahasiswi abadi? " kesal Paritha lalu menoleh kearah adik kembarnya itu. Umur adiknya itu saat masuk kuliah tergolong telat, sekarang jadi mahasiswi abadi lagi.

Prastika mendengus napas kasar, " Ya lagian aku dikuliahin di jurusan yang aku bahkan sebenarnya nggak mampu. Kenapa nggak kakak aja sih? Kenapa harus aku? "

" Karena kamu anak kesayangan mami, dek " sayangnya ucapan Paritha hanya dapat ia pendam di dalam hatinya.

" Padahal ya, kakak tuh lebih pintar daripada aku apalagi tentang bisnis. Kenapa nggak kakak aja sih? padahal aku kepengen di jurusan desain " oceh Prastika yang masih menatap langit-langit kamar tetapi melihat kakaknya itu sudah tidak menanggapinya, ia akhirnya mengecek sang kakak.

" Dihh gitu..!! Aku ditinggal tidur tcih " sinis Prastika lalu kembali menatap langit-langit kamar yang sangat indah karena terdapat bayang bintang-bintang dari lampu tidur milik kakaknya itu.

" Andai mami dan papi tidak bercerai, aku tidak akan menjadi mahasiswi abadi atau mungkin kak Air yang menggantikanku " hela napasnya.

...Prastika Kencana Amurwathi...

...28 Tahun...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!