"bagaimana?? boleh nggak pah.??" tanya Bella lagi.
"boleh dong sayang.. tapi kalau menurut Mama perginya Jangan lama-lama ya.. sekitar jam 10.00 atau jam 11-an sudah sampai rumah. Iya kan pah..??" tanya Nyonya Fitria kepada suaminya sambil mencubit paha sang suami. Tuan Erlangga yang mengerti dengan penuturan sang istri, yang membiarkan anak gadis mereka keluar dengan ragu-ragu menganggukkan kepalanya.
"mmm... baiklah kalau begitu. kamu boleh keluar, tapi ingat waktu ya." ujar Tuan Erlangga lagi.
hal itu membuat Raditya menjadi marah. dengan perasaan kesal dirinya langsung beranjak dengan kasar dari tempat duduknya dan meninggalkan ruang tamu serta masuk ke dalam kamarnya. kedua orang tuanya dan juga Bella memperhatikan sikap Aditya yang tiba-tiba berubah seperti itu. tapi Bella tidak peduli dan tidak bertanya sama sekali. berbeda dengan Nyonya Fitria yang mengerutkan keningnya dan bertanya-tanya dalam hatinya. Ada apa gerangan sehingga membuat putranya begitu kesal dan marah.
"kalau begitu Makasih pah.. Bella ke kamar dulu mau mandi dan juga siap-siap.." ujar Bella lagi kepada kedua orang tuanya itu. sementara Tuan Erlangga langsung terkejut. ya, walaupun waktu saat ini sudah menunjukkan pukul 6 sore.
"loh, memangnya jam berapa berangkatnya..??" tanya Tuan Erlangga lagi kepada putrinya.
"katanya sih setelah makan malam.. dia akan ke sini ngejemput Bella.." ujar Bella lagi kepada sang papa. Tuan Erlangga pun menggangguk-anggukkan kepalanya mengerti.
"baiklah. tapi sebelum temanmu itu mengajakmu pergi, perkenalkan dulu sama mama dan papa ya.." ujar Tuan Erlangga lagi kepada putrinya. Bella sendiri Langsung mengangkat tangannya dan membentuk huruf o.
"oke Papa sayang.. Ya udah Bella masuk dulu mau mandi ya.." ujar Bella lagi langsung dibalas dengan anggukan kepala dari kedua orang tuanya. dan dengan segera pula, Bella naik dan masuk ke dalam kamarnya untuk mempersiapkan diri.
***
di kamar Raditya, sang pemilik kamar sedang berdiri menetap ke arah luar. Ia berusaha menata hatinya yang bergejolak mendengar sang Papa memperbolehkan Bella keluar dengan laki-laki lain. menurutnya, Bella adalah seorang gadis yang tidak boleh keluar dengan sembarangan orang, apalagi itu laki-laki. entah itu Karena ia merasa cemburu atau tidak. Tapi menurut Radit, papanya sudah mengambil jalan yang salah.
"seharusnya Papa tidak mengizinkan bella keluar dengan laki-laki asing. Bagaimana kalau nanti Bella malah diapa-apain di sana. yang ada urusannya malah tambah berabe." ujar Raditya sedikit kesal.
"lagian, Bella juga ngapain malah menerima tawaran seperti itu. apa sebegitu inginnya Bella mendapatkan belaian dari laki-laki. cih !!" ujar Raditya lagi, yang lagi-lagi mulai menyudutkan bella. entah apa yang ada di pikirannya saat ini sampai-sampai Raditya harus berpikiran sempit seperti itu.
seharusnya ini adalah kabar gembira baginya, karena saat ini Bella tidak lagi menempelnya dan berusaha untuk bergaul dengan orang lain selain dirinya. tapi, bukannya merasa senang, Raditya malah mengatai Bella seperti itu. dengan penuh rasa kesal, Radit melayangkan pukulannya di udara.
"sial !! aku kenapa harus peduli sih !! lagian, bagus juga untuknya. agar dia bisa menemukan laki-laki lain di luaran sana. tapi, tetap saja aku tidak rela. sialan..!!!" umpatnya lagi.
setelah dirinya puas memukuli udara dan mengumpat. ia langsung berjalan menuju tempat nya dan kemudian melemparkan dirinya disana dengan kasar. ia juga menatap langit-langit kamar dengan tatapan nanar.
***
sementara diwaktu yang sama. Bella sedang bersiap untuk keluar malam ini. ia mengenakan pakaian yang sekiranya pantas dan juga tidak memalukan. tapi, tetap berkesan elegan dan juga rapi. ia tak mengenakan pakaian-pakaian mewah yang mungkin akan menyilaukan mata orang-orang yang melihatnya. setelah dirasa cukup, ia pun langsung turun kebawah. karena, Angga mengabarinya, ia sudah berada di depan.
tak tak tak
seketika, semua mata langsung melihat kearahnya. tak terkecuali Radit yang sudah turun dari tadi. ia tercengang. melihat penampilan Bella yang tentu jarang di lihatnya.
"wah !! anak mama cantik sekali..!!" ujar Nyonya Fitria yang membuat Bella langsung mengembangkan senyumnya. Raditya sendiri langsung membuang muka. dia tidak suka melihat Bella yang berpenampilan seperti itu.
(ngapain harus cantik-cantik sih.. ketimbang di ajak main doang ) gerutu Raditya dalam hatinya.
"makasih mama..." ujarnya dengan gembira. saat itu juga, ada seorang satpam masuk kedalam rumah.
"maaf tuan, nyonya. di luar ada seorang pemuda katanya temannya Nona Bella." ujar satpam yang bernama Pak Samsul itu. Tuan Erlangga yang mendengar laki-laki mencari putrinya langsung memerintahkan kepada Pak Samsul untuk menyuruhnya masuk terlebih dahulu.
"kalau begitu, suruh saja masuk dulu Pak." ujar Tuan Erlangga kepada satpamnya itu. Pak Samsul pun langsung menganggukkan kepalanya.
"baik Tuan. kalau begitu saya pamit undur diri dulu." setelah itu, Pak Samsul pun langsung meninggalkan ruang tamu dan kemudian berjalan keluar. sementara Raditya juga merasa penasaran kepada laki-laki yang mengajak adiknya keluar.
"Bella nggak papa kan, Kalau teman Bella diperkenalkan dulu kepada papa..??" tanya Tuan Erlangga kepada Putri angkatnya. Bella tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
"tentu saja Pa." ujar Bella lagi dengan santai. sementara Raditya memandang sinis ke arah adiknya itu. bukan karena benci, tetapi karena kesal melihat adiknya yang begitu senang mendapat laki-laki lain selain dirinya.
(cih !!) ia berdecak kesal dalam hati. dia benar-benar tidak menyukai Bella yang akrab dengan laki-laki lain. tapi lagi-lagi, Raditya harus meyakinkan diri kalau ini adalah jalan yang baik untuk keduanya.
Tak butuh waktu lama, Pak satpam itu kembali dengan seorang pemuda tampan bersamanya. tuan Erlangga yang melihat siapa pemuda yang dimaksud itu langsung mengerutkan keningnya. rasanya ia tidak asing dengan wajah tersebut.
(Apakah laki-laki ini adalah putra dari keturunan keluarga Wijaya..?? rasanya Aku pernah melihatnya ketika tuan Simon Wijaya membawa putranya ke acara rekan bisnis. tapi, tampilannya terlihat begitu sederhana.?) ujar Tuan Erlangga lagi dalam hatinya. Tuan Erlangga memandangi lama pemuda tersebut sampai sang pemuda menyapa keluarga itu.
"halo om, tante. saya Angga temannya Bella.." ujar Angga begitu sopan. dia tak memperlihatkan dirinya sebagai seorang yang memiliki kekayaan dan kedudukan.
"Apakah kamu Angga Wijaya ? putra dari Simon Wijaya.? seorang pendiri perusahaan raksasa yang dirintisnya dari bawah." ujar Tuan Erlangga menebak. sementara Bella yang mendengar penuturan sang Papa langsung menatap heran. Angga sendiri dibuat tidak berkutik.
"mm.. apakah Tuan Erlangga mengenal Papi saya..?? benar saya adalah Angga Wijaya, keturunan dari keluarga Wijaya." ujar Angga lagi. lagi pula memang tidak ada yang salahnya kan menyebutkan identitasnya kepada orang yang sudah mengenalnya. sementara Bella yang tidak tahu apa-apa dibuat tercengang dengan pengakuan itu.
"jadi Papa kenal sama Kak Angga ??" tanya Bella lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Frando Wijaya
dr snilh lo skrg jd bch aneh
2024-07-27
0
Yusrina Ina
baru tahu kan jadi sakit hati sendiri 😁😁😁
next ........
2023-11-30
0
Fransiska Husun
tp thor nnt meskii kkx udah menyesal dy gak boleh berbuat Asusila ya am adk angkatt x, cukup mulutx aj yg kelewatan 🙏
2023-11-29
1