"huf.. Entahlah sil. selama ini, aku merasa bodoh karena dibutakan oleh cinta. tapi sekarang, aku sudah sadar kok, aku harus berhenti mengejar cinta Kak Radit. Aku tahu ini sulit dan tidak mudah, tapi aku juga mau berubah dan memperbaiki hidupku. setidaknya, aku harus sadar diri, karena keluarga Kak Radit sudah berbaik hati mau mengadopsiku. aku juga harus menghormati kedua orang tua angkatku." ujar Bella dengan suara sendu. cukup sedih memang, karena cinta yang selama ini dipupuk, ternyata harus dipaksa untuk dicabut, dan juga bertepuk sebelah tangan. dan Nabila juga harus sadar akan hal itu.
Silvia sendiri, juga berkali-kali menasehati sahabatnya agar berhenti mengejar cinta kakak angkatnya itu. apalagi, setiap mendengar curhatan Bella, membuat Silvia menjadi geram kepada sahabatnya. tapi kini, Silvia yang mendengar penuturan Bella langsung menghela nafas lega.
"Aku nggak tahu harus ngomong apa bel. Tapi satu hal yang harus kamu tahu, aku senang karena kamu sudah mengambil keputusan ini. Aku tahu ini tidak mudah, tapi, setidaknya kamu tidak tersakiti lagi. apalagi Kakak angkatmu ini sudah menjadi bagian dari hidupmu dan telah menjadi keluargamu. pokoknya kamu jangan lupa, Aku selalu ada untukmu dan selalu mensupport kamu." ujar Silvia lagi sambil mengusap pelan punggung sahabatnya itu.
"aku tahu sil. Ternyata kalau diingat-ingat lagi, aku sangat bodoh telah mencintai kakak angkatku sendiri. aku juga selama ini telah menjadi orang yang tidak tahu terima kasih ya.. padahal, aku sudah di pungut dari panti asuhan, kemudian dibesarkan dengan penuh kasih sayang oleh kedua orang tua angkatku, bahkan diterima baik dalam keluarga itu. tapi aku malah bertingkah sebagai seorang manusia yang tidak tahu bersyukur... aku tahu sil, aku nyesel banget pernah melakukan hal ini.. dan mulai sekarang aku berhenti untuk mengganggu Kak Radit. hufff.." ujar Bella lagi dengan suara parau karena menahan Isak tangisnya.
dia benar-benar tidak habis pikir, kalau ternyata dia sudah sebodoh dan sejahat ini kepada keluarga angkatnya. padahal, dirinya sudah diberikan kehidupan layak, bahkan kedua orang tuanya juga tak pernah menyalahkan dirinya. tetapi apa, hanya karena perasaan cinta yang tumbuh untuk Kakak angkatnya itu, Bella sampai kehilangan akal sehat dan rasa balas budinya.
"aku malam ini nginep ya sil. nanti aku akan hubungi Mama.." ujar Bella lagi kepada Silvia. Silvia tersenyum, akhirnya sahabatnya tersadar kalau yang dilakukannya selama ini adalah salah. ya, walaupun mereka berdua tidak memiliki hubungan darah, tapi setidaknya Bella bisa menempatkan diri dalam keluarga itu.
"boleh dong !! eh, mumpung kamu nginep di sini, di mana kalau kita pergi nonton malam ini.. katanya, ada film baru di bioskop dan itu sangat seru." ujar Silvia lagi berharap ingin menghibur sahabatnya yang baru saja patah hati. Bella Tersenyum, ia tau, Silvia sedang berusaha untuk mengalihkan rasa sedihnya itu, dan Bella juga menyambut baik hal tersebut.
"boleh sil.. Aku juga mau jalan-jalan, setidaknya pikiranku bisa teralihkan.." ujar Bella lagi sambil tersenyum ke pada sahabatnya itu.
"tapi sebelum itu, aku telepon mama dulu ya.." ujar Bella lagi kepada Silvia. Silvia langsung memperlihatkan jarinya yang berbentuk huruf o. setelah itu Bella langsung mengambil handphonenya dan menghubungi nomor Nyonya Fitria. tak lama, panggilan itu pun langsung tersambung.
Tut
"halo ma.. Mama lagi ngapain ?"" tanya Bella berbasa-basi. sementara di seberang sana, Nyonya Fitria cukup terkejut ketika anaknya berinisiatif menghubunginya lebih dulu. biasanya, Nyonya Fitria yang harus menghubungi anaknya itu.
"Iya sayang, Mama nggak lagi ngapa-ngapain. kamu di mana nak ? Kenapa jam segini belum pulang ? apa kamu ke kantor Kakak kamu lagi ?" tanya Nyonya Fitria kepada anak angkatnya itu. karena Nyonya Fitria tahu, Bella suka sekali mengganggu kakaknya.
"nggak kok mah. Bella sedang di kosan teman. oh ya ma, malam ini Bella nggak pulang ya. Bella mau nginap di tempat teman aku, lagi pulang Bella mau keluar jalan-jalan juga.." ujar Bella lagi yang sukses membuat Nyonya Fitria terkejut. Bella tentu saja merupakan anak yang tidak terlalu suka jalan-jalan, apalagi menginap ke tempat temannya. selama ini, ia hanya menghabiskan waktu untuk mengganggu kakak angkatnya.
"loh, kok bisa gitu sayang, siapa temannya ? cowok atau cewek ?" tanya Nyonya Fitria lagi.
"cewek dong mah.. memangnya sejak kapan Mama tahu aku punya temen cowok.. udah ya mah, Bella cuma mau bilang itu sama Mama..da mah.." akhirnya Bella memutuskan panggilan sepihak itu.
sementara di kediaman mewah milik keluarga Bramantyo, Nyonya Fitria heran dan bertanya-tanya, Kenapa putrinya itu tiba-tiba menginap di rumah temannya.? sebagai seorang ibu, dia merasa sedikit khawatir, walaupun kadang Bella tidak mendengarkan nasehatnya.
"Ada apa dengan anak itu..? mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa. ck, anak-anak ini suka sekali bikin ibunya khawatir.. tapi ya sudahlah, nanti akan aku tanyakan lagi." ujar Nyonya Fitria lagi.
Nyonya Fitria pun langsung beralih beranjak ke dapur. dia ingin memastikan bahwa makan malam untuk keluarganya hari ini sudah disiapkan. walaupun para asisten rumah tangga itu sudah tahu, Tapi tetap saja Nyonya Fitria harus memantaunya, dan kadang juga dia akan langsung turun tangan sendiri untuk membuatkan makan malam untuk mereka semua.
***
malam hari pun menjelang. keluarga Tuan Erlangga Bramantyo kini berkumpul di meja makan. Tampak mereka akan melaksanakan makan malam bersama. namun, satu hal yang menjadi perhatian Tuan Erlangga, yaitu keberadaan Putri angkatnya.
"ma, di mana Bella? sedari tadi Papa belum melihatnya ?" tanya Tuan Erlangga kepada istrinya. sementara Radit yang juga baru sadar kalau tak ada Bella disana, langsung mengedarkan pandangannya mencari keberadaan sang adik angkat. biasanya, Bella tidak akan terlambat bergabung, apalagi saat Raditya sedang dirumah.
"oh, tadi sore Bella menghubungi Mama. katanya, hari ini dia nginep di tempat temennya. Mama sempat bertanya tadi, temannya itu cowok atau cewek, ternyata temannya cewek. ya..Mama beri izin padanya untuk keluar bergaul. lagian kan sayang, masak harus terperangkap pada satu objek saja. mudah-mudahan, dengan seperti ini, Bella bisa sedikit bertemu dan berbaur dengan orang baru.. jujur saja, Mama mengkhawatirkan masa depan anak itu.." ujar Nyonya Fitria panjang lebar. dirinya benar-benar sangat mengkhawatirkan masa depan anak angkatnya itu. Karena itulah ia membiarkan anak gadisnya keluar hari ini.
sementara Raditya yang mendengar penuturan sang mama, entah kenapa perasaannya menjadi bimbang. bukan bimbang karena takut Bella tidak lagi merecokinya, tapi takut terjadi apa-apa dengan Bella yang sudah ia anggap sebagai adik kandung itu. takut, nanti malah terjadi apa-apa dengannya di luar sana. namun, Raditya tidak mengeluarkan keraguannya itu kepada kedua orang tuanya. sementara Tuan Erlangga yang mendengar penuturan sang istri menganggukkan kepalanya.
"mm.. tapi Bella beneran menghubungi Mama kan..,? nanti papa akan kirimkan bodyguard untuk mengawasinya dari jauh. apalagi anak itu tidak pernah keluar rumah, takutnya nanti malah terjadi apa-apa dengannya di luar sana."ujar Tuan Erlangga lagi sebegitu sayangnya kepada Bella. Tak hanya Tuan Erlangga istrinya juga begitu sangat menyayangi Bella.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
X'tine
semoga bella bisa move on dan dapat yg tulus mencintainya,, dan radit siap2 gigit jari karena pacar selingkuh ha ha 🤣🤣🤣
2023-11-24
3
Wiwin Ma Vinha
merecoki apa mencekoki sih thor
2023-11-23
1
Yusrina Ina
teruskan usaha mu Bella jangan lemah 💪💪💪
2023-11-23
0