16. nginap lagi

" nyokap, bokap sedang ke luar negeri. dan di rumah tinggal aku dan Raditya serta para asisten rumah tangga. dan kamu pasti tahu kan alasan aku kenapa tidak di rumah..??" ungkap bela lagi kepada sahabatnya itu. Silvia yang mengerti maksud Bella langsung menganggukan kepalanya.

"aku tahu. pasti kamu sedang berusaha menghindar dari kakak kamu kan..?? it's oke lah beb.. aku rasa itu tindakan yang pas. tapi jangan lupa, kabari kedua orang tua kamu Dan juga orang yang ada di rumah. biar nanti mereka tidak khawatir." ucap Silvia lagi. karena walau bagaimanapun, keselamatan Bella tentu harus dijaga. apalagi, Bella dipercayakan kepada Raditya untuk di jaga. dan, untuk lebih tepatnya lagi, menjaga etika dan menghormati orang.

"iya beb. tentu saja. tenang aja beb. aku sudah memikirkannya kok." ucap Bella lagi. sementara Silvia hanya merespon dengan menganggkat jempolnya.

***

sementara di sisi lain. Raditya yang belum menerima kabar mengenai Bella entah kenapa mendadak menjadi gusar seperti itu. berkali-kali yang mengotak-atik handphonenya entah apa yang ia cari.

"huf.. kemana Bella.? kenapa, dia tidak lagi menghubungi ku. apa dia benaran berhenti mengejarku ya.?? tapi, walaupun begitu, dia seharusnya memberi juga kan..??" monolog Raditya. untuk saat ini, dia benar-benar pusing tidak tahu apa yang dia rasakan. sudah seminggu rasanya Bella menghindari dirinya dan tak pernah memberikan kabar lagi. biasanya, Raditya yang akan merasa malas mendapatkan pesan dari Bella berturut-turut, sampai dirinya harus menonaktifkan hp-nya.

tapi sudah seminggu lamanya ini, Raditya tidak lagi mendapatkan teror dari Bella. jangankan pesan singkat yang dikirimkan oleh adik kakaknya itu, bertemu di rumah saja Bella lebih bersikap biasa saja dan cenderung menghindar.

karena Raditya kepikiran kepada Bella, Ia pun langsung berinisiatif untuk menghubungi nomor adik angkatnya itu. walaupun ada rasa gengsi dalam hatinya, namun rasa penasaran dia lebih menonjol di sana. setelah menemukan nomor Bella, dengan segera Raditya langsung menghubunginya.

Tut

beruntung panggilan itu disambut baik oleh Bella. sehingga tak butuh waktu lama, panggilan itu langsung terangkat.

"📱hallo." ujar Raditya menyapa Bella dengan suara yang datar. sementara Bella yang ada di Sabang sana langsung mengerutkan keningnya mendengar suara datar kakaknya itu.

"📱 Iya halo. Ada apa kak..??" tanya Bella dengan santai. sementara Raditya yang mendengar suara santai itu entah kenapa hatinya menjadi keter-ketir sendiri. perasaan gugup tiba-tiba datang melingkupinya. namun Raditya berusaha untuk menormalkan perasaannya itu.

"📱ya, kamu di mana..? Kenapa tidak memberikan kabar sama sekali.?" katanya Raditya mengenyampingkan egonya. dia berusaha menunjukkan perhatian sebagai seorang kakak kepada adiknya.

"📱oh maaf kak. Aku sedang di tempat Silvia. dan kebetulan Kakak sudah menghubungiku, sekalian aku ingin bilang sama kakak kalau aku nginep di tempat Silvia ya. jadi malam ini Bella tidak pulang. Bella juga sudah menghubungi Papa sama Mama, dan mereka sudah mengizinkan bella." ucap Bella menjelaskan kepada kakaknya. sementara Raditya yang mendengar penuturan Bella entah kenapa mendadak tidak suka. namun rasa tidak sukanya itu berusaha untuk dia sembunyikan.

"📱oh baguslah kalau begitu. lagian aku tidak mencarimu untuk itu kok. aku juga tidak peduli kamu mau tidur di mana. yang penting jangan sekali-sekali kamu merepotkanku." jawab Raditya dengan suara datar yang sangat kentara. sementara Bella yang ada di seberang sana mendadak memasang wajah sayu mendengar penuturan kakaknya. Apakah sebab itu tidak sukanya sang kakak kepada dirinya.

