Sekolah SMA Favorit Top 1 Model. Suasana pagi ini sedikit rusuh. Tampak murid-murid saling bercengkrama dan bergurau dengan ramai karena bel tanda masuk belum berbunyi.
"Vinji kamu duduk sama aku Sini!" (Fajri sahabat baik Vinji melambaikan tangannya pada Vinji yang baru memasuki ruang kelas bersama geng gril's nya.
Jadi, fajri sama Vinji itu sahabat dari kecil ya... Rumah mereka juga bertetanggaan sejak dulu. Selalu sekolah sama dan pada intinya mereka ber-2 ini selalu bersama. Kemana pun dan dimana pun sahabat sejati.
Nia : "Hari ini kita ke club ku ya!" (Nia ketua geng gril's mengajak teman-teman mereka untuk kumpul-kumpul).
Fisah : "Oke bu bos." (anggota yang lain pun mengangguk).
Tiba-tiba Fajri memberikan es krim pada Vinji. "Rasa coklat nya habis, strawbery saja ya?" (Fajri mengelus lembut kepala sahabatnya itu.
Vinji : "Iya. Gak apa-apa, yang Strawberry saja." (Vinji tersenyum manis ke arah Fajri).
Jisa : "Vinji! Kalian itu pacaran ya?" (Tanya teman geng Vinji ketika Fajri berpaling dan pergi).
Vinji : "Tidak. Aku dan Fajri hanya bersahabat. (Jelas Vinji sembari menyuap ice cream).
Fisah : "Tapi, kalian itu seperti sepasang kekasih".
Nia: Tidak usah mencampuri hubungan mereka."
Nia yang lebih dekat dengan Vinji dan faham akan hubungan sahabat mereka itu, menurut pengamatannya Fajri memanglah mencintai Vinji, namun sahabat mungilnya itu tidak menyadari akan hal itu.
"Kenapa kalian tidak pacaran saja, sih?" (Ryan teman geng Fajri menanggapi ke-2 sahabat mereka itu).
"Aku tidak ingin menyakiti Fajri suatu saat nanti..." (Vinji menatap dingin pada Ryan).
Ryan yang duduk di depan mereka mengajak mereka mengobrol. Jadi, Fajri juga termasuk anak geng boy's, anggota mereka ada 7. Dan, Ryan adalah ketua geng mereka.
Ryan : "Apa kau tidak terluka jika fajri bersama wanita lain selain diri mu nantinya?"
Vinji : "Entahlah... Kita lihat saya nanti."
Ryan : "Kau ini sangat naif Vinji.
Fajri : "Sudahlah. Jangan mengganggu Vinji lagi."
Meskipun begitu, bagi Fajri vinji amat lah berharga untuk hidupnya. Apa pun status hubungan mereka saat ini, dan bagaimana pun Vinji menganggapnya Fajri tetap tak peduli. Vinji... adalah cinta pertama dan terakhir baginya.
***
Malam itu 1 kelas Vinji sedang berpesta di club milik Nia. Kebetulan, malam itu Fisah members geng Vinji sedang ber'ulang tahun. Alunan musik DJ terdengar semarak memenuhi ruangan.
"Kamu tidak apa-apa Vinji?" (Fajri memapah sahabat nya itu karena sudah mabuk berat).
"Seperti nya ada yang memasukkan sesuatu pada minuman ku, Fajri." (Vinji merasakan ada yang tidak beres, seluruh tubuhnya panas).
"Aku akan mengantarkan kamu pulang sekarang Vinji".
Fajri mengangkat tubuh Vinji menuju mobilnya yang berada di parkiran. Lalu, mobil itu melaju dengan kencang menuju rumah Vinji. Keringat dingin sudah membasahi tubuh Vinji.
***
(Dikamar Vinji).
"Fajri, tolong aku...badan ku tidak karuan. Panas Fajri!" (Vinji tiba-tiba menarik Fajri hingga terjatuh tepat di atas tubuh nya).
Dan....
Malam itu, terjadi lah sesuatu yang seharusnya tidak terjadi. Fajri tidak bisa menahan diri. Apalagi saat itu Vinji sedang terpengaruh obat perangsang.
***
Sinar matahari pagi mencoba mencari celah untuk menerobos masuk dari sela-sela gorden yang menutupi ruangan kamar itu. "Fajri!" (Vinji menjerit kencang ketika ia terbangun dan mendapati dirinya dan sahabatnya itu tidak menggunakan busana di balik selimut.
