Kurang tiga hari lagi gajian, tapi saldo di Rekening tabungan sudah habis. Sepertinya Frayza akan puasa sampai tanggal gajian tiba.
“Aduh!”
Sesuatu menimpa kepala Frayza saat dirinya melamun. Ternyata Ramon yang melempar nasi bungkus dari atas sepeda kayuhnya.
“MAKAN!” perintahnya ketus lalu pergi.
“Lain kali beserta minumannya ya,hehehehe” kekeh Frayza girang.
Dengan lahap Frayza menyantap kwetiaw daging sapi asap. Walaupun Ramon orang baru dia kenal, namun dia begitu paham akan kondisi pelarian Frayza. Tak ingin membenani Ramon keterusan, sepulang kerja Frayza menjual ponselnya.
“Yakin nih Mbak dijual ponselnya? Harganya jatuh lo” ucap pegawai konter.
“Iya Pak, lagi butuh uang bukan butuh komunikasi.”
“Kalau pacar atau keluarga nyari tahu kabarnya Mbak gimana?”
“Lewat sanubari dan telepati bisa, yang penting perut aman buat kerja besok.”
Tanpa pikir panjang lagi, pegawai itu menaksir harga ponsel dibawah pasaran. Karena sudah termasuk barang tak resmi. Dengan demikian, Frayza yak perlu menjadi beban Ramon.
*
*
*
---ADEGAN FRANK,
Dari dalam mobil Frank menatap keluar jendela. Dirinya dibawa pergi ke sebuah perusahaan untuk ditugaskan sebagai pimpinan cabang produksi.
“Komoditas ekspor sedang lesu, oleh karena itu kita harus merombak besar-besaran sistem kinerja.”
“Baik, saya akan berusaha sebaik mungkin agar kondisi Perusahaan tetap stabil.”
“Semangat yang Bagus Frank, semoga karirmu bisa mengubah nasib Perusahaan ini.”
“Anda terlalu memuji Pak,” ucap Frank.
Dalam kunjungan perdananya, Frank diperkenalkan lokasi dan para pegawainya. Dia tampak ramah menyapa orang-orang yang baru ditemuinya ini. Kesan atasan tampan dan ramah adalah stempel untuk Frank.
“Frank,” ucap lirih Frayza.
Ketika itu Frayza membawa plastik berisi sampah daur ulang. Dan Frank yang sedang memberikan pidatonya didepan karyawan lainnya. Saat Frank hendak menengok tempat Frayza berdiri. Mantan kekasih lamanya itu sudah tiada.
“Kau mengenal seseorang disini?” ucap atasannya tadi.
“Oh tidak Pak, aku hanya seperti melihat orang-orang yang rajin bekerja saja disini.”
Gelagat Frank seolah salah tingkah ketika dia berpapasan langsung dengan Frayza. Mantanya yang nampak lusuh dan kurus berdiri dihadapan matanya.
“Selamat datang di Pabrik kami Pak, mohon arahan dan petunjuknya!” tegas Frayza mengawali percakapan.
“Uh iya, saling membantu ya kedepan.” Dengan sungkan Frank menjawabnya.
Suasa dan hati yang sudah damai kini jadi kaca balau, Frayza menangis diantara tumpukan barang-barang produksi. Dia seolah merasakan nyeri dari atas sampai bawah dari tubuhnya. Sampai pada akhirnya jam pulang kerja usai.
“Frayza, tidak ikut acara penyambutan Bos baru kita?”
“He’eh” menggelengkan kepalanya lalu pergi.
“Yah anak itu, kenapa susah sekali diajak berkumpul.” Keluh teman sepekerjaannya.
“Iyaya ya, sebenarnya dia anak yang rajin tapi kepribadiannya sangat misterius.” Timpal lainnya.
Bukannya Frayza sengaja menolak ajakan temannya, hanya saja dia tahu diri. Jika dirinya masih mencintai Frank, tapi disisi lain Franda sekarang menjadi kekasihnya Frank. Sakit hatinya belum terobati oleh penghianatan orang terdahulunya.
“Hiks... Hiks... Hiks...” suara isakan tangis Frayza mengiringi langkah kakinya.
Hap, lengan Frayza ditarik kuat hingga tubuhnya melayang hilang keseimbangan.
