20. cari makan

akhirnya kedua gadis itu sampai villa. mereka tadi pergi menggunakan motor milik Pak Kardi yang memang tempatnya tidak terlalu jauh dari villa itu.

"wah.. aromanya begitu sangat menggugah selera.." ucap Bella sambil mengeluarkan soto dari bungkusan dan memindahkannya ke dalam mangkuk atau wadah kecil satu persatu.

"kamu tahu nggak bel. sate sama soto di sini favorit banget. soalnya daerah ini kan dingin, jadi, para warga lebih senang beli sate dan soto, ditambah bakso lagi. tapi bakso nggak ada di area sini." ujar Silvia kepada sahabatnya.

"iya sih sil. kalau gue tinggal disini, gue juga akan lebih mentok ke soto atau sate. tapi, paling mentok sama yang kuah-kuah. mm.. yeami.." ucap Bella sambil menyeruput kuah soto itu.

srruuupp

Silvia yang tidak asing lagi dengan tingkah sahabatnya itu, hanya menggelengkan kepalanya saja.

"hati-hati, jangan sampai ke selek." ucap Silvia mengingatkan sahabatnya itu. tapi Bella tidak peduli dan langsung lanjut makan.

***

sementara di tempat lain. saat ini Raditya terus melihat ke arah hp-nya. sudah malam begini, Ia tidak lagi mendapatkan kabar dari Bella. bahkan, pesan yang tadi dikirimnya itu masih belum dibalas olehnya.

"ck, anak ini benar-benar ya.." kemudian dengan perasaan marah, ia pun menekan tombol telepon, di nomor Bella dan menghubunginya. namun panggilan itu ternyata tidak tersambung membuat Raditya semakin cemas dibuatnya.

"anak ini pikun apa bagaimana sih !! sampai lupa ngasih kabar gitu. harus banget kamu seperti ini Bella.!" marah Raditya lagi.

"oke-oke. aku tidak akan mencari mu lagi. lagian, aku juga senang kalau kamu sudah tidak menggangguku lagi. aku cuma khawatir saja.." ucap Raditya lagi masih dengan perasaan marah. padahal, dalam hatinya ia menghawatirkan Bella. dan dengan emosi yang masih menyelimuti hatinya, Raditya langsung melemparkan HP-nya dan kemudian mencari kesibukan lain. Raditya ingin melupakan sejenak rasa cemasnya itu. diruang kerjanya, Raditya langsung menyibukkan diri. sementara untuk Chintya, Radit memilih untuk mengabaikannya terlebih dahulu, dan menunggu orang-orangnya mengumpulkan bukti mengenai Bella.

***

ke esok harinya, Bella dan Silvia bangun sekitar pukul 6 pagi, dan kemudian keluar dari villa untuk menikmati pemandangan di pagi hari. saat mereka keluar, rasa dingin langsung menusuk sampai ketulang-tulang mereka.

"brrrrr....!! dingin woy..!! " ucap Bella Sambil memeluk tubuhnya sendiri. mereka berdua juga sudah menggunakan baju tebal untuk menghalau rasa dingin yang menyapa kulit mereka.

"enaknya ini makan lontong ibu sumi bel." ucap Silvia lagi.

"emang sudah buka sil.? kalau sudah, kuy lah..!" ajak Bella lagi.

"yaudah yok." akhirnya kedua gadis itu kembali berjalan, menjauh sedikit dari villa-villa mewah yang ada di sana.

"sil, disini banyak banget villa-villa mewah.. kamu tau nggak, ? siapa yang punya..?" tanya Bella kepada Silvia. Silvia Sendiri langsung menatap cengoh sahabatnya itu.

"nggak bel. memangnya kenapa..??" tanya Silvia lagi.

"oh. nggak ada. mana tau kamu kenal, terus ada cogannya. aku mau minta tolong sama kamu, untuk memperkenalkan nya padaku." ucap Bella lagi, yang sukses membuat Silvia diam dan menatap sahabatnya sejenak.

"dasar semprul. aku pikir apaan. mana aku udah fokus dengarin lagi.." protes Silvia Sambil memukul pelan sahabatnya itu. Bella sendiri pun langsung terkekeh.

"lah.. kenapa jadi marah sendiri. kan aku nggak nyuruh nyimak.." ucapnya lagi.

"iya. kamu tuh nggak nyuruh, tapikan, aku juga penasaran dodol.!!" seru Silvia lagi. dan, hanya lima menit mereka berjalan, akhirnya mereka sampai di warung lontong milik ibu sumi. dan saat ini, warung lontong ibu Sumi sudah sangat ramai karena dikerumuni oleh para pembeli.

"rame banget cuy.. kita kebagian tempat duduk nggak sih.." ucap Bella ketika melihat para pelanggan atau pembeli yang membludak di warung lontong Ibu Sumi.

