Finding My Baby

Finding My Baby

Kembar identik

Seorang wanita berlari menyusuri lorong sebuah rumah sakit sambil mendekap seorang balita perempuan. Matanya liar mencari tempat bersembunyi dari seseorang. Raut ketakutan begitu jelas terlihat dari wajah cantiknya. Hingga dia menemukan sebuah pintu yang sedikit terbuka.

Tanpa berpikir panjang wanita itu masuk dan menutup pintu itu dengan cepat. Napasnya tersengal-sengal dan keringat telah membanjiri wajah dan tubuhnya. Beruntung balita perempuan itu tidak terganggu tidurnya oleh goncangan saat sang ibu berlari.

Dialah Amelia wanita tiga puluh lima tahun yang kini sedang menggendong putrinya yang sedang demam. Britney Bryan, gadis kecil berusia empat tahun itu yang memiliki fisik yang lebih lemah dibandingkan saudara kembarnya. Sidney Bryan adalah nama kembarannya.

Segera setelah menebus obat, Amelia bermaksud hendak pulang ke rumahnya. Tapi sayangnya Amelia berpapasan dengan seseorang yang seharusnya Amelia hindari. Dia Cahaya yang merupakan istri dari salah seorang sahabat pria kejam yang telah melukainya lahir dan batin.

Amelia telah memulai hidup baru tanpa bersinggungan dengan masa lalu kelamnya. Menghindari orang orang yang mengenalnya, tapi hari ini setelah lima tahun berlalu Amelia malah tak sengaja bertemu dengan salah satu diantara mereka.

Amelia menatap wajah putrinya yang masih terlelap. Wajah yang tidak akan pernah bisa Amelia lupakan . Wajah pria kejam yang pernah menjadi bosnya lima tahun yang lalu. Maximus Bryan, pria yang memperlakukan nya sebagai budak s*x tanpa perasaan. Yang memaksanya bekerja tak kenal lelah.

Amelia merasa sesak jika teringat masa masa menyakitkan itu. Beruntung dia bisa menutupi kehamilannya hingga kontrak kerjanya berakhir. Hingga Amelia berhasil pergi tanpa diketahui oleh bos arogannya itu dan tanpa melanggar kontrak kerjanya.

"Mom...

Suara lembut dari gendongannya menyadarkan Amelia dari lamunan nya. Mata sayu Britney menjadi objek pertama yang ditangkap oleh indra penglihatan nya.

"Bri, kamu sudah bangun? Masih pusing?" Amelia meraba dahi Britney yang masih terasa hangat.

"No, Mom... aku haus." Jawab Britney.

Amelia langsung membuka tasnya dan mengambil sebuah botol minum yang telah dia siapkan dari rumah . Dan mendekatkan pipet botol ke mulut Britney. Setelah Britney selesai minum Amelia kembali menyimpan botol minum ke dalam tas nya.

Amelia memantau keadaan sekitar ruangan itu. Dia harus segera pulang. Ada Sidney yang dia titipkan pada tetangganya. Dan berlama-lama disini juga berbahaya untuknya. Setelah dirasa aman Amelia segera meninggalkan rumah sakit itu dengan menggunakan taksi.

Sesampainya di depan sederhana yang semi permanen, Amelia menghentikan taksi. Sidney langsung terlihat berlari mengejarnya saat mengetahui Mommy nya telah pulang. Seperti biasa mulut kecil cerewet itu pasti akan mulai protes .

"Mom, kenapa lama? Apa Bri sudah diobati dokter Ying? Kenapa aku tidak boleh ikut? Aku juga ingin berpergian dan bertemu dokter Ying." Protes balita cantik yang mengemaskan itu.

"Sy, bisakah bertanya satu satu, Mommy bingung harus jawab yang mana dulu." Amelia tersenyum lucu melihat anaknya yang cemberut.

"Mom, lain kali bawa aku bersama Bri." Sungut bocah perempuan itu akhirnya.

"Ok, biar Mommy bawa Bri masuk dulu. Kasihan , dia masih sakit." Sidney mengangguk dan berlari membukakan pintu untuk Mommy dan saudarinya.

🍂🍂🍂

Malam harinya setelah menyuapi kedua putrinya, Amelia mengajak keduanya ke kamar. Setelah menggantikan pakaian mereka dengan piyama Amelia menidurkan kedua putrinya dengan membacakan buku cerita. Hingga keduanya tertidur.