“Hummmmbbb ummmbbb ummmmbb ahhh,”
Bibir dan saliva mereka saling berpagutan dengan penuh gairah emosi. Rasa ingin memiliki itu mencuah kembali dengan erat dekapan rasa rindu yang menderu.
“Lagi Fray, aku mau lebih lama lagi Frayza!”
“Lepaskan aku, dasar penghianat!”
Plak! Sebuah balsem cap lima jari sudah menempel di pipi kiri Frank. Dari belakang Ramon mendapati adegan dengan mengepal tangannya. Niat hati ingin membawakan makanan untuk Frayza. Namun yang dilihatnya adalah adegan romantisme.
“Ramon, “ ucap lirih Frayza.
“Lanjutkan saja, ini jatah makanmu. Silahkan teruskan kegiatan kalian!” kejut Ramon.
“Siapa dia?”
“Bukan urusanmu!”
“Hai jawab yang sopan!” menarik rambut Frayza yang terurai.
“Lepaskan tanganmu! Sakit kepalaku kau jambak!”
Bug, bag big bug Ramon menghajar Frank hingga tersungkur seperti teripang kering.
“Sudah, sudah jangan kau menghajarnya nanti urusannya bisa panjang!” Frayza menarik kaos Ramon sampai koyak.
“Uhuukkk uhukkk puih, dasar kriminal!” oceh Frank kesakitan.
“Kau mau aku hajar sampai babak belur ya! Jangan pernah menyentuh Frayza lagi,” gertak Ramon.
“Kau harus tahu, gadis itu sudah tidak suci lagi. Dan akulah yang pertama kali yang mencicipinya, benarkan sayang.” Membelai pipi Frayza dengan penuh tekanan.
“Benar apa yang dia katakan Frayza?” Ramon menoleh kepada Frayza yang tertunduk malu.
“Jika kau membawa Frayza pergi, aku pastikan gadis didepanku ini akan mendekam di Penjara dengan kasus penganiayaan. Hahahaha” ancam Frank.
“Kau mau buat laporan palsu, aku yang menghajarmu. Jangan libatkan Frayza!” tantang Ramon.
“Terserah aku!” terus menatap lebih dalam Frayza yang tertekan mentalnya.
“Maumu apa sih!” menarik kerah baju Frank.
“Aku hanya mau dia kembali menjadi pacarku lagi. Mudah bukan?”
Ucapan yang Frank lontarkan ini sangat aneh, setahu Frayza hubungannya dengan Franda berjalan baik. Bahkan terbilang mulus karena direstui oleh kedua belah pihak keluarga.
“Jangan bercanda kau Frank, kau sudah merusak diriku. Jangan kau campakkan adikku Franda. Dulu kau memperkaosku dibawah ancaman, sekarang aku sudah lepas resiko. Jangan sangkut pautkan aku lagi!”
“Kau mau jadi gembel? Hidup disini berat, apalagi menjadi kuli kasar Fray, lebih baik kau kembali padaku heee” merentangkan kedua tangannya.
Ajakan Frank ditolak mentah-mentah oleh Frayza yang memilih kabur bersama Ramon. Tak peduli lagi dirinya sudah direndahkan oleh Frank, yang terpenting baginya sekarang adalah kabur dari masalah di masa lalu.
“Tak apa Fray, ikutlah bersamaku!”
“Hu’um” balas Frayza yakin.
Melihat Frayza pergi dari dirinya, Frank merasa sedih dan kalut. Dirinya sulit menggantikan posisi Frayza yang melengkapi kekurangannya. Dirinya butuh sosok wanita yang tangguh. Kini Frank gagal mengintimidasi Frayza seperti dulu. Nampaknya ada seseorang yang mengubah pola pikirnya menjadi pembangkang.
“Fray, kau milikku!” geram Frank.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 262 Episodes
Comments
Adriana Gitsa
saat engkau memilih pergi
jangan mengharap untuk di kejar
karena kepergian mu mudah tergantikan.
😄😄😄😄😄😄
2021-02-18
2
Made Sukerti Mariasih
kpan up.lagi thor
2020-11-21
1
Vi_Lian
Boomlike untuk karyamu, semangat terus kak
Salam dari novelku 😊
2020-11-19
1