"dapat, tenang aja.." ucap Silvia lagi kepada sahabatnya.

ternyata benar, mereka berdua masih kebagian tempat duduk. akhirnya Silvia memesan lontong untuk mereka, sementara Bella duduk di kursi untuk menjaga meja mereka itu agar tidak diambil orang lain. setelah itu, dan karena para pelayannya banyak, jadi tidak sulit dan tidak membuat Silvia menunggu lama untuk mendapatkan pesanannya. setelah itu ia langsung bergabung dengan Bella.

"ayo makan ayo makan.." ucap Silvia lagi sambil meletakkan satu piring lontong di depan sahabatnya sekaligus teman teh hangatnya.

"apa tiap pagi di sini seramai ini ya sil..?" tanya Bella lagi yang masih penasaran.

"iya Bel. tiap pagi dan tiap hari. soalnya, para warga disini itu, jam 5 atau jam 6 subuh-an, mereka sudah mulai beraktifitas. jadi, ya gitu deh.." ucap Silvia. sementara Bella memyuapkan lontong itu kedalam mulutnya, dan langsung jatuh cinta.

"mmm.. heran deh, kok, makanan di sini selalu enak-enak ya. padahal, di kota S (nama kota di samarkan ya guys) kita sering menemukannya dan bahkan memakannya. tapi, rasanya disini agak sedikit berbeda dan sangat enak menurutku." gumam Bella.

"kamu benar bel. aku juga, pas baru pertama kali mencobanya, juga merasa seperti itu." ucap Silvia lagi menimpali penuturan sahabatnya.

seumur-umur, Bella Seperti baru merasakan hal yang menyenangkan ini, saat ini. padahal, ia sudah hidup selama 20 tahun, tapi kenapa baru sekarang.??

"Bel, siap ini kita akan kemana lagi.?" tanya Silvia di sela-sela mereka menghabiskan makanan mereka.

"entah. kan kamu yang tau daerah ini, serta yang tau tempat mana yang wajib kita kunjungi. aku mah ngikut aja sil. pokoknya, jalan-jalan jadilah.." ucap Bella lagi. sementara Silvia menganggukkan kepalanya.

"mm.. okelah. aku pikirkan dulu deh.." ucap Silvia lagi. akhirnya, mereka pun selesai sarapan pagi. setelah membayar, mereka pun langsung kembali ke villa. dan, disaat waktu sudah siang, mereka akan kembali melihat dan melanjutkan jalan-jalan mereka.

***

dan, tak terasa mereka sudah menghabiskan waktu dua hari dua malam untuk tinggal dan menikmati suasana di desa nan sejuk ini. kini, waktunya bagi mereka untuk kembali.

"sudah tidak ada barang yang tertinggal ? lengkap..?" tanya Silvia lagi. selama dua hari mereka disini, Tentu saja, mereka yang awalnya tidak membawa apa-apa pas datang, dan sekarang, barang bawaan mereka hampir mencapai 3 koper per satu orang.

"siap sil. nggak ada lagi." jawab Bella setelah meletakkan barang-barangnya di dalam bagasi mobil.

"ok. ayo kita kembali ke kota." ucap Silvia lagi. sebelum mereka pergi, terlebih dahulu, mereka berpamitan kepada pak Kardi, yang bertanggung jawab untuk mengurus villa keluarga mereka ini.

"pak Kardi, kami pamit ya pak. terimakasih sudah menjaga kami selama dua hari ini. hari ini, kami pamit kembali ke kota S pak. " ucap Silvia Sambil bersalaman, Begitu pun dengan Bella.

"iya non, sama-sama.. hati-hati dijalan non." ucap pak Kardi lagi sambil menerima uluran salam keduanya.

"iya pak. kalau begitu, kami pamit ya pak." ucap Silvia lagi. setelah itu, keduanya langsung memasuki mobil dan kemudian meninggalkan kawasan villa elit dan mahal itu.

Terpopuler

Comments

Bundanya 2R

Bundanya 2R

Ceritanya panjang tapi isinya koq membosankan banyak kalimat2 yg kurang penting dimasukkan , aku bacanya lompat2 banyak skipnya di paragraf gag penting. Harusnya di cerita yg panjang ini lebih byk pokok ceritanya yg bahas 2 tokoh utama Sorry ya thor mau kritik dikit jangan baper ya ✌🏻😁 sebagai masukan aja biar lebih bagus lagi dalam buat cerita2 lainnya

2024-02-20

1

Sribundanya Gifran

Sribundanya Gifran

lanjuuuuuutttttt💪💪💪💪💪💪

2023-12-09

0

Cahaya yani

Cahaya yani

gimn tuh si radit kl ktmu secara dah 2 hari si bel bel gk ngasih kabr.. duuhh please y thoorr jgn am si radit hdirkan yg lbh ganteng kaya jg posesif am si bel bel.. biar si radit nyesel

2023-12-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!