Bab 2 - Diceraikan & Dibenci

...༻⎚༺...

Bram tertawa mendengar pernyataan Diva. Dia merasa kalau istrinya sedang main-main. Namun itu tak berlangsung lama, sebab Bram segera merubah ekspresinya menjadi garang.

"Apa kau sedang bercanda?! Atau jangan-jangan kau sengaja mengejekku?" timpal Bram.

"A-apa maksudmu, Babe? Kenapa kau berkata begitu?" Diva tidak mengerti sama sekali. Itu karena dia sangat yakin kalau orang terakhir yang bercinta dengan dirinya adalah Bram.

"Jangan berlagak bodoh! Kau tahu sendiri kalau aku mandul!" tegas Bram dengan mata menyalang penuh amarah.

Bagaimana marahnya Bram sekarang, membuat jantung Diva berdebar kuat. Dia tidak pernah melihat Bram murka sampai begitu.

"Tapi aku berkata jujur! Malam itu kita bercinta di hotel," ungkap Diva.

"Apa?! Hotel kau bilang? Jadi kau melakukannya dengan bajingan itu di sana?" tanggap Bram. Nafasnya sudah naik turun dengan cepat karena amarah.

"Bajingan? Jelas-jelas aku melakukannya denganmu!" Diva tetap pada pendiriannya.

"Jelas-jelas aku tidak menemuimu malam itu! Apa kau mabuk? Sampai-sampai kau tidak mengenali lelaki yang tidur denganmu?" balas Bram.

Diva seketika tertohok, karena malam itu dia memang dalam keadaan mabuk. Perasaan takut dan gelisah otomatis menghantuinya. Terutama saat Diva mengingat bagaimana anehnya penampilan lelaki yang bercinta dengannya malam itu.

Namun seberapa keras Diva berpikir, dia yakin kalau lelaki yang menidurinya malam itu adalah Bram. Sebagai istri, dia tahu persis wajah suaminya. Terlebih setahunya Bram tidak memiliki kembaran.

"Aku yakin itu kau! Bagaimana kalau kita tes DNA setelah bayi ini lahir?" imbuh Diva.

Bram tidak menjawab. Dia malah pergi begitu saja meninggalkan Diva. Lelaki tersebut sangat kecewa terhadap kenyataan yang dirinya terima. Bram lebih kecewa karena Diva tidak langsung mengaku.

"Bram! Kau kemana? Bram!" Diva berusaha mencegah kepergiaan Bram dengan panggilan. Namun Bram tetap melangkah pergi.

Diva terisak. Dia tidak menyangka sang suami tidak mempercayai perkataannya.

Beberapa saat kemudian, Samuel dan Nathalie datang. Mereka merupakan kedua orang tua Diva.

Keberadaan keluarga Costanza di rumah sakit, begitu menarik perhatian. Itu karena keluarga Costanza adalah keluarga crazy rich dan terpandang. Samuel tidak hanya berkelut dibidang bisnis, namun juga politik. Sementara Nathalie adalah dokter yang memegang posisi direktur di rumah sakit miliknya sendiri.

"Bagaimana bisa Bram tidak mempercayaimu?! Aku akan segera bicara padanya!" ujar Samuel. Dia marah besar karena Bram memperlakukan putrinya dengan buruk.

"Sudahlah, Sayang. Tenanglah dahulu. Lebih baik kita bicarakan semuanya baik-baik." Nathalie berusaha menenangkan suaminya.

"Bagaimana bisa tenang? Jelas-jelas menantumu itu sudah salah!" sahut Samuel.

"Kau sebaiknya duduk dahulu. Kita saja belum bertanya pada Diva betul-betul," kata Nathalie. Dia segera duduk ke samping Diva. Dirinya menyuruh putrinya tersebut untuk menceritakan semuanya.

Diva pun bercerita. Ia juga tak lupa menceritakan kejadian di hotel.

Setelah mendengar cerita Diva, Nathalie menyarankan untuk mencari tahu bukti ke hotel. Dia ingin memastikan siapa yang salah. Apakah Diva atau Bram?