"Maaf, Vinji aku kelewatan terhadap diri mu." (Fajri sangat menyesal tidak bisa menahan diri tadi malam).
Vinji begitu terpukul karena ia sangat menjaga kehormatan nya bahkan dia tidak pernah berpacaran agar dia tidak seperti sekarang yaitu tidur dengan laki-laki tanpa ikatan pernikahan. "Setelah kejadian ini, aku memutuskan hubungan persahabatan kita." (Vinji beranjak bangun dari tempat tidur, memakai pakaiannya dan segera pergi dari sana).
"Aku antar kamu ya," (Fajri menarik tangan Vinji untuk menuju mobilnya dan mengantarkan pulang. Selama perjalanan suasana di antara keduanya begitu mencekam, tak ada yang membuka suara.
***
2 Minggu kemudian.
Setelah kejadian malam itu, Vinji dan Fajri bertengkar. Teman yang dulu nya selalu bersama, kini berjauhan. "Kalian ada masalah apa sih?" tanya Jisa.
"Aku tidak ingin membahasnya." (Vinji mengabaikan pertanyaan dari Jisa, ia tetap fokus pada makanannya).
Tiba-tiba ada seorang cowok cupu berkacamata dengan model rambut jamur menghampiri geng mereka yang sedang makan di kantin. "Permisi! Ini untuk kamu, Vinji." (pria itu memberikan bukets bunga anggrek. Sudah biasa banyak fans yang memberikan bermacam-macam hadiah untuk members geng Vinji).
"Terima Kasih!" (Vinji menerima bunga itu).
Fajri tampak memperhatikan Vinji dari kejauhan. Mood nya sedang tidak baik-baik saja. Ia mengajak geng nya ke ruangan pribadi mereka.
***
Setelah kembali ke kelas, Vinji merasa sangat nyeri pada perut nya karena hari ini dia sedang menstruasi. Dilihatnya kursi di sebelahnya kosong. Rupanya Fajri dan geng nya bolos, karena sekolah ini milik Ryan. Jadi, mereka bebas saja.
Vinji tahu di mana sahabatnya itu berada. Ia ijin kepada guru untuk ke toilet, padahal membolos pelajaran.
Tok-tok-tok.
"Ada nona Vinji di depan." (Lapor bodyguard ruangan khusus mereka melaporkan pada Ryan).
"Persilahkan dia masuk!" (perintah ketua geng itu).
Vinji masuk ke dalam dan mencari keberadaan Fajri. Pria itu sedang duduk di sofa menyendiri sambil membaca buku.
"Fajri..." (Vinji langsung duduk di pangkuan sahabat nya itu. Kepalanya ia benamkan di leher Fajri).
"Kamu sedang menstruasi kah?" (Fajri mengelus lembut penuh sayang kepala Vinji).
Vinji mengabaikan status mereka yang sedang bertengkar. Bagi Vinji obat yang paling ampuh sakit saat menstruasi adalah memeluk Fajri untuk memberikan kenyamanan saat mood nya tidak stabil.
"Iya. Perut ku sakit..." (Vinji memejamkan matanya berharap segera tertidur agar tak merasakan sakit lagi).
Fajri memperat pelukannya agar Vinji tidak jatuh. "Tidur lah, aku akan menjaga mu."
***
Pulang sekolah Fajri mengantarkan Vinji pulang. Tangan Fajri tak pernah lepas menggenggam tangan mungil Vinji saat di mobil, sesekali ia mencium tangan wanita yang sangat dia cintai itu. "Apa kamu begitu merindukan ku?"
"Sangat." (Fajri menghentikan mobilnya dan menepi di bahu jalan, karena jalan raya juga cukup sepi, sehingga tak masalah ia berhenti di sana).
Vinji menatap sahabat nya itu dengan intens. Lalu, ia mengalihkan pandangannya ke depan. "Malam itu, tidak sepenuhnya salah kamu. Aku juga salah karena tak sengaja minum air yang sudah di campuri seseorang dengan obat perangsang."
***
Siang ini Vinji dan geng nya menonton basket.
"Gila! Kenapa Ryan ganteng banget sih?" (Nia begitu terpesona dengan kharisma sang pacar).
Pertandingan begitu seru, sorak-sorai menggema memenuhi lapangan. Namun, tidak bagi Vinji...ia begitu tenang dalam diamnya memperhatikan sahabatnya yang juga ikut bermain di sana.
Tesss. Setetes buliran air bening lolos jatuh di pipi bakpao Vinji, untungnya saat ini ia menggunakan kacamata sehingga teman-temannya tidak menyadari jika ia menangis.
Dengan cepat Vinji menyapukan tissu pada wajahnya. "Hai." Tiba-tiba saja Fajri sudah berdiri di depannya. Karena Vinji dan geng nya duduk di depan sehingga tidak sulit bagi pemain menghampiri mereka.
Vinji masih diam, membuat Fajri menunduk di bawah kaki Vinji. "Kenapa? Hmmm..." (Fajri memperhatikan wajah cantik sang sahabat).
"Panas!" (Seketika Fajri tertawa kecil, ia mengambil botol minum di tangan Vinji dan meminumnya).
Fajri menggenggam tangan Vinji. "Ayo, kita pulang. Pertandingan sudah berakhir." (Vinji hanya mengangguk).
"Kamu tidak ingin memberikan selamat ke aku? Tim basket ku menang tadi." (tanya Fajri ketika mereka berdua sudah berada di dalam mobil).
Vinji menatap wajah manis Fajri. "Selamat!"
Fajri cemberut, Vinji memang sangatlah dingin. Melihat perubahan raut muka sahabatnya ia paham. "Kamu mau apa?"
"Aku mau kamu." (Fajri meraih tangan Vinji dan meletakkannya di depan dadanya lalu mencium tangan itu).
Vinji sudah terbiasa dengan Fajri yang physical touch dengan dirinya.
Ketika Vinji ingin menutup mata untuk tidur tiba-tiba ada notifikasi dari ponsel nya. Dengan malas Vinji membuka notif itu. Rupanya dari nomor baru yang tidak di kenalnya.
*Risky
Hai!
*Vinji Siapa?
*Risky
Aku Risky
Vinji hanya membaca pesan itu tanpa membalasnya. Risky adalah murid pindahan yang baru masuk ke kelasnya.
***
Pagi-pagi sekali Vinji sudah tiba di sekolah karena hari itu ia dapat giliran piket kelas. Sehingga Vinji di antar supirnya ke sekolah.
"Aku bantu ya?!". (Vinji terkejut ketika Risky mengambil sapu yang di pegang nya).
Vinji tahu jika Rizky menyukai dirinya. Hal itu tampak jelas ketika Risky selalu berusaha keras supaya bisa dekat Vinji.
Kebetulan juga tempat duduknya berada di samping Vinji sebelah kiri. Sedangkan Fajri di samping kanan. Meskipun meja mereka di kelas satu-satu tapi dengan bersebelahan tentu hal itu memudahkan untuk dekat dan perhatian kepada Vinji.
"Menurut pengamatan ku sepertinya ada cinta segitiga di antara kalian." (Ucap Ryan kala itu).
"Apa maksud kamu?" (tanya Fajri penasaran).
Ryan hanya tersenyum simpul. Ia tak menanggapi lebih lanjut tentang pertanyaan dari Fajri.
"Kita ini hanya bersahabat kan?" (Tanya Vinji saat ia dan Fajri membaca buku di perpustakaan karena memang kebetulan saat itu jam kosong).
Fajri menghentikan bacaannya. Ia menatap heran pada sahabat nya. "Kenapa kamu berbicara seperti itu?" (Ia tak suka mendengar penuturan Vinji yang hanya menganggap nya seorang sahabat).
"Aku hanya bertanya, Risky menyatakan cinta kemarin..." (Sebelum ucapan Vinji selesai, Fajri tiba-tiba saja memeluk tubuh mungil itu).
Vinji kebingungan dengan tingkah Fajri saat ini. Tiba-tiba saja Fajri menangis sesenggukan. "Aku gak mau kamu pacaran sama Risky, nanti kamu lupa sama aku." (Rengek Fajri).
"Enggak lah, kamu tetap yang pertama manis ku." (Vinji mengelus kepala sahabat nya itu. Entah kenapa Fajri agak sensitif akhir-akhir ini.
Fajri melepas pelukannya dan menatap pada gadis imut di depan matanya. "Janji ya, jangan lupakan aku!" (Vinji hanya tersenyum menanggapi sifat manja Fajri).