"📱huf.. Iya Kak maaf ya. kalau begitu panggilannya saya tutup dulu." ucap Bella lagi dengan suara yang sudah tidak bisa dikondisikan lagi. sementara Raditya yang mendengar suara Bella yang tiba-tiba menjadi sendu itu merasa bersalah. jujur saja, bukan keinginan hatinya untuk mengeluarkan kata-kata itu. namun entah kenapa rasa marah yang tiba-tiba menyerang hatinya mendadak langsung melontarkan kata-kata yang tidak mengenakan. dan Raditya cukup menyadari akan hal itu. Bella sendiri Langsung memutuskan panggilan secara sepihak. sementara Raditya langsung merutuki kebodohannya itu.

"sial !! kenapa aku bisa hilang kendali sih !! kalau begini caranya, Bella makin bertambah jauh denganku. aku ingin berusaha memperbaiki hubungan kami sebagai kakak dan adik. tapi gara-gara penuturanku itu, Aku tidak yakin Bella akan memaafkanku. ck. sial." ujar Raditya lagi merutuki kebodohannya.

sementara di tempat lain, tepatnya di posisi Bella saat ini. Bella menangis mendengar penuturan Kakak angkatnya itu. mungkin Bella berfikir, sudah sebesar itukah rasa benci sang kakak kepadanya.

"maaf Kak. aku tahu kesalahanku sangat besar dan tidak mudah untuk kamu maafkan. aku janji, aku akan benar-benar melupakan perasaanku kepadamu. maaf karena membuat dirimu tidak nyaman." monolog Bella dengan pelan. sementara Silvia yang memang tidak mengganggu sahabatnya itu mendadak menjadi kasihan sendiri.

( huf.. kamu kuat Bel. aku yakin kamu pasti bisa melalui semua ini. jangan terus terjebak dengan perasaanmu itu. karena sampai kapanpun kamu tidak akan bisa mendapatkan kakakmu.) batin Silvia yang juga ikut merasakan kesedihan sahabatnya. namun Silvia memilih untuk diam dan tidak ingin mengganggu sahabatnya itu. biarlah nanti Bella tenang terlebih dahulu. setelah rasanya terlihat Bella sudah mulai tenang, Silvia berjalan mendekati sahabatnya itu.

"sabar ya bel. pokoknya kamu kuatkan hati aja. memang sesuatu hal yang diniatkan itu sangat sulit untuk bisa kita laksanakan. apalagi perasaan cinta yang harus dihapus padahal dia sedang tumbuh subur di dalam hati kita. tenang aja, aku akan mendampingimu kok bel. aku akan selalu ada bersamamu." ucap Silvia memberikan kekuatan kepada sahabatnya itu. sementara Bella yang memang sudah tenang langsung menganggukkan kepalanya Dan Tersenyum.

"Iya sil, aku tahu. terima kasih banyak karena kamu sudah mengerti aku ya." ucap bela lagi kepada Silvia. Silvia pun tersenyum menanggapi bantuan sahabatnya itu.

"Iya sama-sama bel. apapun akan aku lakukan untuk dirimu.. hehehe.. tapi kamu sudah menghubungi mama sama papa kamu kan.?" tanya Silvia lagi mengingatkan sahabatnya. Bella pun langsung menganggukkan kepalanya.

"aku sudah mengirim pesan ke Mama dan Papa. dan juga sudah dibalas dan diizinkan. asalkan tidak macam-macam katanya." ujar Bella sambil terkekeh ketika mengingat isi pesan Nyonya Fitria.

"Ya wajarlah bel. walaupun kamu sudah berumur 20 tahun sekarang, tapi di mata kedua orang tuamu, kamu masihlah seorang anak kecil bagi mereka. jadi wajar kalau mereka khawatir terhadap mu." ujar Silvia lagi kepada sahabatnya.

"iya sil, aku sangat bersyukur mendapati keluarga angkat yang begitu perhatian dan sayang kepadaku. dan juga bersyukur mendapatkan sahabat seperti dirimu. hanya saja, aku terlalu mengingkari nikmat itu hehehe.." ucap Bella lagi sambil terkekeh.

"itu wajar kok. yang penting terus membenahi dan memperbaiki diri aja. Tidak ada manusia di dunia ini yang tidak pernah khilaf. dan saat itu kamu berada di fase tersebut."ujar Silvia lagi menimpali penuturan sahabatnya. dan langsung dibalas dengan anggukan kepala dari bela untuk membenarkan semua penuturan sahabatnya itu.

Terpopuler

Comments

Ibuk'e Denia

Ibuk'e Denia

nyesek bacanya thor

2024-03-05

0

Sribundanya Gifran

Sribundanya Gifran

lanjut thor💪💪💪💪💪

2023-12-05

0

Yusrina Ina

Yusrina Ina

next.......
🥰🥰🥰

2023-12-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!