13. enak ya jalan-jalan

deg

Raditya yang mendengar penuturan Bella mengenai perasaannya terhadap dirinya itu, seketika mematung mendengar penjelasan itu. Raditya menatap tidak percaya ke arah Bella, kalau ternyata sang adik angkat benar-benar ingin berhenti dengan perasaan cintanya itu.

dan anehnya, seharusnya itu merupakan kabar gembira baginya. tetapi, jauh dalam lubuk hatinya yang paling dalam, Raditya malah merasa sakit dan tidak terima mendengar penuturan Bella yang mengatakan harus berhenti untuk mengejar dan mencintai dirinya.

(jadi, kau memilih untuk berhenti Bella..?? Apa kamu sudah lelah mengajarku.?) tanya Raditya dalam hatinya. Ia memejamkan matanya dan berusaha menghirup udara banyak-banyak untuk mengisi rongga paru-parunya yang tiba-tiba menjadi Sasak.

(ah..!! Kenapa jadi begini..?? seharusnya aku senang dengan keputusan yang diambil Bella untuk tidak mengganggu dan mengejarku lagi. Tapi jujur, rasanya begitu sesak ketika mendengar penuturan dan keputusan itu. huf..) batin Raditya lagi.

dirinya seketika tidak bertenaga dan menjadi loyo. ia menyandarkan tubuhnya kembali pada sandaran kursi yang ia duduki saat ini. tatapan matanya menjadi kosong dan entah kenapa ia malah mengingat bayang-bayangan perjuangan Bella semasa mengejar dirinya.

di mana Bella yang masih duduk di bangku SMA, ia begitu gigi ingin meluluhkannya, dia juga begitu tulus memberikan perhatian kepadanya, namun seperti biasa, semua itu akan berakhir dengan bentakan dan amarah.

dia membayangkan, Bagaimana dulu Raditya mengacuhkannya dan bahkan pernah menghindari Bella dan tak mengajak adik angkatnya itu mengobrol sama sekali. kejadian itu terus terjadi berlarut-larut sampai akhirnya, puncaknya ketika Raditya mengeluarkan kata-kata hinaan yang tidak pernah Bella dengar dari mulutnya. dan yang tidak Raditya sadari, kalau penuturan itulah yang menyebabkan Bella tersadar dari semua tindakannya itu.

"lalu, Jika kamu sudah memutuskan untuk tidak mengganggu kakak angkat kamu lagi. apa yang akan kamu lakukan selanjutnya.? apalagi kalian akan sering bertemu dan berpapasan di rumah.??" ujar Angga lagi ingin mengetahui tindakan apa yang diambil Bella untuk menutup perasaannya itu. sementara Bella yang mendengar pertanyaan dari Angga tersebut hanya mengedipkan bahunya kembali.

jujur saja, Bella juga sendiri bingung harus melakukan apa. yang penting, Jika harus berhubungan dengan Raditya, ia hanya boleh mengobrol seperlunya dan berusaha keras menghindari kakaknya itu.

"entahlah kak. yang penting, aku bertekad untuk menjadi adik yang baik saat ini, untuk dirinya. dan menjadi anak yang baik untuk kedua orang tua angkatku." tutur Bella lagi. sementara Angga menganggukan kepalanya.

(kalau begitu, aku masih punya kesempatan untuk mendapatkan cintanya. maaf Bella, aku sudah terlanjur nyaman bersamamu. dan, aku akan berusaha untuk mendapatkan mu. walau nanti prosesnya tidak akan mudah.) batin Angga.

Angga sendiri sebenarnya, sudah lama menyukai Bella. dia juga selalu memantau gadis ini dari jarak jauh. entah kenapa, saat pertama kali dirinya melihat Bella, ketika gadis itu tersenyum dengan ramah kepada Raditya di mall, ia merasakan perasaan nyaman dan tertarik dengannya.

tapi, Angga yang sudah dari awal tahu kalau Bella sedang berusaha mengejar cinta kakaknya itu, akhirnya memilih untuk mengamati Bella dari jarak jauh saja. dan saat Angga dan teman-temannya berjalan-jalan waktu itu dan tidak sengaja bertemu dengan Bella dan Silvia, Angga berusaha untuk mengakrabkan diri dengan tidak terlalu memperlihatkan keinginannya. sekian lama mengamati Bella, jadi Angga sudah tahu bagaimana cara mendekatinya. jadi angga tidak akan terburu-buru untuk melakukannya.

dan saat mereka sedang duduk termenung, tiba-tiba handphone Bella langsung berdering dan itu adalah panggilan dari tuan Erlangga. Bella yang mendapatkan panggilan dari papanya Itu dengan segera mengangkatnya.

" 📱halo Pa." Ucap Bella.

