Hubungan Frank dan Frayza semakin intim dan bebas, setiap akhir pekan mereka menjelajahi hotel untuk adu keterampilan dan ketangkasan. Hingga suatu ketika, karena Frayza datangnya buru-buru dia lupa menelan pil kontrasepsi.
“Frank, kita jeda dulu ya main ininya, “ pinta Frayza yang sudah dijajah tangan binal Frank.
“Hissss, bodoh amat ah! Kepalangan datang kemari juga kan.”
Tak terima penolak Frank yang terus-menerus menggempur pagar ayunya yang imut-imut. Frayza hanya bisa memejamkan mata. Antara menikmati atau ingin segera disudahi saja.
“Frank, kapan kau akan meminangku?”
Hanya dengusan nafas lelah yang terdengar, bukan jawaban waras yang diharapkan Frayza. Kesal kekasihnya tak merespon pertanyaannya. Dia menulis kalimat menohok di kaca kamar Frank. Yang tulisannya “HABIS ENAK-ENAK JANGAN DIENAKIN TERUS, KAPAN KITA ENAK-ENAK BABLAS JADI ANAK-ANAK?”
“Fyuhhhh... pergi juga tuh si cerwet, “ keluh Frank yang tadi pura-pura tertidur.
Dirinya hanya memerlukan Frayza untuk mengerjakan tugas kuliahnya yang masuk kerja magang. Dan selain itu untuk urusan keenakan hasrat kelakiannya. Bukannya perasaan suka atau cinta yang Frank rasakan. Hanya saja, Frayza sudah tak menarik dimatanya.
“Andai yang saat ini aku pacari Franda mungkin segera aku pinang,” mengintip dari dalam jendela kamarnya.
Tampak Frayza berjalan di kegelapan malam untuk kembali ke rumahnya lagi. Anehnya Frayza bertahun-tahun main kucing-kucingan untuk berpacaran dengan frank. Di dalam bis, dia merenung dan menghitung tanggal menstruasinya. Sudah 4 tahun menjalani hubungan layaknya suami-istri. Saatnya Frayza memainkan peranannya agar Frank menikahinya.
*
*
*
--- DI RUMAH,
Saat tiba dirumah, nampak Franda sudah mengemasi barang-barangnya. Yah, Franda berhasil masuk agensi model dan artis yang berkantor di Hongkong. Rencananya Franda akan melanjutkan karirnya sembari memperdalam ilmu seni peran.
“Hai Kak Fray, sudah pulang ya? “ sapa Franda.
“Iya, jadi kapan kau berangkat ke Hongkong?”
“Malam ini Kak, mau mengantarku?”
“Oh tidak, butik Ibu sedang ramai pesanan gaun.”
“Tunggu dulu Kak, aku menemukan ini.”
Mata Frayza terbelalak seperti belalang kumbang. Ternyata alat tes kehamilan dan pil kontrasepsinya. Dari mana Franda tahu barang-barang nista itu disembunyikan?
“Kembalikan padaku!”
“Tidak! “
Kakak-beradik itu saling adu rebutan barang pusaka penunda kehamilan.
“Baik, aku akan tutup mulut dan merahasiakan ini. Tapi dengan syarat!”
Akhirnya Frayza tahu keinginan adiknya yang tak lain dan memang seputar uang. Akhirnya Franda berhasil menguras habis isi saldo tabungan Frayza.
“Aku sisakan uang jajan untukmu seminggu saja ya Kak, kuharap cukup.”
Seperti orang bodoh saja, usai diperdayai Frank. Kini adiknya Franda juga mengintimidasi hidupnya.
“Kenapa aku menjadi orang baik sih Tuhannnnnnnn! “ teriak Frayza.
Dirinya begitu bodoh karena terpedaya cinta dan keluarga. Sudah 4 tahun ini dia seperti sapi peternakan yang diperah susunya. Dan bekerja seperti kuda tak kenal siang dan malam. Bila disandingkan dengan Franda adiknya, Frayza tak ubahnya pembantu.
*
*
*
Esok harinya, dimana Franda hendak bertolak ke Hongkong. Keluarganya mengantar ke Bandara. Kecuali Frayza yang diutus mengurus Butik oleh Ibunya.
“Kak Fray, apakah kau tahu siapa pria ini?” salah satu karyawan jahit di Butiknya menunjukkan foto.
“Ini adalah Frank,” ucap lirih Frayza.
“Kau mengenalnya?”
“Dia pacarku, semalam kami baru saja bertemu. Huppmmmhh huueeekk.” Frayza merasakan mual hebat.
Dibantu karyawan jahit Butiknya, ternyata Frayza masuk dan tidak telat datang bulan. Padahal Frayza berharap bisa hamil, agar Frank segera menikahinya.
“Kak Fray, jika Frank kekasihmu dia tidak hanya mencicipinya tubuhmu dan meminjam otakmu. Tapi dia akan melibatkanmu dikehidupannya bukan?”
Kalimat menohok itu terlontar dan benar juga.” Benar juga, ada urusan apa Frank mengantar Franda ke Bandara. Lalu kenapa aku tidak diijinkan ikut mengantar?”
