Sedangkan ditempat lain Ria kaget tiba-tiba tangannya ditarik oleh seseorang ....
..._ Flashback on _...
"Bukannya itu cewe ngeselin semalam?" batin seseorang.
"Ngapain dia kesini,gue kagetin ah," ucapnya ingin mengerjai.
"Ck, bukannya itu Dinda,wah ga aman nih!" batinnya.
Dengan cepat ia menarik tangan Ria lalu mengajak nya bersembunyi diantara rak barang,karena sedikit kaget hampir saja Ria menjatuhkan Bangil,namun dengan cekatan Ria menangkap nya.
"Elo ngapain narik gue?!" sungut Ria kesal.
"Diam!!,itu teman loe kan," ucapnya menunjuk Dinda yang tidak jauh dari mereka.
"Hah,Dinda abis dah gue!" sontak Ria kaget Dengan segera ia bersembunyi dibelakang Ken.
..._ flashback off _...
"Masih ada ga teman gue?" tanya Ria membelakangi.
"Hm gue kerjain ah!" batin Ken usil.
"Masih." ucap Ken dengan serius.
"Kok lama banget sih?" tanya Ria kembali.
" ... "
Mendengar tidak ada sahutan, Ria berbalik yang ternyata Dinda sudah tidak ada begitu juga dengan Ken yang berjalan meninggalkan nya.
"Loe ngerjain gue ya!" kesal Ria setelah berhasil mengejar Ken.
"Mungkin ...." sahutnya Dingin.
"Wah kurang ajar loe!" ucap Ria kesel lalu dengan keras mencubit perut Ken sedangkan yang punya badan tidak bereaksi sama sekali.
"Badan loe besi ya?" tanya Ria nyeleneh sedangkan Ken hanya mengangkat bahu acuh.
Karna cape Ria memilih untuk duduk di salah satu sofa yang di jual,tanpa berdosa Ria menurunkan Bangil dari gendongan nya.
"Ck, ngapain loe disini malu-maluin!" Kesal Ken melihat sekitar.
Padahal mana ada yang berani negur wong punya mall ....
Sedangkan Ria masa bodo,ia mengambil permen didalam tasnya dan membuka,lalu memakannya tanpa peduli pandangan orang-orang yang menatapnya iri.
"Bangil mau?" canda Ria.
"Ck,masih bayi mana boleh makan permen!" Bukan Bangil yang menjawab melainkan Ken.
"Iya gue tau,iseng aja tadi." ucap Ria sembari terus memungut permen susunya.
"Loe ga nawarin gue?" celetuk Ken.
"Loe mau?" sahut Ria bertanya.
"Engga,cuma iseng aja nanya!" ucap Ken disambut satu sentilan.
Ken pura-pura kesakitan sembari memegang dahi yang disentil Ria, sedangkan Ria masa bodo,ya kali disentil sakit giliran di cubit ga kenapa-kenapa pikir Ria.
Bangil terus menatap lekat Ken antara takut tapi penasaran ....
Ria memukul pelan bahunya yang sakit karena terlalu lama menggendong Bangil yang lumayan berat.
Puk puk puk
"Ngapain loe?" sungut Ria.
"Bantuin loe lah, kan bahu loe sakit,karna gue lagi baik jadinya gue bantu pijitin loe." ucap Ken sembari memijit bahu Ria.
Bangil ngontrak aja yuk sama author kita ga di anggap:)
Ria tidak lagi membantah,ia hanya diam mendapatkan pijitan dari Ken karena memang benar-benar bahunya sangat sakit sekarang.
"Ngapain loe kesini?" tanya Ken sembari terus memijat Ria.
"Gue mau beli keperluan bangil." ucap Ria santai.
"Kenapa ga minta bantuan gue!" kesal Ken.
"Emang harus?" tanya Ria polos.
"Ya haruslah,kan Bangil juga tanggung jawab gue!" balas Ken memandang Bangil yang lagi asik memainkan jarinya.
"Yaudah,gue mau beli dulu,nitip Bangil." pinta Ria namun baru saja Ria berdiri Bangil sudah minta di gendong.
"Sayang, Bunda mau beli barang dulu, Bangil tinggal disini sama Om ini dulu ya ...." terang Ria dengan sabar, Bangil hanya diam menurut.
"Bunda?" beo Ken sembari tertawa kencang,saking kencangnya beberapa orang disana sampai melirik ke arah mereka namun Ken masa bodo.
"Gue kira cuma cewe ngeselan, Ternyata penyayang juga." batin Ken menghangat.
"Jaga Bangil,awas licit dikit,gue pites loe!" ancam Ria dengan tatapan tajam yang membuyarkan Ken dari lamunannya.
"Siap bunda!" sahut Ken meledek.
Ria berjalan menuju rak perlengkapan bayi, terlebih dahulu ia mengambil keranjang baru mulai mengambil barang yang ia perlukan.Mulai dari Pampers,susu formula,sabun mandi bayi dan temannya, setelah itu ia membayar barulah Ria kembali menyusul Ken, khawatir Bangil rewel,namun dugaan Ria salah justru Bangil mulai sedikit akrab dengan Ken seperti Ayah dan Anak.
"Udah belanjanya?" tanya Ken saat melirik Ria mendekati nya.
"Sudah ini ..." ucap Ria memperlihatkan belanjaan nya.
"Sini Bangil sama Bunda lagi." rebut Ria dari tangan Ken,dengan cepat Bangil merentangkan tangannya.
"Ikut gue!" titah Ken.
"Ngapain?" tanya Ria penasaran.
"Udah diam,jangan bawel!" balas Ken sembari berjalan ke toko perlengkapan bayi ternama yang di ekori oleh Ria yang selalu menggendong Bangil.
"Loe diam disini gue kesana dulu,jangan ngilang!" titah Ken.
"Loe kira gue bocil,yang suka ngilang-ngilang." celetuk Ria kesal sedang Ken pergi entah kemana.
"whatt!!,mahal bingit," ucap Ria kaget setelah melihat label harga setiap barang.
"Permisi Mbak ada yang bisa saya bantu?" tanya pegawai toko dengan sopan namun penuh kepalsuan.
"Ga ada Mba maaf!" ucap Ria bingung karena Ken sudah terlebih dahulu kedalam, jadinya Ria hanya melihat-lihat harga setiap barang yang lumayan fantastis.
"Iya tidak apa-apa Mba." ucapnya berlalu."ck,ngabisin waktu gue aja," batin nya.
...----------------...
"Selamat siang Pa bos,ada yang bisa saya bantu?" tanya atasan toko kepada Ken.
"Tolong berikan saya,baby wrap sama empeng bayi yang berkualitas." tegas Ken kepada karyawan nya.
"Sebentar saya akan siapkan Pa bos!" balasnya mengambil kan barang yang diinginkan Ken lalu memasukkan nya kedalam totebag dan memberikan ke Ken.
"Ini pa bos!" ucapnya memberikan kepada Ken.
"Terimakasih" sahut Ken berlalu.
"Sama-sama Pa,lain kali bisa mampir lagi!" pintanya yang diangguki oleh Ken.
Jangan tanya kenapa ga bayar,bos mah bebas ....
Ken berjalan menghampiri Ria,tak sengaja ia melihat salah satu pegawai toko tengah tersenyum kepadanya,namun yang namanya Ken ia hanya acuh tak peduli.
"Dasar bos sombong!" batin pegawai tadi kesal.
"Beli apa loe? " tanya Ria sewot,gimana ga sewot orang dikira cuman numpang ngadem ga beli apa-apa.
"Pakai,biar ga pegel tangan loe," titah Ken memberikan ke Ria sedangkan Ria hanya diam sambil bengong.
Karna Ria hanya diam mematung,akhirnya Ken berinisiatif untuk memasangkan sendiri,terlebih dahulu ia menaruh Bangil ke atas kursi yang tidak jauh darinya,barulah Ken memasangkan baby wrap ditubuh bantet Ria.
Cklet
setelah selesai memasangkan barulah Ken kembali mengangkat dan memindahkan Bangil kedalam baby wrap yang sudah terpasang ditubuh Ria.
Deg
Posisi mereka sekarang berhadapan,hidung mereka pun hampir menyentuh, "kenapa lagi ini jantung gue?" monolog Ria sembari menelan salivanya.
"Muka bunda merah Bangil!" celetuk Ken usil.
Ria mendorong pelan badan Ken setelah sadar dari lamunannya.
"gue pulang" ucap Ria berlenggak pergi dengan muka memerah.
Bayangkan semerah apa muka Ria sekarang??
"Lucu juga kalo malu ...." batin Ken.
"Biar gue anter!" usul Ken sembari mengejar Ria yang sudah menjauh
"Gue bisa pulang sendiri ...." ucap Ria terus berjalan tanpa menoleh sedikitpun.
"Yaudah,gue pulang aja!" teriak Ken.
Ria segera menghentikan langkah kakinya, setelah mendengar teriakan Ken, sedangkan Ken berjalan melewati Ria dengan acuh tanpa peduli dengan tatapan Ria.
Namun sekarang Ria malah mengekori Ken kemanapun ia pergi.
"Jadinya mau gue anter ga," tanya Ken iseng.
"Iya gue mau!" ketus Ria terus mengekor.
"Dasar cewe labil!" gumam Ken.
"Apaa!! loe bilang"
...****************...
...****************...
...****************...
To be continued ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Yaya Yy
jiwa jombloku meronta-ronta
2024-02-02
1