"📱halo nak. kalian di mana, ini sudah sangat malam segeralah pulang. katakan kepada Angga jangan terlalu lama-lama di luar tidak baik untuk kesehatan."ujar Tuan Erlangga mengomeli anaknya. sementara Bella yang mendapat omelan dari sang papah langsung melihat arloji yang melingkar manis di tangan kirinya itu, dan saat itu waktu telah menunjukkan pukul 10.15 menit.

(eh, pantesan saja Papa nelpon.. ternyata sudah jam 10.00 lewat) batin Bella lagi.

"📱ah iya iya Pa.. nanti Bella akan ngomong sama kak Angga Untuk mengantarkan Bella pulang." ujar Bella lagi.

"📱ya sudah.."setelah itu Tuan Erlangga langsung menutup panggilan tersebut. Raditya yang berada tidak jauh dari mereka itu juga sudah beranjak dari tempat duduknya dan pergi dari sana dengan perasaan tak menentu.

"itu papa kamu ya.. maaf ya, kita keasikan ngobrol masalahnya. Ya sudah ayo, Kakak antarin pulang.." ujar Angga lagi kepada Bella.

Bella pun langsung menganggukkan kepalanya dan kemudian mereka seketika meninggalkan tempat tersebut dan kembali mengantarkan Bella ke kediaman keluarga mengantarkan bela ke kediaman keluarga Bramantyo. setelah selesai mengantarkan Bella, Angga langsung berpamitan kepada kedua orang tua angkat Bella dan langsung kembali ke apartemennya.

****

Bella yang sudah pulang itu langsung mendapati keluarganya yang masih duduk di ruang tamu menunggu kepulangan dirinya. Bella yang memang tidak mengetahui sifat kedua orang tuanya lebih tepatnya, tidak peduli kepada apa yang dilakukan oleh kedua orang tuanya yang begitu memperhatikannya, langsung merasa tidak enak.

"eh.. ma, pa, kak." sapa Bella kepada semuanya. Raditya yang memang lebih awal kembali setelah menguntit Bella dan Angga, menatap dengan tatapan yang begitu sulit diartikan. ia masih belum percaya, kalau Bella nyatanya memang ingin berhenti mengejar dirinya.

nyonya Fitria dan Tuan Erlangga yang melihat kepulangan Bella pun ikut menyapa.

"eh.. anak mama sudah pulang..? bagaimana jalan-jalannya sayang..?? seru nggak jalan-jalan sama orang baru..??" tanya Nyonya Fitria dengan senyum sumringai. sementara Bella hanya terkekeh mendengar pertanyaan mamanya.

"ya.. Begitu lah ma. yaudah ya, ma, pa, kak. Bella masuk dulu ya.." ujar Bella lagi kepada keluarganya itu.

"Iya sayang. masuk dan beristirahatlah.." ujar Tuan Erlangga lagi.

"Radit juga mau masuk juga pa. mau istirahat." ujar Radit lagi. ia langsung bangkit dan menyusul langkah Bella yang sudah berlalu dari sana.

"ya.." jawab keduanya.

"kita juga ma. ayo kita kembali ke kamar dan beristirahat.." ujar tuan Erlangga lagi kepada istrinya. akhirnya semua orang pun kembali ke kamar masing-masing.

sementara Raditya yang menyusul langkah Bella, langsung menegur adik angkatnya itu.

"senang ya, bisa jalan sama cowok. dulu, kamu pengen banget jalan sama kakak. tapi, sayangnya, kakak nggak pernah mau ngajakin kamu." ujar Radit mencoba untuk meledek.

Radit yakni, kalau ucapan yang di lontarkan bersama dengan Angga tadi bukanlah hal yang benar. pasti, Bella hanya ingin mencari simpati saja. karena itu, ia mencoba untuk bersuara. Bella yang mendengar penuturan Raditya itu pun hanya tersenyum sekilas tanpa mau menghentikan langkahnya dan menatap kakak angkatnya itu. justru, ia hanya menggeleng dan langsung bergegas ke kamarnya. Raditya sendiri Hanya menatap nanar punggung Bella, yang bahkan tak melihatnya sama sekali.

(Apakah yang kamu ucapkan itu benar Bell.?) batin Raditya sambil terus memandangi punggung Bella sampai tertelan pintu.

Terpopuler

Comments

Frando Wijaya

Frando Wijaya

oee2 bknny ini yg lo mw? jd....jgn Tiba2 lo berubah pikiran loh

2024-07-27

1

Yusrina Ina

Yusrina Ina

Bella pertahankan sikap mu jangan lemah ya semangat 💪💪💪
begitu juga dengan author semangat terus upnya 🥰🥰🥰

2023-12-02

1

Cahaya yani

Cahaya yani

emng enak dah gk respon bru terasa, rasain tuh radit

2023-12-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!