...***...

Rencana Nathalie ternyata didahului oleh Bram. Lelaki itu sudah lebih dulu mendatangi hotel. Ia sekarang sedang memeriksa rekaman CCTV. Dari sana dirinya bisa menemukan seorang pria berpakaian serba hitam keluar dari kamar Diva. Itu terjadi sekitar pukul 4 subuh. Meskipun begitu, Bram tidak bisa melihat dengan jelas wajah pria tersebut. Brian tampak menutupi wajahnya seperti saat sedang melakukan pencurian.

Selain mendapat bukti mengenai kemunculan Brian, Bram juga mengetahui kalau malam itu terdapat kejadian pencurian di salah satu kamar. Pihak hotel menyebutkan kalau pria yang keluar dari kamar Diva adalah salah satu pelaku pencurian itu.

Dengan cemberut, Bram masuk ke dalam mobil. Dia menarik sudut bibirnya ke atas.

"Aku tidak menyangka kau sangat murahan, Diva. Bahkan seorang penjahat pun kau goda. Ternyata begini dirimu yang sebenarnya," gumam Bram yang seolah-olah bicara pada Diva.

Tak perlu waktu lama, Bram langsung mengurus perceraian. Dia juga sudah mempersiapkan bukti kuat kalau pria yang datang menemui Diva ke hotel malam itu bukanlah dirinya.

Sementara itu, Diva tak bisa mengelak mengenai bukti yang diberikan Bram padanya. Dia sangat syok. Apalagi saat mengetahui kalau lelaki yang tidur bersamanya adalah seorang kriminal.

Terisak berat, itulah yang hanya bisa dilakukannya. Terlebih dia mengandung janin dari hasil percintaannya dengan kriminal itu.

Diva benar-benar menyesal atas segala yang terjadi. Harusnya dia tidak mabuk malam itu. Karena terbukti salah, Diva terpaksa menyetujui perceraian yang diajukan oleh Bram.

Diva mendapat kebencian besar dari Bram dan keluarganya. Mereka memandang jijik Diva yang sedang mengandung benih seorang kriminal.

Karena dicerai dan dibenci, mental Diva jadi tertekan. Dia jadi pendiam dan sering mengurung diri di kamar.

Untung saja Nathalie dan Samuel selalu ada untuk Diva. Keduanya dengan lapang dada menerima kesalahan Diva. Menurut mereka apa yang dilakukan Diva adalah ketidaksengajaan yang terjadi di bawah ketidaksadaran. Nathalie dan Samuel berusaha keras menghibur Diva agar bisa tenang.

"Aku ingin menggugurkan kandunganku saja," ungkap Diva, ketika Nathalie datang menemuinya ke kamar.

"Diva... Kau sudah hamil lima bulan. Perutmu sudah besar," kata Nathalie. Berusaha mencegah niat Diva.

"Tidak! Kehadiran bayi ini hanya membawa penderitaan, Mom... Kumohon biarkan saja aku menggugurkannya," isak Diva.

Nathalie menatap iba pada Diva. Dia segera memeluk putri semata wayangnya itu.

"Baiklah. Tapi aku punya syarat. Kau harus memeriksakan diri ke dokter dahulu sebelum menggugurkannya," ujar Nathalie.

Diva pun mengangguk. Dia merasa lega karena sang ibu mengizinkannya.

Pergilah Diva ke dokter kandungan dengan ditemani ibunya. Dia melakukan beberapa pemeriksaan, terutama USG. Saat itulah Diva tahu bahwa bayi dalam perutnya tidak satu, tetapi ada dua.

"Wah, selamat, Nona Costanza. Anda hamil bayi kembar!" ucap dokter yang memeriksa.

Terpopuler

Comments

Alya Yuni

Alya Yuni

Ala prmpuan ko mabok mkanya jngn mnm mabok mcm orng gila

2024-01-13

0

Diana Susanti

Diana Susanti

TERNYATA kembar,, Bram dan Brian

2023-12-02

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!