***
Baru saja Vinji merebahkan tubuhnya di kasur empuknya untuk tidur siang, tiba-tiba saja notifikasi dari ponselnya mengusik ketenangannya. Rupanya ada pesan masuk dari Risky.
Risky:
Kamu sama Fajri itu pacaran kah?
Vinji: Tidak
Risky:
Masa sih?
Vinji: Y
Risky:
Tapi, aku tadi lihat kamu sama Fajri pelukan di perpustakaan.
Vinji:
Aku dan Fajri hanya bersahabat tidak lebih.
Karena malas menanggapi celoteh Rizki Vinji pun mematikan ponselnya. Ia memilih tidur siang saja dari pada Rizki.
***
Jam di dinding menunjukkan pukul 16.00
Vinji bangun dari tidur siangnya. Ia melihat hp nya, ternyata ada pesan dari Rizki yang ingin mengajak Vinji nonton bioskop di mall. Karena sebenarnya dia juga menaruh hati pada teman sekelas nya itu, ia pun mengiyakan ajakan tersebut.
Rizki : "Vinji, kamu mau kan jadi pacar ku?"(Risky
tiba-tiba saja menggenggam tangan mungil
Vinji saat mereka sedang asik menonton).
Vinji : "Iya."
Rizki : "Benarkah kamu menerima cinta ku?"
Vinji mengangguk dengan yakin. Rizki mencium punggung tangan pujaan hatinya.
30 menit sudah berlalu, dan kini Vinji & Rizki bergandengan tangan keluar dari mall. "Aku antar kamu ya." (ajak Rizki).
"Fajri sudah menuju kemari untuk menjemput ku." (Ucap Vinji).
Terlihat Rizki tampak kesal. "Kenapa harus Fajri, aku kan pacar kamu...ini sama aja kamu gak menghargai aku."
"Maafkan aku, lain kali aku akan pulang bersama mu ." (Vinji membungkuk dan bergegas meninggalkan Rizki yang marah-marah. Karena, mobil Fajri sudah tiba).
Sebelumnya Fajri sempat melihat Vinji terlihat sedikit bertengkar dengan Rizki.
"Ada apa?" (Tanya Fajri saat Vinji sudah masuk ke mobilnya).
Vinji memakai seat belt. "Aku dan Rizki hari ini resmi berpacaran."
Seketika Fajri terdiam. Tenggorokannya seakan tercekat. Vinji menyadari hal itu, ia pun menggenggam tangan Fajri dengan erat.
"Kamu tetap prioritas ku, jika kamu bilang aku harus putus dengan Rizki akan ku lakukan." (Vinji tersenyum ke arah sahabat nya itu).
Vinji melihat mata indah milik Fajri terdapat genangan air mata. "Tetap lanjutkan hubungan mu dengan Rizki, aku hanya meminta jangan sampai ia berani menyentuh kamu." (Tegas Fajri).
"Saat aku menerima cintanya tadi, ia mencium tangan ku." (Vinji merasa bersalah karena hal itu).
Detik berikutnya tangan mungil itu di ciumi oleh Fajri. "Hanya aku yang boleh physical touch terhadap mu." (Sepanjang perjalanan Fajri selalu mencium tangan ku bahkan sesekali menjilati hingga tangan mungil Vinji penuh dengan air liur sahabat nya sendiri).
***
Vinji termenung di depan cermin. Tangannya memainkan bolpoin berwarna pink. Baru saja ia menulis beberapa lembar diary.
Kini ia merasa bimbang, ia sangat mencintai Riski yang merupakan cinta serta pacar pertama baginya.
Karena Fajri yang sangat posesif terhadap Vinji saat ia dekat dengan laki-laki.
***
Sudah 2 bulan Vinji berpacaran dengan Rizki.
"Apa kamu benar-benar tulus terhadap ku, sayang?" (Weekend itu Vinji dan Riski date berdua di salah satu mall ibu kota).
Vinji meletakkan cangkir nya, "Aku mencintai mu Riski".
"Tapi, Fajri adalah penghalang pada hubungan kita, yank!" (Riski sudah sangat lelah dengan hubungan kisah cinta segitiga ini).
"Maaf aku menyakiti hati kamu. Aku tahu Fajri menaruh hati pada ku, tapi aku tidak sebaliknya." (Vinji memilih memakan pasta yang tadi di pesannya untuk menghilangkan kerisauan hatinya).
***
TAMAT!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments