Hari ini adalah hari pertama Rania pergi ke sekolah baru nya. Kala ini ia tampil lebih berani dari pada di sekolahnya yang dulu. Ia mengikat rambut nya ala barbie dan berhias diri. Pagi-pagi sekali, Rania sudah tiba di sekolah barunya. Ia menunggu di ruang guru bersama wali kelasnya nanti.
Rupanya hari itu ada murid baru juga selain dirinya. Seorang laki-laki culun, namanya Emile Joey. Mereka saling berkenalan sembari menunggu jam masuk pelajaran.
Kring-kring-kring...
Rania dan Emile kini memperkenalkan diri mereka masing-masing di depan siswa-siswa lainnya. Rania duduk dengan seorang gadis cantik dan ramah bernama Namira Angela. Kebetulan Namira berasal dari negara yang sama seperti Rania. Emile sendiri duduk dengan cowok tampan tak jauh dari tempat duduk Rania.
Alian merombak total penampilan nya agar tak diketahui Rania. Kaca mata bulat khas anak-anak peringkat 1 bertengger di atas hidung Alian. Rambut yang dulu keren berubah menjadi model jamur dan berponi.
Selama pelajaran berlangsung, Rania cukup serius sambil mencatat. Tak dapat di pungkiri bahwa ia gadis yang cerdik.
Kring...kring...
Kembali bek berbunyi, menandakan jam istirahat.
Namira : "Btw, kamu kenapa pindah sekolah? Maaf ya kalau aku gak sopan." (Namira memulai percakapan saat mereka makan di kantin).
Rania : "Ada masalah keluarga."(Jawab singkat Rania).
Namira : "Ups! Sorry Rania..." (Spontan Namira menutup mulutnya dengan tangan mungil nya).
Rania : "Gak apa-apa." (Ucap Rania sembari menyantap pasta nya).
Namira : "Eh, Rania. Kalau di perhatikan Emile ganteng juga, yah meskipun sedikit cupu sih!" (Namira mengubah arah percakapan mereka).
Rania : "Kamu suka sama dia?" (Tanya Rania di sela-sela makannya).
Namira : "Tidak."
Rania : "Kelihatan nya dia pintar sih."
Alian : "Ekehm...Permisi, apakah aku boleh duduk di sini?" (Tiba-tiba saja sudah ada Emile di dekat meja mereka).
Namira : "Silahkan saja." (Namira mengijinkan Emile bergabung karena meja kantin yang lain sudah penuh).
***
Nuansa sore hari di taman sangat lah nyaman dan tenang. Burung beterbangan dengan ria di atas langit yang berwarna jingga yang kemerah-merahan. Angin berhembus pelan menerpa tanaman. Bunga-bunga kecil bermekaran seluruh taman. Tampaklah seorang gadis cantik berambut sebahu sedang duduk menikmati semua itu.
"Boleh duduk disini gak?" (Alian tiba-tiba datang).
"Silahkan aja..."
Alian : "Sendiri saja kah?" (tanya Alian ketika sudah duduk).
Rania: "Engga. Kan ber-2 Sama kamu."
Alian: "Iya sih... Btw, kamu suka sunset ya?"
Rania: "lya, dan aku suka senyap.... kalau kamu berisik Pergi aja sana!"
Alian : "Oke. Sorry! aku bakal diam aja. Tapi, aku
mau disini aja temani kamu!"
Rania : "Terserah !"
Rania mengeluarkan headset dari tas kecil nya dan ia pun mendengarkan musik dan mengabaikan Alian yang duduk di sampingnya. Perlahan ia menutup mata menikmati alunan musik dari ponsel nya.
Tak lama air-air dari langit berjatuhan membasahi taman itu. Langit berubah Seketika menjadi gelap. Di susul dengan angin yang bergemuruh. Rania terbangun dari tidur nya....
"Ayo kita ke mobil ku." (Alian menarik tangan Rania menuju mobil nya).
Sesampainya di dalam mobil Alian. Rania tiba-tiba
gemetaran, keringat dingin mulai membasahi seluruh tubuhnya. Di luar mobil pun petir dan kilat mulai bersahut-sahutan.
Alian langsung memakaikan jaketnya pada Rania yang sudah pucat pasi diam membisu. Ia pun memeluk Rania dengan erat untuk memberikan kehangatan pada wanita yang dicintainya itu.
***
Saat Alian tiba di kelas, ia menemukan paper bag di atas mejanya. Perlahan ia membukanya, rupanya itu adalah jaket yang 2 hari lalu ia berikan pada Rania. Ada sebatang cokelat dan secarik kertas, tertulis ucapan terimakasih.
"Apa kamu terlalu gengsi menyatakan nya secara langsung?" (Alian menghampiri bangku Rania).
Rania yang pada awalnya tidur an di atas meja dengan tangan sebagai penyangga sedikit terusik dengan kehadiran Alian.
"Kenapa Elmie? Apa masih kurang effort ku sebagai ungkapan terima kasih atas kebaikan mu waktu itu?".
"Aku terima ucapan terimakasih dari mu." (Alian kemudian duduk di samping Rania).
***
Seiring berjalannya waktu, Rania dan Elmie semakin akrab dalam berkawan. Meski ia juga belum sadar bahwa Elmie adalah Alian tunangan.
"Kita nonton yuk sore ini" (ajak Namira pada Rania dan Alian).
Rania mengangguk tanda setuju. Ia terfokus pada makanan bakso yang ia santap saat itu.
"Bagaimana dengan mu Elmie?" (Kini Namira beralih ke Alian).
"Iya. Aku ikut kalian." (Jawabnya singkat).
Namira, Alian, dan Rania menjadi 3 sekawan yang sangat akrab.
Senja sudah menghiasi langit sore itu. Tiga serangkai itu pun tampak beriringan masuk ke salah satu studio film.
Di pertengahan film, Rania ijin kepada teman-temannya untuk ke kamar mandi.
"Aku ke toilet dulu ya, guys." (Rania buru-buru keluar ruangan bioskop).
Rupanya Namira mengekor di belakang Rania. Disusul oleh Alian.
"Kenapa kamu ikut juga sih?" (Namira tampak kesal dengan Alian yang mengikuti mereka hingga kedepan kamar mandi).
"Aku hanya ingin memastikannya Rania tidak celaka." (Jawab Alian sembari memainkan ponselnya).
"Kau menyukai nya?" (Tanya Namira).
"Bukan urusan mu!" (Jawab ketus Alian).
Rania keluar dari toilet dan melihat kedua temannya yang bersitegang.
"Kenapa kalian?" (tanya Rania).
"Tidak apa-apa, jika kamu sudah selesai lebih baik kita masuk kembali ke dalam studi." (Alian menggandeng tangan Rania keluar dari kamar mandi di susul dengan Namira).
***
TAMAT!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments