satu jam melakukan perjalanan, mereka mulai memasuki kawasan desa yang memiliki keindahan yang menarik menurut kedua gadis itu. Bella sendiri tak henti-hentinya mengabadikan momen perjalanan mereka. bahkan Bella tampak sangat terpukau melihat pemandangan indah itu, sifatnya seperti orang yang baru keluar dari kurungan.
"wow sil.. ini kita sudah di desa apa..?? pemandangannya cantik sekali.. kalau menurut penilaian aku ya, ini sudah masuk kategori Desa surga dunia hahaha.." ucap Bella dengan yang gembira. Silvia sendiri tersenyum mendengar tawa sahabatnya itu.
"makanya. Jangan hanya sibuk mengejar cinta kakak angkat aja.. lihat ini, masih banyak tempat yang cantik yang harus kita jelajahi. dan sama halnya terhadap pria, masih banyak laki-laki lain yang bisa membuat kita bahagia." ucap Silvia menyindir sahabatnya itu. Bella yang mendengar penuturan sahabatnya, bukannya merasa tersindir malah cengengesan.
"hehehe.. wajarlah neng.. namanya juga cinta itu buta. jadi selama 4 tahun itu aku mengalami kebutaan, sehingga tidak bisa melihat keindahan lainnya selain satu objek saja.. dan dari kemarin, perasaan kamu terus menyindirku dengan kata-kata itu.. huh menyebalkan.." ujar Bella lagi sambil menepuk pelan dengan sahabatnya itu. membuat kedua gadis itu langsung terkekeh.
"Iya maaf ya bel. soalnya aku masih sangat kesal dengan kelakuan kamu selama ini. dan aku kasih tahu lagi, jangan sampai kamu mengulang kesalahan yang sama. Kalau tidak aku akan langsung menenggelamkan mu di danau Maninjau." ucap Silvia lagi.
"hehehe oke neng. tapi, Apa benar ada danau Maninjau ya..? kapan-kapan kita ke sana dong..??" ujar Bella lagi. sementara Silvia tersenyum.
"tentu saja. tapi target pertama kita adalah memburu perkebunan, baik itu perkebunan teh, perkebunan sayur-sayuran, cabe atau buah-buahan. bahkan perkebunan sawit pun wajib kita jelajahi kalau bisa. Setelah semua perkebunan sudah selesai kita jelajahi, kita akan beralih kepada danau atau perairan. bagaimana, terakhir kita akan mempersiapkan diri untuk menjelajahi perbukitan. kalau di perbukitan kita wajib bawa mandor kayaknya." ucap Silvia lagi membacakan target mereka atau memberikan gambaran sedikit kepada Bella.
"boleh. kalau begitu kita ke perkebunan teh saja dulu, tapi kalau di desa yang kita tuju ada tempat wisata lain Kenapa tidak.?" tutur Bella lagi yang menurutnya Jika saja wilayah yang mereka tuju ada berbagai destinasi wisata, Kenapa harus menikmati satu destinasi wisata saja. Silvia yang mau dengar itu pun langsung menganggukkan kepalanya.
"kamu bener ges.. oh ya sebentar lagi kita akan sampai di perkebunan teh.." ucap Silvia lagi membuat Bella benar-benar antusias.
akhirnya benar saja, tak lama mereka Langsung sampai di sebuah tempat pemarkiran motor atau mobil. ternyata, di sana Tak Hanya mereka saja, melainkan banyak orang yang datang berkunjung menikmati keindahan perkebunan teh tersebut. udara sejuk yang diberikan oleh tempat itu membuat Bella benar-benar kagum dan mungkin akan merasa nyaman.
"sil, ini indah sekali.. kita boleh nginep nggak sih di desa ini.. aku ingin menikmati pemandangannya sekaligus udara sejuknya." ucap Bella sambil tersenyum senang melihat pemandangan itu.
"tentu saja beb. kita nanti akan menginap di sini. lagi pula, di tempat ini papa aku punya villa dan aku sudah menghubungi Papa agar kita bisa menggunakan villa itu untuk mengingat. jadi mari kita senang-senang..!!" ucap Silvia lagi kepada sahabatnya membuat kedua gadis itu tertawa gembira.
"Ya sudah ayo jalan.." ucap Silvia lagi. akhirnya kedua gadis itu berjalan sambil bergandengan tangan. Ya namanya juga anak-anak gadis. Bella benar-benar sangat kagum dan dibuat terpukau. yang menjadi pertanyaan, ke mana saja dia selama ini sampai harus melewatkan pemandangan-pemandangan indah yang meminta untuk segera disusuri.
kedua gadis itu selalu mengabadikan momen, dan mengambil foto-foto lucu di sana. Bahkan tak jarang, mereka juga menyapa para ibu-ibu yang bekerja membersihkan perkebunan teh itu. karena katanya, kalau pengetikan teh dilakukan siang hari, daun tehnya tidak akan terlihat segar. jadi di siang hari akan dimanfaatkan untuk membersihkan perkebunan teh saja.
setelah mereka puas menjelajahi perkebunan teh dengan kaki mereka, Mereka pun memutuskan kembali ke tempat di mana mobil mereka diparkirkan.
"huh !! panas juga ternyata. untung aku pakai sunscreen dan bawa juga stoknya. kalau tidak kulit akan langsung kebakar." ucap Bella lagi.
"gimana bel, langsung balik atau di sini saja dulu.?" tanya Silvia kepada sahabatnya.
"kita di sini saja dulu sil. rasanya sejuk sekali."ucap bela kembali kepada sahabatnya. karena mereka memutuskan untuk istirahat di sana saja, Bella dan Silvia langsung menurunkan kursi lipat mereka. agar mereka bisa duduk dengan nyaman dan sekaligus menikmati pemandangan hijau itu.
tak hanya kursi lipat yang mereka keluarkan, mereka juga sekaligus mengeluarkan meja lipat yang selalu dibawa kemana-mana jika sedang melakukan perjalanan jauh. tak lupa mereka juga mengeluarkan snack dan minuman dingin lainnya. mereka benar-benar menghabiskan me Time mereka di sana.
"bel sepertinya cita-citaku berubah deh.?" ujar Silvia lagi kepada sahabatnya. sementara Bella yang masih menikmati pemandangan itu langsung menatap heran ke arah sahabatnya.
"maksudnya bagaimana sil..??" tanya Bella sambil mengerutkan keningnya.
"Iya bel. melihat pemandangan yang seperti ini, dan sekaligus udara yang sejuk membuatku merubah cita-citaku. Aku ingin membangun rumah yang besar di sini, sekaligus tinggal di tempat ini bersama suami dan anak-anakku nanti." ucap Silvia dengan santainya. namun tak Silvia sangka ternyata malah mendapatkan tabokan dari sang sahabat.
"cih.!! mulutmu itu. sok-sokan punya cita-cita seperti itu, memangnya kamu sanggup..??" tanya Bella lagi kepada sahabatnya.
"sanggup lah. tapi nggak sanggup kalau harus punya anak dulu hehehe. tapi coba bayangin deh, kalau kita ke sini bersama dengan doi, pasti sangat menyenangkan.ya kan.??" ujar Silvia sambil mengedit-ngedipkan matanya ke arah sahabatnya itu. sementara Bella hanya tersenyum sinis saja.
"Ya udah gih. telepon Bang Arnold sekarang. biar nanti Bang Arnold bisa ke sini nemenin kamu.." ucap Bella lagi kepada sahabatnya. sementara Silvia malah memanyunkan bibirnya.
"ck, kak Arnold tidak bisa diajak ke sini. dia sudah punya kekasih, ntar aku malah dilabrak lagi sama kekasihnya." ucap Silvia dengan tidak bersemangat. saat membahas nama Arnold, tiba-tiba mood-nya menjadi rusak. dan Nabila menyadari akan hal itu.
"sudahlah sil. move on. bukankah kamu sering mengatakan hal itu kepadaku ??" ujar Bella lagi sekaligus merasa tidak enak kepada sahabatnya itu. niat hati hanya ingin bercanda, tetapi malah mengingatkan sahabatnya tentang laki-laki yang pernah menghianatinya.
Arnold, laki-laki itu adalah orang yang sangat dicintai oleh Silvia. kebaikan hati Arnold dan perhatian yang diberikan membuat Silvia benar-benar tidak bisa mungkin kalau Arnold adalah laki-laki yang tepat untuknya. tapi anggapan itu berlalu begitu saja dan berubah menjadi rasa sakit yang begitu besar, ketika Silvia tidak sengaja melihat Arnold sedang bercumbu bersama dengan perempuan lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Cahaya yani
sma" jatuh cinta am orng yg slah. akn sling mnguatkan
2023-12-07
2
Sribundanya Gifran
lanjuuuuttttt💪💪💪💪
2023-12-06
0