Amelia memandang wajah kembar identik itu. Sungguh luar biasa, Amelia masih merasa takjub dengan ciptaan yang sempurna ini. Wajah yang serupa, hobi yang sama, serta makanan dan minuman favorit mereka pun sama. Satu hal yang membedakan mereka hanyalah warna kesukaan mereka berbeda. Britney suka pink sementara Sidney menyukai warna ungu.

Mulai dari warna rambut yang pirang , warna mata hijau kebiruan dan warna kulit putih susu semua adalah turunan Maxim. Hidung mancung dan bibir tipis juga mirip seperti Maxim. Amelia kadang sebel sendiri. Hanya jenis kelamin saja yang mereka ambil dari Amelia . Susahnya hamil sendiri, melahirkan sendiri dan membesarkan sendiri tapi Amelia harus berbesar hati menatap wajah Maxim yang dia benci setiap hari.

Amelia kembali mengingat pertemuan nya dengan Cahaya tadi siang. Rasa takut dan cemas merasuki hati Amelia. Hidup tenangnya selama ini mulai terusik dengan kecemasan yang berlebihan. Andai saja Amelia bisa menghindar sebelum Cahaya melihatnya. Tapi semua sudah terjadi, Amelia hanya bisa berharap Cahaya tidak mengatakan pada suaminya. Karena bisa dipastikan Maxim akan dengan mudah menemukannya.

Helaan napas Amelia kembali terdengar lelah. Bertahan hidup seorang diri dengan membawa bayi kembar di perutnya tidak lah mudah. Amelia menghabiskan semua aset dan tabungannya. Karena Amelia mengalami pendarahan berkali kali selama kehamilannya. Dan membuatnya tidak bisa bekerja sama sekali.

Rasa takut kehilangan kedua putrinya kini menghantui pikirannya. Bagaimana jika Maxim datang dan mengambil kedua putrinya. Cukup sudah Farel putra pertamanya diambil ayah biologis nya. Kali ini Amelia akan mempertahankan anak anaknya dengan sekuat tenaganya.

Dua kali hamil di luar nikah dan dua kali pula Amelia mengandung dan melahirkan sendirian. Masa lalu kelam yang ingin sekali Amelia kubur. Amelia ingin hidup lebih baik, menjadi seorang ibu yang baik dengan membesarkan anak anaknya dengan baik. Hanya itu harapan sederhana nya.

Kegelisahan Amelia membuatnya susah untuk memejamkan mata. Bayangan masa lalu kini menari nari di benaknya. Seakan sengaja mengacaukan kehidupan Amelia yang mulai tertata dengan baik, meski hidup dalam kesederhanaan .

Akhirnya Amelia meraih laptopnya. Lebih baik Amelia mengalihkan rasa cemasnya untuk menulis novel online di sebuah platform. Pekerjaan sampingan yang sudah Amelia tekuni sejak setahun ini. Menjadi seorang manager sebuah Cafe kecil tidak mampu mencukupi kebutuhannya dan anak anak .

Tinggal di pulau Bali yang terkenal dengan mahalnya biaya hidup membuat Amelia harus pintar memutar otak untuk menghemat pengeluaran. Apalagi Britney yang sering masuk rumah sakit karena saya tahan tubuhnya yang lemah. Hidup Amelia tidaklah mudah. Sementara ada bahaya yang mengintainya dan akan merebut semua hidupnya.

🍂🍂🍂

Seorang pria perawakan Eropa sedang menikmati kesendiriannya di sebuah Apartemen. Pria matang yang betah melajang hingga kini usianya telah mencapai empat puluh lima tahun. Hidupnya hanya dihabiskan untuk bekerja dan menyendiri, merenungi dosa masa lalu yang menghukumnya hingga detik ini.

Lima tahun lalu dia masih seorang Casanova yang berganti wanita setiap malamnya. Menghabiskan waktu di Club bersama teman temannya dan di dampingi banyak wanita malam.

Begitulah hidup Maximus Bryan, pria kesepian setelah kepergian asisten pribadinya yang dia perlakukan semena-mena. Tanpa kata dan tanpa kabar apapun hingga Max sudah putus asa mencari keberadaannya.

Asisten pribadi yang dia paksa untuk melayani hasrat lelakinya setiap kali dia inginkan. Dengan ancaman pemutusan hubungan kontrak kerja dengan membayar denda. Wanita malang yang bekerja kompeten dan profesionalitas tinggi.Tak pernah mengeluh maupun marah bila dimaki olehnya bahkan hampir setiap hari. Semata mata demi dolar yang dia kumpulkan agar bisa bertemu dengan putranya.

Entah iblis apa yang memasuki Maxim kala itu. Entah apa kesalahan asistennya itu sehingga dengan teganya Max memperlakukan nya dengan tidak manusiawi. Hanya karena rasa kecewa pada wanita yang menolak cintanya berkali kali dan wanita itu adalah kakak tiri Amelia. Bukan alasan yang tepat sebenarnya untuk menyiksa asisten nya yang notabene nya juga tidak menyukai sang kakak tiri.

Berkali-kali memaksa Amelia memuaskan hasratnya, semakin membuat Maxim menginginkan nya. Tanpa disadari hidup Max selama ini bergantung pada sang asisten sepenuhnya. Dan di saat Amelia tidak lagi di sisinya barulah semua rasa itu terasa menyakitkan.

Rasa rindu yang setiap hari membunuhnya. Rindu aroma menenangkan dari rambutnya. Rindu tatapan dingin dan datar dari mata cantiknya. Bahkan Maxim rindu setiap pagi dibangunkan, dilayani seperti seorang raja. Dan yang membuat Max gila adalah rindu kehangatan tubuhnya.

Terakhir Max merasakan tubuh itu dengan kasar karena mabuk. Membuat Amelia berakhir di klinik kantornya. Membuat wanita itu pingsan dan pendarahan. Akibat perbuatannya dia harus dirawat hingga empat hari. Max tidak tahu jika saat itu Amelia tengah mengandung. Dan sayangnya Max tahu setelah seminggu kepergian Amelia. Saat hasil tes rumah sakit yang terselip diantara beberapa berkas laporan terakhir yang Amelia serahkan padanya.

Dan penyesalan Maxim terasa sempurna saat tahu Amelia pergi membawa benihnya.

Seperti biasa Amelia harus bekerja dari pagi hingga sore hari. Mengurus sebuah Cafe kecil milik putra tetua kampung tempat Amelia tinggal. Pria muda bernama Dewa itu tinggal di Lombok karena memiliki restoran besar di sana. Dan dia menyerahkan Cafe kecil ini untuk Amelia urus.

Selama bekerja Amelia menitipkan kedua gadis kecilnya pada seorang wanita tua yang hidup seorang diri yang akrab dipanggil Nenek Ida oleh masyarakat sekitar tempat tinggal Amelia. Dan Nek Ida lah yang membantu Amelia semenjak hamil hingga si kembar udah sebesar ini.

Nusa Penida, pulau kecil yang berada di tenggara pulau Bali. Meski masih merupakan tempat tujuan wisata tapi pulau ini tidak begitu ramai dibandingkan dengan Bali. Begitu inginnya Amelia menjauh hingga terdampar di pulau kecil ini.

Itulah mengapa Amelia tidak menyangka bertemu dengan Cahaya. Bisa dipastikan Cahaya bersama Doni suaminya. Hal yang paling tidak ingin Amelia bayangkan kelanjutannya. Membuatnya gusar sendiri.

" Tenanglah, Amel... bisa saja pria kejam itu tidak peduli denganmu. Jangan terlalu percaya diri, sadar siapa dirimu. Pria itu hanya menganggap mu wanita murahan. Dia bisa mendapatkan seratus wanita dalam satu malam. Jangan pikirkan yang aneh aneh. Fokuslah pada kedua putri mu... fokus...!!"

Begitulah Amelia mendoktrin dirinya agar tidak terlalu terusik oleh bayangan menakutkan bertemu dengan Maximus Bryan. Pria kejam, arogan dan tidak punya hati yang telah menyiksanya selama setahun lamanya. Dengan alasan kontrak kerja dan gaji dolar yang mengikatnya.

Amelia kembali menarik napas dalam. Kemudian mulai melajukan motor matic miliknya menuju Cafe. Dia harus bekerja agar bisa terus bertahan hidup. Tidak peduli seletih dan sebosan apapun Amelia akan terus berjuang.

🍂🍂🍂🍂🍂

Hai Readers ❤

Sebelum lanjut sebaiknya baca kisah Cahaya dulu ya di 👉 Goresan luka masa lalu 💕 agar tahu awal kisah Amelia ya...

Next... ❤

Terpopuler

Comments

Bundanya Pandu Pharamadina

Bundanya Pandu Pharamadina

nyimak kisah Amelia

2024-03-06

0

Zainab Ddi

Zainab Ddi

Uda tobat tapi Amelia masih saja dianggap jalang kasian😭😭

2024-03-01

0

Lisa Mawati

Lisa Mawati

dari cahaya aku berlari ke sini 😀

2024-02-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!