"Setahu ku Mutiara tidak berpacaran dulu nya." (Terang paman Jonathan).
"Itu setahu paman bukan..." (Paman menatap sinis pada orang tua yang menjadi wali dari mendiang istrinya).
"Maaf, Nathan. Aku tidak mengetahui apa pun tentang Mutiara. Waktu itu aku hanya memaksakan kehendak ku untuk segera menikahkan kalian).
"Itu lah masalahnya. Seminggu yang lalu Chelsea putri ku menghilang, dan tadi pagi seseorang tak di kenal menelepon ku dan berbicara omong kosong." (Nathan bangkit dari duduk nya dan segera meninggalkan paman Jonathan).
Sepeninggal Nathan Jonathan termenung. Apakah ia sudah salah dengan tindakan nya kali ini? Ia hanya bisa menghela nafas dengan permasalahan Mutiara padahal ia sudah tiada sejak lama.
"Cari tahu apa yang terjadi!" (Perintahnya pada asisten pribadi nya).
***
Malam ini langit tampak indah berhiaskan gemintang yang gemerlap.
Nathan termenung memikirkan keadaan putri tercinta saat ini. Ia berdiri di balkon kamarnya sembari menyesap rokok.
Pikiran nya kalut, apakah Mutiara memang mempunyai kekasih sebelum menikah dengan dirinya. Ia menyadari tindakan nya terlalu semborono kala itu. Demi kata maaf dan penebusan dosa masa lalu dari keluarga Mutiara ia dengan paksa menikahi keponakan dari sang tuan Jonathan.
Mutiara yang saat itu dalam tekanan dari sang paman tak bisa berbuat banyak selain menikah dengan Nathan, tanpa memikirkan apakah cinta itu ada dalam rumah tangga nya.
Pranggg....
Tiba-tiba saja foto pernikahan Nathan dan Mutiara terjatuh di dalam kamar utama.
Beberapa bodyguard yang sigap berjaga di depan pintu kamar bergegas masuk untuk memeriksa.
"Bersihkan saja kaca yang berserakan, simpan foto pernikahan itu di kamar sebelah!" (Perintahnya sebelum keluar dari kamar).
Nathan lalu pergi ke club malam untuk menenangkan pikirannya.
Selama pernikahan nya dengan Mutiara, Nathan sangat lah setia. Ia tak pernah 'jajan' di luar rumah. Namun, saat mendapatkan telepon beberapa waktu yang lalu meragukan pernikahan suci mereka. Ingin meminta penjelasan pun tak bisa, karena Mutiara sudah tiada lagi.
***
Pukul 06.00 pagi.
Nathan terbangun dari tidurnya karena sering telepon yang mengusik nya.
"Siapa?" (Dengan enggan Nathan menyentuh tombol hijau di ponsel nya untuk mengaktifkan panggilan tersebut).
"Apa aku boleh memiliki hak asuh Chelsea, sepertinya kamu juga enggan untuk mencari Chelsea?" (Nathan terdiam sesaat, ia berfikir keras untuk).
"Bukan kah memang sejak awal Chelsea adalah anak mu dan Mutiara, aku hanya membantu merawat nya." (Jawab Nathan dengan judes).
"Temui aku di hotel A..." (Lagi-lagi telepon di putus secara tidak sopan).
Nathan beranjak mandi dan bersiap untuk ke hotel A.
Sebenarnya bisa saja ia mengikhlaskan Chelsea pada penelepon itu. Karena sepertinya juga Chelsea adalah anak dari masa lalu Tiara.
***
"Tidak perlu berbasa-basi, langsung ke intinya saja." (Nathan menatap tajam pada lawan bicaranya kali ini).
Laki-laki yang tampak nya seumuran dengannya, berada di hadapannya dengan angkuh.
"Aku dan Mutiara menjalin kasih secara diam-diam. Waktu itu aku sudah pernah melamar Mutiara pada paman Jonathan, namun di tolak mentah-mentah tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut." (Ucap laki-laki itu).
Nathan tetap diam saja, ia tak bergeming.
"Lalu, Mutiara bercerita pada ku jika ia akan menikah. Saat itu aku berada di luar negeri sehingga terlambat menyelamatkan dari predator seperti mu."
"Papah!" (Chelsea langsung menghambur ke pelukan Nathan).
Tanpa pikir panjang lagi, Nathan segera menggendong putrinya dan ingin segera beranjak pergi.
"Sepertinya tak ada pembicaraan penting di sini. Lebih baik aku pulang saja bersama putri ku." (Nathan langsung keluar ruangan itu).
Beberapa bodyguard penculik itu ingin menghalangi namun di cegah dengan orang asing itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments