akhirnya sepasang ibu dan anak itu mulai memasang di dapur. Nyonya Fitria menunjukkan apa saja yang perlu Bella lakukan. Bella Sendiri menikmatinya dan menerima dengan senang hati. mulai sekarang ia sudah bertekad dalam hatinya untuk memulai hubungan baik kembali dengan keluarganya ini. dan berusaha untuk tidak egois, di mana Dirinya harus mementingkan diri sendiri tanpa harus melihat orang lain.
saat mereka tengah asik memasak, tiba-tiba Tuan Erlangga datang dan mengagetkan keduanya.
"aduh... sedang ngapain ini..?? Papa dengar dari luar ribuuut sekali.."ujar Tuan Erlangga tiba-tiba. Nyonya Fitria dan Bella yang tentunya sedang fokus memasak langsung terkejut.
"astaga papa... papa kok jalannya tapaknya nggak kedengaran, bikin terkejut aja.. kalau seandainya Mama sama Bella ada riwayat penyakit jantung gimana.."ucap Fitria protes kepada suaminya. sementara Tuan Erlangga hanya terkekeh mendengar penuturan sang istri.
"lagian siapa suruh memasak sefokus itu ? sampai-sampai Papa datang nggak ada yang sadar.."ucap Tuan Erlangga lagi yang tidak mau kalah. Bella yang melihat keberadaan Tuan Erlangga di sana langsung tersenyum.
"Apa kabar sayang.. kamu nggak kenapa-kenapa kan..?? sini papa periksa dulu.."ujar Tuan Erlangga sambil melihat dan membolak-balikkan tubuh putrinya. untuk melihat apakah putrinya terluka atau tidak. sementara Nyonya Fitria memutar bola matanya melihat suaminya yang begitu sangat protektif terhadap Putri angkatnya itu.
"Bella nggak papa kok pa.. Bagaimana caranya Bella bisa mandiri, dan menjaga diri sendiri. Papa sama Mama saja berlaku seperti ini kepada Bella..."ujar Bella lagi kepada sang Papa angkat. Tuan Erlangga sendiri tidak peduli dengan apa yang dikatakan oleh Putri angkatnya itu. yang pasti dirinya harus memastikan kalau anak tersebut baik-baik saja.
"Papa nggak peduli. Yang penting kamu, mama dan kakakmu baik-baik saja."ujar Tuan Erlangga lagi sambil mengulum senyum ke arah keduanya. Bella yang mendengar penuturan Tuan Erlangga yang menjadi Papa angkatnya ini langsung tersenyum.
"Iya pa.. Makasih banyak ya pak.. oh ya Papa mau dibuatin kopi nggak..??"tanya Bella lagi. Tuan Erlangga pun tersenyum.
"boleh kalau begitu sayang.. tapi papa ganti baju dulu ya bersih-bersih."ucap Erlangga lagi kepada putrinya. Bella sendiri Langsung menganggukkan kepala.
"Ya sudah sayang.. kamu bikin kopi saja untuk papa ya, nanti sisa-sisa pekerjaan ini biar dibersihkan oleh bibi Tira saja. Mama mau menyiapkan pakaian Papa dulu.."ujar Nyonya Fitria lagi kepada putrinya. sementara Tuan Erlangga sudah berlalu dari tadi.
"oke mama.. siap.."
setelah itu Nyonya Fitria langsung meninggalkan Bella di dapur yang sedang membuat kopi untuk papanya. sementara bibi Tira yang sudah di sana langsung mengerjakan pekerjaan yang bersisa itu. setelah Bella selesai membuatkan minuman untuk papanya, Bella pun langsung membawa minuman itu ke ruang tamu. dan bermain HP di sana sambil menunggu kedatangan kedua orang tuanya.
selang beberapa menit Bella duduk di sana, bukannya kedua orang tuanya yang datang, melainkan kakak angkat yang baru saja kembali dari kantor. kalaupun Raditya lembur bekerja di kantor, dia tetap harus memaksakan pulang terlebih dahulu dan makan malam di rumah. hal inilah yang selalu banyak Fitria terapkan kepada suami dan anak laki-lakinya.
Bella yang melihat kepulangan kakak yang selalu memenuhi pikirannya itu memilih untuk cuek dan tidak peduli. semaksimal mungkin dia harus menutup akses yang akan menimbulkan benih-benih cinta dan keinginan untuk mendapatkan Kakak angkatnya itu kembali. Bella memilih fokus kepada hp-nya dan membalas chat-an dari Silvia.
Raditya yang juga melihat keberadaan Bella di sana, tidak bisa tidak menghiraukannya. Raditya langsung berjalan mendekat dan langsung duduk di samping sang adik. Bella sendiri tidak mempedulikan hal itu Dan malah fokus kembali kepada hp-nya, karena tiba-tiba Angga memberikan pesan singkat kepadanya yang berniat mengajaknya jalan.