“Lebih baik kau susul saja mereka Kak, tidak baik hidup dalam harapan-harapan tanpa tujuan jelas. Masih ada waktu untuk menciduk Frank,” bujuk karyawan butik jahitnya.
Dengan berbekal keberanian yang berapi-api. Frayza naik taksi menuju Bandara, pikirannya sedang diatur sebaik mungkin. Dia harus mengawali pembicaraan apa dan bagaimana?
*
*
*
BANDARA,
Belum ketinggalan jam keberangkatan Franda ke Luar Negeri. Dia melihat Julian yang menyedot susu sambil berjalan. Dan ditujukanlah keberadaan keluarganya dan Frank. Ternyata keluarga Frank berada di meja yang sama.
“Julian, apa kau tahu kalau yang duduk di meja itu adalah orang tua Frank.” Julian mengangguk.
“Jadi kau sudah tahu?” Julian mengangguk sambil menyedot minumannya.
Frayza mengurungkan skenario pura-pura hamilnya kepada Frank. Karena ada orang tuanya juga, selain itu dia juga malu jika ketahuan bohong.
“Kak Fray!” Franda berdiri dari kursi duduknya.
“Bukannya Ibu sudah memerintahkanmu untuk di Butik, untuk apa kau kemari?”
“Adikmu sudah kami antar, kau seharusnya bekerja di Butik saja. Untuk apa kai kemari, lagipula kau kan anak sulung. Tanggungjawabmu tinggi, jangan seenaknya berkeliaran.” Hardik ayah Frayza.
“Ayah, Ibu-Kak Franda jangan keterlaluan lah. Kan Frayza sudah sampai kemari juga. Setidaknya dia mau berpamitan sebentar dan kembali bekerja, “ bela Julian.
“A-aku kemari untuk menanyakan satu hal saja.” Menatap Frank yang menundukkan kepalanya.
“Katakan secepatnya, agar kau lekas pergi!” cerca Ibunya.
“Baiklah, aku akan pergi setelah kalian menjawab jujur pertanyaanku.” Frayza mengambil nafas panjang dan mengolah kalimatnya benar-benar. “Frank, kenapa bisa ada di sini?”
“Hahaha oh itu, Frank ternyata sudah diterima bekerja di Jepang. Dan kebetulan juga pesawatnya transit di Hongkong. Jadi penerbangan mereka di pesawata yang sama.” Kaki ibunya diinjak oleh Franda yang geram.
“Bukan, itu bukan jawaban yang jujur. Frank, kita sudah pacaran 4 tahun. Dan selama itu pula kau menjanjikan aku harapan palsukah?” teriak Frayza yang penuh amarah.
Plak! Tamparan panas mendarat di pipi kanan Frayza. Ternyata itu adalah tangan ibu dari Frank.
“Putraku tidak akan memiliki hubungan dengan wanita rendahan sepertimu. Hanya karena kau teman sekolahnya dulu. Bukan berarti Frank menyukaimu lebih. Perlu kau ketahui, bahwa sebenarnya Franda dan Frank sudah berpacaran secara resmi 2 tahun lalu.”
Rasanya Frayza ingin pergi ke Planet lain yang penghuninya tidak memiliki perasaan. Daripada merasakan sakitnya dihianati oleh orang terdekatnya. Julian yang menatap polos kakaknya mengacungkan dua jari berbentuk huruf V. Yang artinya Julian mengetahui hal itu juga.
“Frank!” teriakan Frayza itu menggema kencang.
Orang-orang yang berlalu-lalang berhenti sejenak dan memperhatikan Frayza. Dipanggilnya keamanan untuk meringkus Frayza pergi dari Bandara.
“Huhuhuhu huks huks sampai hati kalian berulah seperti ini kepadaku!” kedua lengan tangannya diapit keamanan yang menyeretnya.
Hanya Julian yang setia mengikuti kakak sulungnya diperlakukan seperti gembel. Yang memang wujud dari penampilannya Frayza mirip gembel.
“Kak Fray, pulanglah dan ini ongkosnya. Kau tidak diterima lagi, lebih baik kau pergi dan mencari tempat yang bisa menerimamu.”
Mendengar nasehat Juliat itu, Frayza yang masih tersulut api amarah pergi. Dia tak langsung pulang kerumah, tapi kembali ke Butik. Benar seperti dugaan kalian, Frayza mengambil barang-barang yang dianggap penting dan laku untuk dijual. Keadaan Butik yang sudah tutup membuat aksinya lancar. Dia menjual alat-alat itu ke toko loakan dan memperoleh uang yang lumayan. Setelah tiba dirumah, Frayza mengambil barang-barang pribadinya. Dan kabur dari rumahnya. Perjalanannya kali ini dikatakan nekat dan berani. Karena luka hati inilah yang memotivasi Frayza menjadi gadis eh bukan gadis lagi ding, tapi wanita yang tangguh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments
atmaranii
tuh kluarga laknatt
2021-03-21
1
temok
waaahhh... jahat bgt ni kluarga n si frank🥺🥺
2021-03-08
1
Tha
kayak nya seru nih.
2021-01-19
1