...༻⎚༺...
"Kau ayah mereka?" tanya Tara sembari memperhatikan Brian. Dia tak membantah kalau ada kemiripan di antara lelaki itu dengan si kembar.
Tara saling bertukar pandang dengan Elle. Mereka sepertinya memiliki ide yang sama untuk dilakukan.
"Kalau kau mau menyelamatkan kedua bayi ini, kau juga harus selamatkan kami. Kumohon bawalah juga kami pergi dari sini," pinta Ellle.
"Kalian?" kening Brian mengernyit.
"Iya. Kami sebenarnya dipaksa menjaga bayi-bayi ini," jelas Tara.
"Itu dia penyusupnya!" tiba-tiba terdengar seruan dari arah belakang. Dia tidak lain adalah salah satu anak buah Jax Jones. Dia terlihat bersama banyak orang, berlari laju menuju ke arah Brian berada.
Jelas keberadaan Brian telah diketahui oleh orang-orang Jax Jones. Sepertinya tindakan Brian dalam menyalakan alat pendeteksi kebakaran tadi tertangkap kamera pengawas.
"Ayo ikut aku!" Brian tak bisa berpikir lama. Dia bergegas mengajak Tara dan Elle berlari bersamanya.
Ketika sudah di tempat cukup aman, Brian menyuruh Elle dan Tara mendatangi Issac. Sementara dirinya akan bertindak sebagai pengalih perhatian. Dengan begitu, Alan dan Aron dapat dibawa pergi tanpa harus kesulitan.
"Serahkan selimut kedua bayi itu padaku!" pinta Brian.
"Tapi--"
"Sudah! Berikan saja!" Brian mendesak karena anak buah Jax Jones sudah sangat dekat. Alhasil Tara dan Elle berikan selimut bertudung milik Alan dan Arok pada Brian. Setelah itu, Brian menyuruh mereka bersembunyi. Lelaki tersebut tampak mengambil benda acak untuk dimasukkan ke dalam selimut Alan dan Aron. Apa yang dilakukan Brian itu tentu dengan tujuan agar bisa mengecoh musuh. Para anak buah Jax Jones akan mengira Brian membawa Alan dan Aron.
Tara dan Elle bersembunyi dengan baik saat Brian berlari dalam kejaran musuh. Setelah aman, mereka bergegas mencari mobil Issac yang ciri-cirinya sudah diberitahukan Brian.
Dengan sangat hati-hati, Elle dan Tara berlari menuju mobil Issac. Ketika mereka sudah tiba, Issac sontak bingung. Mengingat Brian tidak sempat memberitahu temannya itu karena dikejar waktu.
"Kalian siapa?" tanya Issac.
"Aku Tara dan ini Elle. Temanmu menyuruh kami ikut denganmu. Kami juga membawa kedua anak temanmu itu," jawab Tara sembari memperlihatkan bayi Alan yang digendongnya. Hal serupa lantas juga dilakukan oleh Elle.
"Lalu Brian?" tanya Issac lagi.
"Dia menyuruh kita pergi lebih dulu. Ayo! Kita harus cepat! Nanti keburu ketahuan!" sahut Elle. Issac lantas membiarkan Elle dan Tara masuk ke mobil. Mereka segera pergi meninggalkan wilayah Jax Jones.
...***...
Di hotel, Diva menunggu dengan gelisah. Jujur saja, dia sebenarnya sangat ingin ikut Brian, tetapi dirinya merasa tidak sanggup berurusan dengan penjahat berbahaya seperti Jax Jones.
"Apa dia berhasil? Apa dia benar-benar akan menyelamatkan Alan dan Aron?" gumam Diva yang merasa cemas. Hampir seharian dia menunggu. Sampai akhirnya Issac datang bersama Elle dan Tara.
Diva senang sekali ketika melihat Alan dan Aron. Buru-buru dia gendong kedua anak itu sekaligus. Diva hamburkan ciuman pada si kembar secara bergantian.
"Akhirnya aku bisa melihat kalian lagi. Aku pikir aku akan kehilangan kalian selamanya..." isak Diva.
Tara dan Elle merasa terharu menyaksikan pertemuan Diva dengan si kembar. Berbeda dengan Issac yang tampak menunjukkan raut wajah cemberut sejak tadi.
"Siapa kalian?" Diva menatap Tara dan Elle secara bergantian. Dia juga memandangi orang-orang yang ada. Dari sana dirinya sadar kalau Brian tidak ada.
"Aku tidak tahu mereka siapa. Tapi Brian menyuruhku pergi bersama mereka." Issac menjawab pertanyaan Diva lebih dulu.
"Dan Brian? Apa dia tinggal?" entah kenapa Diva merasa cemas.
"Aku tak tahu. Kata mereka, Brian tinggal karena berusaha mengalihkan perhatian anak buah Jax Jones. Dia melakukannya agar Alan dan Aron bisa pergi dengan selamat," jelas Issac.
"Benarkah? Apa kau tahu bagaimana kabarnya sekarang?"
"Aku tak tahu. Karena itu aku akan kembali ke sana untuk mencarinya." Issac menjawab dengan datar. "Apa kau puas? Aku rasa kau akan senang jika Brian mati. Iyakan?" timpalnya. Tepat sebelum berjalan melewati pintu.
"Hubungi aku kalau sesuatu terjadi. Aku siap membantu," kata Diva. Dia jadi merasa bersalah pada Brian. Dirinya berharap lelaki itu baik-baik saja.
Issac pergi dari hotel. Sedangkan Tara dan Elle akan tinggal bersama Diva.
Satu malam berlalu. Namun tidak ada kabar sedikit pun dari Issac dan Brian. Nomor telepon mereka bahkan tidak aktif saat Diva mencoba terus menelepon.
Diva memutuskan tetap di Spanyol karena ingin menunggu Brian. Sayangnya beberapa hari berlalu, tetap tidak ada kabar dari lelaki itu. Alhasil Diva terpaksa kembali pulang. Meskipun begitu, dirinya sengaja membayar orang untuk mengetahui keadaan Brian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Maria Lina
lgi ya thor plisss
2023-12-17
1