Hari ini Frayza menjadi seorang pria muda yang berkepala plontos.
“Jangan tegang,” ucap Ramon.
“Ini terasa asing dan baru untukku untuk memulainya.”
“Percayalah padaku, aku sudah memikirkannya.” Ramon membawanya ke tempat hunian baru Frayza.
Sebuah gedung Apartemen yang jauh lebih baik dari kost sebelumnya. Digna menyambut kedatangan Frayza untuk pertama kalinya. Yah, Digna adalah pacar Ramon yang mengidap kangker stadium 3. Walaupun sakit, tapi Digna tidak menunjukkan lemah sama sekali. Raut wajah ceria dan bibir yang pucat sudah menjadi gambaran betapa bahagianya gadis pejuang kangker itu.
“Sayang, kedepan biarkan Fred tinggal bersamamu ya. Dia sebatang kara.”
“Tapi sayang, fred kan lelaki. Apa kau tidak kawatir akan terjadi omongan orang?”
“Tidak, aku percaya kepada Fred tidak akan macam-macam disini. Katakan saja kalau dia adalah adikku, dengan demikian orang-orang tidak akan mengusiknya lagi.” Ramon menepik pundak Frayza.
“Sebaiknya aku kembali ke tempat kost-ku saja, aku tidak mau merepotkan. Maaf permisi.” Frayza merasa kaku dan canggung.
“Tunggu Fred, kau butuh tempat tinggal. Dan Digna butuh teman untuk memanti kesehatannya. Apa kau mau melepaskan diri dari jeratan mantan pacarmu yang gila itu?” tangan Frayza ditarik Ramon agar tetap duduk.
“Sayang...” ucap Digna penasaran.
Awalnya Ramon berat hati menceritakan siapa jati diri Frayza yang sebenarnya. Namun, Ramon tidak menceritakan jika Frayza yang menyamar menjadi Fred adalah seorang wanita. Karena sikap cemburunya Digna yang kadang berlebihan terhadap teman lawan jenis Ramon.
“Oh jadi seperti itu ya, baiklah Fred kau boleh tinggal disini selama beberapa waktu.” Digna menyambut Fred dengan baik.
“Kau dengar sendiri Fred, pacarku Digna menerimamu?” Frayza mengangguk.
“Nah mulai sekarang kau bisa tinggal disini bersamaku, karena Ramon akan pergi untuk misinya.”
Sebuah misi? Misi apa? Siapakah Ramon sebenarnya? Pekerjaan apa yang dia lakukan dalam jangka waktu yang lama ini, lantas kenapa Ramon rela berpisah jarak dan waktu dengan kekasihnya. Apakah benar Digna sakit kangker seperti yang mereka dengungkan berulang kali?
*
*
*
×××× SINGAPURA,
Setelah mengantongi berkas surat kematian Frayza. Keluarga mengadakan pertemuan dengan Frank disebuah hotel yang sudah dipesan sebelumnya.
“Aku sangat menyesalkan hal ini, tapi kejadiannya begitu cepat dan ini mendadak.” Frank menyeka air matanya yang menetes.
“Putriku Frayzaaa.... Hiks hiks...” isak ayah Frayza.
Dia terduduk diatas ranjang dan didampingi Julian yang memeluknya. Sedangkan ibu Frayza hanya duduk termenung dan memegang secangkir kopi. Tangannya gemetaran memegang cangkir yang mendekat dengan bibirnya. Frank merangkai cerita palsu kematian Frayza agar tidak menimbulkan kecurigaan.
“Awalanya aku tidak percaya, Fray melakukan pekerjaan kotor ini di Batam. Dia menjadi wanita penghibur di Bar malam dan penari striptis disana. Jujur, aku awalnya ragu karena selama ini aku mengenal Frayza gadis penurut dan pekerja keras. Tapi, saat aku sedang menemani atasanku minum. Ternyata wanita penghibur yang dipesan dirinya. Aku menegurnya, tapi dia menyiramku dengan air. Sungguh, sikapnya sudah berubah.”
“A-aku tidak menyangka jika dia manjadi liar,” sambil menggertakkan giginya.
“Bibi, mana mungkin aku mengada-ada dan mengarang cerita tentang mendiang Frayza. Aku sudah mengenal putrimu sejak bangku sekolah, dan jujur aku belajar berselingkuh dari dirinya juga. Jadi jangan salahkan aku dan Franda jika menjalin hubungan dibelakangnya.” Imbuh Frank.
“Apapun yang terjadi, bagiku kak Frayza adalah kakakku yang baik” potong Julian.
