Paman Jonathan

Nathan dan Mutiara pergi ke kafe tak jauh dari rumah paman Jonathan. Mereka hanya berjalan kaki ke tempat itu, karena jarak nya hanya beberapa meter dari rumah paman nya.

"Cepat katakan apa yang ingin kamu katakan! aku tidak punya waktu banyak." ucap Mutiara ketus.

Nathan tersenyum simpul menanggapi sikap Mutiara. "Seperti nya kamu sangat tidak menyetujui pernikahan kita ini." Ia menyeruput secangkir kopi di hadapannya.

Mutiara menghembuskan nafas berat. "Aku setuju atau tidak itu percuma. Keputusan ada pada paman Jonathan, aku hanya bisa mengikuti keinginan nya."

"Kenapa ku tidak kabur atau melakukan sesuatu yang bisa menghancurkan perjodohan paksa ini?" Nathan memperhatikan wajah Mutiara yg terlihat sedih.

Mutiara hanya menunduk sembari tersenyum miris. "Kemana pun aku pergi paman tetap akan menemukan ku. Aku hanya memiliki beliau setelah orang tua ku meninggal."

Nathan menatap sendu gadis pujaan hati nya. Ingin rasanya ia memeluk Mutiara sahabat masa kecilnya sekedar memberi ketenangan sesaat dengan beban kekasih masa kecilnya.

Namun, semua itu hanya keinginan... Mutiara mengalami kecelakaan bersama keluarga nya 15 tahun silam yang mengakibatkan ia kehilangan ke dua orang tuanya serta ingatan nya. Ironisnya yang menabrak mobil ayah Mutiara adalah ayahnya Nathan.

Paman Jonathan mengetahui hal ini namun beliau tidak membenci keluarga Nathan. Karena takdir lah yang membuat kecelakaan itu terjadi. Orang tua Nathan saat itu hanya mengalami luka ringan, oleh sebab itu ayah Nathan ingin menikahkan Nathan dengan Mutiara anak dari sahabat nya yang tidak secara sengaja dia tabrak.

Namun, Mutiara tidak mengetahui akan hal itu. Paman Jonathan meminta pada keluarga Nathan untuk menutupi kejadian itu agar Mutiara tidak merasa terpuruk dengan keadaan. Saat itu Nathan kecil sedang berlibur ke rumah kakek nya di desa, sehingga dia tidak menyaksikan kejadian itu.

"Mutiara, aku akan berusaha agar kamu mencintai ku dalam rumah tangga kita nanti..." Nathan menggenggam erat tangan mungil Mutiara.

"Mulai sekarang dan seterusnya kita akan tinggal di villa A ini." (Nathan membawa Mutiara ke kediaman tetap nya di villa tepi pantai).

Mutiara menyeringai ketus. "Aku tidak bisa tinggal di sini. Air laut membuat ku fobia akan kejadian masa lalu."

"Itu keuntungan buat ku, kamu tidak akan bisa kabur dari rumah ku." (Ia mengambil minuman dingin di kulkas dan meminumnya dan memberikan satu pada Mutiara).

"Aku tidak ingin menikah dengan mu. Jadi, jangan terlalu percaya diri aku akan tinggal bersama mu." ( Mutiara mengambil kasar minuman yang di sodorkan oleh Nathan).

Nathan hanya tersenyum singkat. "Istirahat lah." (Ia pun pergi entah kemana meninggalkan Mutiara yang masih sangat kesal pada Nathan yang membawa paksa dia pergi dari rumah paman nya.

***

Mutiara merebahkan dirinya di kasur salah satu kamar yang ada di villa milik Nathan.

Ia menutup matanya berharap bisa tidur sebentar. Melupakan perjodohan paksa ini.

"Kau sudah tidur?"

Mutiara membuka mata nya dengan malas. "Belum. Aku sangat lelah, tpi aku tidak bisa tidur barang sekejap saja."

Nathan menghampiri Mutiara dan memberikan segelas susu hangat untuk nya.

"Minumlah! Dan jangan berfikir terlalu keras. Itu tidak baik untuk kesehatan mu." Nathan mencium lembut kening Mutiara.

"Kenapa kau ingin menikah dengan ku? Bukan kah banyak wanita di luar sana yang mengemis akan cinta mu." (Mutiara menatap sendu pada Nathan).

"Karena aku mencintai mu." (Nathan membelai rambut Mutiara yang sedang minum susu).

Mutiara yang notabene memang menyukai susu, langsung saja menghabiskan segelas penuh susu buatan Nathan.

"Maaf, susu nya ku habiskan. Kamu mau minum susu juga kah."

"Iya. Aku ingin minum susu segar." (Nathan tersenyum manis).

"Akan ku buatkan!" (Brugh. Sebelum Mutiara sempat beranjak, dengan cekatan Nathan merebahkan tubuh Mutiara ke kasur).

"Aku ingin minum susu kamu saja, sayang." (Nathan melepaskan paksa baju Mutiara).

Di depan matanya kini terpampang dua bukit gendut. Nathan meloloskan bra Mutiara. Dan, tanpa ba-bi-bu dengan rakus ia memakan buah dada Mutiara.

Mutiara mendesah karena kenikmatan yang di berikan oleh Nathan. Seperti bayi yang kehausan, Nathan menyusu pada Mutiara.

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!