18.rewel (Revisi)

"Paham Pa," seru semuanya serentak.

"Sebelum pembahasan saya mulai,apakah ada yang tidak bisa mengikutinya mata kuliah saya?" tanya pa Andra.

"A-ada Pa," balas Dinda gemetar sembari mengangkat tangan.

"Siapa nama kamu?" tanya Pa Andra kepada salah satu mahasiswi nya.

"Saya Adinda Amara Pa dipanggil Dinda." tutur Dinda.

"Dinda siapa yang izin di mata kuliah saya?" ucap Pa Andra kembali bertanya.

"Sahabat saya Pa!" tutur Dinda polos yang lamgsung ditertawakan teman sekelas nya, sedangkan Dinda hanya cengengesan.

"Diam!!." teriak Pa Andra.

"Siapa,coba sebutkan namanya?" jelas Pa Andra.

"Ri-Riana Anastasya Pa." balas Dinda cengengesan,

"Riana Anatasya hm ...." batin Pa Andra.

"Sekarang pelajaran saya mulai." tegas Pa Andra mulai serius.

Pelajaran berlangsung lama dan berakhir di sekitar an jam 11an,semua Mahasiswa dan Mahasiswi mulai memasukkan perlengkapan kuliah mereka kedalam tas.

"Ingat tugas saya, kumpulkan tugas kalian minggu depan dan persentasikan, terimakasih." tutur Pa Andra sembari meninggal kan kelas.

"Sama-sama pa," balas mereka semua barulah mulai berhamburan keluar kelas.

"Ar kita jadi ga ke rumah Ria?" tanya Dinda.

"Hm, mungkin besok, sekarang kita harus ke mall," jelas Arya.

"Ngapain kita ke mall?" sela Dinda kebingungan.

"Hais ... loe lupa,kita harus kesana buat beli referensi buku tugas dari pa Andra," terang Arya dengan penuh penekanan.

"Gue lupa hehe,ayo kita pergi!" Pinta Dinda.

.

.

.

.

.

Ue ... eu ... eu ....

Ria segera menjatuhkan benda pipih miliknya ke sembarang arah saking terlonjak kaget,

Ia segera berlari ke arah kamar.

Ceklek

"Eh, sayang udah bangun?" seloroh Ria menghampiri Bangil.

Namun Bangil masih tetap merengek entah kenapa?, yang pasti bangil sangat rewel saat ini.

"Kenapa sayang,hm?" tanya Ria sedangkan Bangil masih tetap rewel.

Alhasil kemudian Ria menggendong dan menimang-nimang Bangil seperti tadi malam,mungkin akan berhenti nangisnya!.'Pikir Ria,

Namun kenyataannya tidak, Bangil tetap saja menangis hingga Ria mulai kelimpungan sendiri,

Ingin bertanya ga ada siapa-siapa,"ohya,kan ada geegle," monolog Ria.

"Tumben otak gue encer." sindir Ria kepada dirinya sendiri.

Ria mulai mencari benda pipih yang sempat ia jatuhkan ke sembarang arah sembari terus menggendong Bangil yang sedang rewel.

"Dimana sih ponsel gue, ceroboh amat loe Ri!" kesal Ria sendiri.

"Huuufff,ini dia benda yang gue cari,pake acara ngumpet," celetuk Ria nyeleneh.

Ria mulai menelusuri sebuah aplikasi untuk mencari jawaban akan kerewelan Bangil.

"Lapar hm,keknya ini ga mungkin kan tadi Bangil sudah minum dot." gumamnya sembari terus menggeser Aplikasi telusur.

"Ini apa ... PUP,mungkin Bangil pup, kan tadi abis minum dot." ucap Ria terkekeh.

Ria segera memeriksa pampers Bangil, ternyata memang benar dugaan Ria eh ralat maksudnya geegle.

Ria kembali ke kamar lalu merebahkan Bangil,dan mulai membuka Pampers.

"Hoek,maaf Bangil Bunda ga terbiasa." tutur Ria menahan nafas sedangkan Bangil hanya tertawa menampilkan deretan gigi merah alias gusi.

Dasar Ria sudah tau ga pernah ngurus bayi,mana bisa ngebersihin pup Bangil yang ada malah muntah-muntah, tapi pantes kok jadi orang tua Bangil,sampe-sampe terlalu menghayati peran Bunda hehe:).

Dengan penuh perjuangan Ria berhasil membersihkan pup Bangil walau harus tahan nafas. Sekarang Ria sedang memandikan nya.

"Anak Bunda udah ganteng," celoteh Ria kembali menghayati perannya.

"Kita pake Pampers dulu,"

"Ehh, Pampers anak Bunda sisa satu,abis ini kita ke mall yuk sayang buat beli keperluan Bangil, sekalian jalan-jalan mumpung Bunda lagi libur." celetuk Ria sepanjang memakaikan pakaian bangil.

Setelah itu barulah Ria berganti pakaian santai dengan sweater biru dan celana panjang hitam sungguh sangat pas dibadan Ria yang sedikit bantet.

"Enak aja author bilang aku bantet,Ria kasih tau badan Ria ini imut cuma tumbuh kesamping aja!!"

Bangil masih anteng di atas kasur,gimana ga anteng orang dikasih ponsel.

"Seratus bonus nemenin Tante kemarin," ucap Ria sembari menghitung uang hasil kemarin.

"Dua ratus bayaran lembur,jadi totalnya tiga ratus ribu."

"Apa cukup buat beli keperluan Bangil, semoga saja cukup." ucap Ria berpikir keras.

"Ayo sayang kita pergi!" ucap Ria mengambil ponsel didepan Bangil dan memasukkan nya kedalam tas yang biasa Ria isi dengan berbagai permen.

Author udah bilang,Ria suka bawa berbagai permen ketika jalan entah untuk siapa?

"Kita couple sayang," ucap Ria didepan cermin setelah sadar warna pakaian yang Ria gunakan senada dengan pakaian santai Bangil,baju kaos berwarna biru dengan celana hitam selutut menambah ketampanan bayi mungil ini.

Ria segera keluar rumah tak lupa mengunci dan membawa payung karena sedikit gerimis.

"Taksi!" panggil Ria melambaikan tangan.

Taksi berhenti dan Ria segera masuk barulah taksi berjalan.

.

.

.

.

.

.

Ditempat berbeda,Pa dosen atau Pa Andra baru saja keluar dari kelas namun sudah ada saja yang mengganggu.

"Apa sayang?" tanya Pa Andra dari sebrang telepon.

"Sayang temenin aku shopping di mall kamu ya,pleas!" rengek nya manja.

..._Happy reading_...

...****************...

...****************...

...****************...

To be continued ....

Terpopuler

Comments

Yaya Yy

Yaya Yy

Bangil nya imut thor

2024-02-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!