The Anti-Hero
Di sebuah vila di kota New York.
Seorang remaja muncul dengan pakaian serba hitam dan kain yang menutupi wajahnya, sehingga hanya memperlihatkan matanya yang berwarna biru.
Meskipun wajahnya tertutup oleh kain, dapat dilihat bahwa remaja tersebut adalah seorang remaja yang tampan.
Remaja tersebut kemudian berjalan memasuki vila.
*BOOM
Sebuah suara tembakan terdengar dari dalam vila tepat beberapa detik setelah remaja tadi memasuki vila tersebut.
Suara tembakan yang keras langsung membangunkan para penjaga vila.
Para penjaga Villa yang terbangun langsung berlari memasuki vila.
*BOOM
*BOOM
*BOOM
Suara tembakan beruntun terdengar setelah para penjaga memasuki vila.
Para penjaga yang baru saja melangkahkan kaki di vila langsung terjatuh ke tanah dengan sebuah lubang peluru di dada mereka.
Adapun pelaku yang menembakkan pistol tak lain remaja tersebut.
Remaja tersebut saat ini sedang memandang seorang pria paruh baya gendut yang menjerit kesakitan sambil memegangi paha kanannya yang terluka.
Lubang peluru nampak jelas di paha kanan pria paruh baya gendut tersebut dengan darah merah segar yang terus mengalir tanpa henti.
"Bajingan brengsek yang melakukan korupsi sepertimu tidak cocok untuk tinggal di dunia ini lebih lama." ucap remaja tersebut sambil meletakkan moncong pistol di dahi pria paruh baya tersebut.
"Ada kata-kata terakhir?" tanya remaja tersebut.
"A-ampuni a-"
*BOOM
Peluru menembus kepala pria tersebut yang ketakutan akan kematian.
Pria paruh baya itu akhirnya terjatuh ke tanah dan matanya kehilangan vitalitas hidupnya.
Remaja tersebut kemudian berjalan keluar dari vila dan langsung berlari sambil menghindari CCTV.
Aksi remaja tersebut menunjukan bahwa kemampuan anti-pengintaiannya yang sangat hebat.
Setelah berlari sekian lama, remaja tersebut akhirnya tiba di sebuah apartment sederhana.
Remaja tersebut kemudian membuka pakaiannya yang berlumuran darah.
Sebuah tubuh 8-pack dengan garis-garis otot yang sangat sempurna bagaikan diukir oleh Tuhan.
Remaja tersebut juga membuka kain yang menutupi wajahnya dan menunjukkan wajah yang sangat tampan.
Dengan wajah tampan, rambut putih, mata biru, serta ekspresi dingin membuat remaja tersebut memiliki pesona tersendiri.
...----------------...
Keesokan harinya.
Remaja tersebut terbangun dari tidurnya dan langsung mengenakan seragam sekolah yang dia ambil dari lemari.
Dia berjalan menuruni apartment dan menelusuri trotoar menuju sekolah.
Remaja tersebut akhirnya tiba di sekolah yang nampak biasa saja tanpa adanya suatu keistimewaan seperti sekolah-sekolah internasional lainnya.
Saat tiba di kelas, kelas masih kosong tanpankejadi di seorang siswa. Jelas bahwa remaja tersebut merupakan siswa pertama yang datang.
Remaja itu seolah terbiasa dengan keadaan ini dan langsung duduk di meja tempat protagonis, sudut belakang dekat jendela.
Remaja itu kemudian menutup matanya dan berpikir dalam mengenai masa lalunya.
Orang tuanya meninggal saat dia masih kecil. Bahkan, dia sudah tak dapat mengingat wajah orang tuanya.
Dilahirkan tanpa orang tua dan terlahir di kawasan kumuh dengan kejahatan yang merajalela membuatnya selalu mengembangkan fisik dan mentalnya sejak kecil.
Menghadapi bahaya dan kematian setiap hari sejak kecil membuatnya tidak terlihat seperti remaja pada umumnya.
Entah sudah berapa banyak darah dan nyawa yang ada di tangannya sejak dia harus hidup di lingkungan yang keras.
Karena lingkungan yang keras, remaja tersebut memiliki cara pandangnya sendiri terhadap dunia.
Merasakan kejahatan setiap hari saat kecil terkadang membuatnya mempertanyakan apa itu keadilan yang sebenarnya.
Selang beberapa menit melamun, sebuah tangan tiba-tiba menepuk pundaknya.
Remaja tersebut sontak memegang telapak tangan yang menepuk pundaknya dengan erat. Lalu, tangan lainnya memegang lengan pihak lain.
Remaja tersebut kemudian berdiri dan membanting orang yang menepuk pundaknya
"Aw aw apakah kau ingin membunuhku? Van! Sadarlah! Ini aku! Apa kau harus menggunakan seni bela diri seperti judo untuk temanmu sendiri?" ucap remaja lainnya dengan ekspresi kesakitan di wajahnya ketika dibanting oleh remaja tersebut.
"Aku tak peduli." ucap remaja bernama Van itu dengan ekspresi dingin dan duduk duduk kembali.
"Tch dasar remaja dingin." balas anak muda tersebut.
Kelas pun dimulai setelah setengah jam Van menunggu.
Van yang sedang berada dalam proses pembelajaran tiba-tiba merasakan sesuatu yang aneh.
Jantungnya tiba-tiba terasa sakit bagaikan ditusuk oleh pisau berkali-kali dan kepalanya terasa sangat berat seolah-olah sebuah gunung diletakkan di atas kepalanya.
Matanya terasa berat dan dia bahkan kehilangan kemampuannya untuk bergerak.
"Van, apa kau baik-baik saja?" suara terdengar di telinga Van, tetapi dia tak dapat melihat siapa yang bertanya.
Van akhirnya menyadari apa yang terjadi padanya.
Kematian mendatanginya perlahan-lahan.
Van menghela nafas dalam hati dan bisa merasakan sensasi indranya perlahan menghilang, serta rasa dingin esktrem di sekujur tubuhnya.
'Ini waktunya kah?' pikir Van lalu menutup matanya.
Van Black - seorang remaja sempurna yang memperjuangkan kehidupan... mati di tangan penyakit.
...----------------...
Suara senyap di telinga Van mulai tergantikan dengan suara ribut dari segala arah.
Van membuka matanya dan melihat dirinya berada di dalam sebuah bus yang dipenuhi remaja.
Berbalik ke jendela, Van mendapatinya dirinya berada di dalam tubuh seorang remaja yang penampilannya mirip dengan dirinya di kehidupan sebelumnya.
Kemudian, kepala Van tiba-tiba enjadi sangat pusing dan lintasan memori melintas di benaknya.
Lintasan memori ini menggambarkan bahwa tubuh ini bernama Van Black, nama yang sama dengannya di kehidupan sebelumnya.
Namun, tubuh ini memiliki orang tua dimana Ayahnya adalah pahlawan nomor satu, sedangkan Ibunya adalah orang terkaya di dunia.
Pemilik tubuh ini tampan dan memiliki kepribadian yang mirip dengannya, yaitu ekspresi dingin, sehingga dirinya tidak memiliki teman sekalipun sejauh ini.
Saat ini, mereka sedang menuju [Aula Kebangkitan] untuk membangkitkan [Skill].
[Skill] di dunia ini adalah sebuah kemampuan super.
Dunia ini sangat berbeda dari Bumi, meskipun namanya Bumi, tetapi dunia ini ratusan kali lebih luas dari Bumi.
Selain itu, tidak ada negara di dunia ini. Hanya ada 100.000 kota dimana satu kota memiliki luas seperti benua Australia.
Jarak antara satu kota dengan kota lainnya dipisahkan oleh hutan.
Hutan ini sangatlah berbahaya karena dihuni monster yang tak terhitung jumlahnya maupun ras-ras lainnya, seperti Elf, Dwarf dan yang lainnya.
1000 tahun yang lalu, dunia mengalami perubahan.
Muncul monster dan ras-ras lain entah dari mana.
Manusia juga membangkitkan [Skill] untuk bertahan hidup dari serangan monster dan ras-ras lainnya.
Oleh karena itu, terdapat sistem pahlawan yang bertugas untuk melawan para monster, melindungi warga, menangkap para penjahat dan urusan lainnya.
Orang-orang di dunia ini membangkitkan [Skill] saat mereka berumur 15 tahun dan pemilik tubuh ini juga saat ini telah berumur 15 tahun, sehingga sekolah mengadakan kebangkitan [Skill].
Jika Anda membangkitkan [Skill] ataupun tidak, maka selanjutnya anda akan pergi ke akademi selama 7 tahun dan lulus pada usia 21 tahun.
Di akademi, siswa akan dilatih untuk bertahan hidup agar bisa bertahan hidup di dunia yang kejam ini.
Namun, terdapat suatu perbedaan.
Seseorang yang tidak dapat membangkitkan [Skill] akan dianggap kasta terendah dan selalu didiskriminasi.
...----------------...
"Hei hei, kira-kira [Skill] seperti apa yang akan aku bangkit nantinya?"
"Entahlah, aku berharap agar dapat membangkitkan [Skill] peringkat C, setidaknya aku bisa bertahan hidup dengan itu."
"Aku berharap bisa membangkitkan [Skill] peringkat SSS."
"Lupakan tentang itu, [Skill] peringkat SSS hanya dimiliki oleh 10 orang di dunia ini."
"Berbicara tentang [Skill] peringkat SSS.... nampaknya Van bisa membangkitkannya kan? Ayahnya adalah pahlawan peringkat satu dengan [Skill] peringkat SSS."
"Sepertinya begitu."
"Baiklah anak-anak... bersiaplah, kita telah tiba di [Aula Kebangkitan]." ucap Ibu Guru.
...[DING!]...
...[SKILL SYSTEM SEDANG MENGIKAT]...
...[SKILL SYSTEM BERHASIL TERIKAT]...
Mendengar suara di benaknya, Van terkejut.
Kemudian, sebuah informasi masuk di pikirannya.
System ini dapat merekrut bawahan dengan cara membuat seseorang menerima darahnya.
Setelah menerima darah Van, bawahannya akan mendapatkan sebuah [Skill].
[Skill] yang dimiliki bawahan tersebut juga akan dimiliki oleh Van.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
☠zephir atrophos☠
kayak vampir dong?
2023-12-03
0
☠zephir atrophos☠
anj***!!, 1 kota aja udah seluas benua australia, itu pun gak menjamin kalau ada yang lebih luas lagi, sebesar apa itu planet!! sebesar matahari dikali 10?
2023-12-03
0
☠zephir atrophos☠
waduh
2023-12-03
0