Raditya yang mendapati sifat bela yang sudah berubah terhadap dirinya langsung tersenyum sinis. dia masih yakin kalau sang adik pasti mendiamkannya karena masih marah mengenai hal yang dikatakannya kemarin.
"mama sama papa mana..??" tanya Raditya berbasa-basi. Bella yang jarinya sedang sibuk mengetik, langsung menjawab tanpa mengalihkan pandangannya dari handphone.
"ada di kamar.." jawab Bella dengan singkat tanpa banyak drama di dalamnya. biasanya, Bella akan mengeluarkan suara manjanya untuk menarik perhatian kakaknya. dan juga biasanya Bella akan mengoceh tidak jelas ketika kakaknya lebih memilih mencari kedua orang tuanya terlebih dahulu ketimbang dirinya. Raditya yang mendengar jawaban singkat dari sang adik menjadi tidak puas.
"Papa sudah pulang..?" tanya Raditya lagi dengan santai. tapi jantungnya sudah ketar-ketir mendengar jawaban singkat itu.
"iya.." jawabnya lagi. ketika dua kali mendapatkan jawaban singkat dari Bella, Raditya langsung mengalihkan pandangannya ke arah sang adik dan memandangi wajahnya. Bella yang tidak menyadari hal itu tak mengubris sama sekali. Ia fokus kepada hp-nya tanpa mengalihkan pandangannya. dan kebetulan, saat itu juga Tuan Erlangga dan nyonya Fitria datang menyusul.
"khem..." DeheM Tuan Erlangga ketika menyaksikan putranya memandangi wajah adik angkatnya itu dengan tatapan yang sulit diartikan. sampai-sampai Raditya tidak menyadari kedatangan kedua orang tuanya, begitu pula dengan Bella yang hanya dan sibuk dengan kegiatan mengetiknya.
mendengar suara deheman dari tuan Erlangga, keduanya pun langsung tersadar dari aktivitas masing-masing dan menetap kepada ke arah kedua orang tua mereka. Bella sendiri Langsung tersenyum simpul melihat kedatangan kedua orang tuanya.
"kamu sudah pulang dit..??" tanya Tuan Erlangga kepada putranya.
"ini kopinya pa.." ujar Bella sambil menggeser gelas yang berisi kopi itu untuk Tuan Erlangga. Raditya memandang kopi tersebut kemudian menjawab pertanyaan dari Tuan Erlangga.
"Iya pah. Ini baru nyampe juga kok.. terus aku nggak dibikinin kopi..??" tanya Raditya lagi kepada Adik angkatnya itu. Bella sendiri tidak peduli dengan penuturan Raditya.
"mah, pa. nanti malam Bella mau keluar ya.. ada temen yang ngajak keluar..??" ujar Bella kepada kedua orang tuanya. Tuan Erlangga yang menyeruput kopi itu terdiam sejenak, sementara Raditya yang mendapati sifat adiknya dan tidak memperdulikan dirinya langsung mengepalkan tangannya.
"tidak boleh keluar." bukan Tuan Erlangga yang menjawab, tetapi malah Raditya yang melarang adiknya itu keluar. sementara Bella hanya melirik sekilas ke arah sang kakak, kemudian kembali menetap kepada tuan Erlangga.
"bagaimana, boleh kan pa..??"tanya Bella lagi. Tuan Erlangga berpikir sejenak.
"siapa teman yang mengajak jalan?? Kalau boleh papa tahu..??" tanya Tuan Erlangga lagi. Bella mengendarkan tubuhnya di sandaran sofa yang diduduki bersama dengan kakak angkatnya itu.
"Kak Angga yang ngajak. katanya dia minta ditemani ke playground. dia mau ngajakin keponakannya soalnya pa. terus, Kak Angga minta tolong pada Bella untuk menemani mereka." ujar Bella dengan santai. Tuan Erlangga mengangguk-anggukkan kepalanya.
"kapan, dan jam berapa..??" tanya Tuan Erlangga lagi kepada putrinya sementara Raditya sudah kebakar jenggot dan mengepalkan tangannya. rasanya Ia tidak terima.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Kartika Lina
ceritanya seru tpi nya byk typo nya,, tolong diperhatikan lagi ya thor 😊
2024-07-16
0
Dede Mila
laaah ngapa nih si bapak Radit... /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
2024-02-25
0
Sulati Cus
nih anak gadis ku klu tak tanyain kek gitu tar pasti nongol SW kek gini" Hai guys gmn minta ijinnya gampang apa susah 😂ak donk kyk lg di interview kerja pas minta ijin ke ibu😂ternyata bener ak berlian ibuku😂"
2024-01-09
0