“Benar, yang aku tahu putriku Frayza adalah anak yang rajin dan pekerja keras. Dan kau, ya kau! Satu-satunya pria yang dia tulis di dalam buku hariannya!” ayah Frayza menyibak tabir yang belum Frank ketahui.
Dan pintu hotel tempat mereka berkumpul terbuka, sosok Franda yang sudah menjadi model papan atas datang. Tas mahal bertabur emas dia tenteng. Baju mewah dan terbuka menempel ditubuhnya yang sempurna mirip boneka.
“Untuk apa kalian bersedih kehilangan seorang Putri yang tidak berguna. Kalian seharusnya menonjolkan aku, Putri yang bisa dibanggakan daripada seorang wanita penghibur murahan cih.” Ketus Franda.
“Kak!” bentak Julian.
“Julian, aku ini adalah kakak tertua mu. Jangan kehilangan sopan santu ya, ingat aku sudah mencarikan kau sponsor untuk masuk sekolah basket di Amerika!”
Percekcokan sengit terjadi antara Franda dan Julian. Membuat riuh dan kacau suasana. Dan Frank yang melerai percekcokan ini, agar segera melakukan upacara penghormatan terakhir untuk Frayza.
“Baiklah, sebagai ayah dari putriku yang sudah meninggal aku akan membuatkan upacaranya.” Ayah Frayza beranjak berdiri.
“Tunggu Paman, Frayza sudah di makamkan di Batam. Di Pemakaman umum, jadi kita hanya perlu mengubah data keluarga terbaru saja.”Frank memberikan saran.
“Benar, aku tidak mau memiliki kakak mantan seorang penghibur murahan.”
“franda, tak bisakah kau sedikit saja tidak merendahkan kakak sulungmu. Walaupun dia kain lap di keluarga kita, setidaknya dia berguna menyokong ekonomi keluarga. Dan kau, apa yang bisa kau kerjakan selama ini? Tidak ada kan, hanya berfoya-foya dan liburan keliling dunia.”
“Ibu! Jangan sandingkan aku dengan anak sulungmu itu, apa kau tahu. Selama ini orang-orang selalu memuji Frayza karena rajin dan pintar, selain cantik tidak ada kalimat yang aku sandang. Aku mau membuktikan kalau aku bisa lebih segala-galanya.”
“Sayang, kau jangan emosi. Tenangkan emosimu, kita semua sedang berkabung atas kematian Frayza.” Bujuk Frank.
“Apa! Kau merasa sedih karena mantan pacarmu mati, kau menyesal karena sudah menguranginya? Apa kau berencana menyusulnya, oh ternyata kau masih menaruh hati padanya ya. Baiklah mulai sekarang hubungan kita putus!” Franda menutup pintu hotel dan pergi meninggalkan kamar tempat keluarganya berkumpul.
“Fran... Tunggu,” Frank gagal menghentikan kepergian Franda. Dia kembali masuk ke kamar dan melanjutkan cerita perihal alasan kematian Frayza.
“Kak Frank, apakah kak Frayza tidak sedikitpun menyinggung kami keluarganya?” tanya Julian.
“Dia hanya berkata, keluarga yang seperti parasit lebih buruk dari pengemis jalanan. Dia menilai keluarga tidak lebih dari orang yang memanfaatkan dirinya. Saat aku mengikutinya disebuah gang usai melayani tamunya. Ku lihat dia memakai sabu narkotika, dan aku tak berani mendekatinya. Dan fatalnya, dia overdosis di tempat kejadian. Aku tidak mungkin mendekatinya dalam keadaan sekarat, karena akan merusak citraku sebagai pengusaha muda.” Frank membela dirinya sendiri.
“Putriku sulung yang gegabah, kenapa kau begitu bodoh. Sekarang kau mati konyol, seharusnya kau katakan saja apa keinginanmu daripada menjadi aib yang memalukan.” Ibu Frayza sesak dadanya dan memukuli kepalanya penuh penyesalan.
Tak ada isak tangis kepedehan atas kabar kematian Frayza. Karena rasa kecewa dan malu atas riwayat hidup Frayza. Nampak kekecewaan yang terlihat jelas dari wajah keluarganya, dan Frank yang terakhir keluar dari kamar mengantar rombongan keluarga Frayza.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments
Made Sukerti Mariasih
kpan up lagi thor udh 3hari lo thor up nya banyakin dong thor ,,,?
2020-11-29
1
Anyle Tiwa
selalu suka
2020-11-26
2